Mengenang Franco Baresi, Sang Raja Eropa Jauh sebelum Era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 09 Mei 2020, 16:00 WIB
Franco Baresi (FIFA.com)

Bola.com, Jakarta - Penggemar AC Milan dan penikmat sepak bola lawan era 80an akhir dan 90an awal pasti mengenal Franco Baresi. Ya, dia adalah bek yang menguasai Eropa, jauh sebelum ada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Pada Jumat (8/5/2020) kemarin, Baresi merayakan ulang tahunnya yang ke-60 dengan karier yang luar biasa untuk ditengok kembali.

Advertisement

Baresi pernah membentuk salah satu barisan bek paling tangguh dalam sepak bola Eropa bersama Mauro Tassotti, Alessandro Costacurta, dan Paolo Maldini. Selama itu, dia pun dikenal sebagai pemimpin yang bisa diandalkan.

20 tahun karier Baresi dihabiskan hanya di Milan, dengan 531 penampilan dan 16 gol. Dia membantu Milan meraih 6 trofi pada masa-masa itu, 5 di antaranya sebagai kapten.

Lalu, dalam rentang tujuh tahun, Baresi memimpin Milan mencapai lima final Eropa (European Cup/Liga Champions), tiga di antaranya berhasil jadi juara, dua sisanya jadi runner-up.

 

Video

2 dari 4 halaman

AC Milan Vs Steaua Bucharest 4-0

20 tahun setelah trofi Eropa kedua mereka, Milan berhasil meraih trofi ketiga dengan mengalahkan Steatua Bucharest 4-0 di Camp Nou.

Saat itu Milan dipimpin Arrigo Sacchi, menyuguhkan permainan indah dengan bintang-bintang asal Belanda. Tembakan jarak dekat Ruud Gullit dan Marco van Basten membawa Milan unggul 2-0 di 30 menit pertama.

Lalu, keduanya masing-masing menambah satu gol lagi sebelum turun minum. Milan sudah unggul 4-0 di babak pertama dan tidak lagi terkejar.

3 dari 4 halaman

AC Milan Vs Benfica 1-0

Pada edisi musim berikutnya, Milan harus berusah payah mengalahkan Benfica. Skor 1-0 menunjukkan betapa ketatnya pertandingan berlangsung, beruntung Sacchi bisa mengandalkan Rijkaard.

Gol Rijkaard di menit ke-68 jadi satu-satunya pembeda pertandingan ini. Benfica bermain baik, tapi pertahanan Milan terbukti sangat tangguh.

Baresi mampu memimpin rekan-rekannya di lini belakang untuk mengamankan clean sheet. Keberhasilan Milan mempertahankan trofi Eropa mereka dianggap luar biasa, bahkan bertahan puluhan tahun sampai Real Madrid meraih tiga trofi Liga Champions beruntun pada rentang 2016 hingga 2018 lalu.

 

4 dari 4 halaman

AC Milan Vs Barcelona 4-0

Gagal di tahun sebelumnya tak lantas membuat Milan putus asa. mereka kembali mencapai final di tahun 1994 dan menjuarainya dengan kemenangan telak 4-0 atas Barcelona di Athena.

Milan masih ditangan Capello dan menghadapi tantangan besar menghadapi era emas Barcelona di bawah Johan Cruyff. Pertandingan ini jelas sulit, tapi taktik Capello jelas mengejutkan Barca.

Tanpa Baresi dan Coistacurta yang tidak bisa beratnding karena akumulasi, Milan memulai pertandingan dengan pandangan diremehkan. Namun, justru situasi sulit inilah yang membuat Milan bermain lebih baik.

Mereka unggul dua gol lewat brace Massaro di babak pertama, lalu Savicevic mencetak gol cepat di awal babak kedua untuk mengubah skor jadi 3-0. 10 menit berselang, Desailly menggenapkan kemenangan Milan jadi 4-0.

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 9/5/2020)

Berita Terkait