Alasan Raphael Maitimo Menolak Wacana Turnamen Pengganti Kompetisi

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 22 Mei 2020, 20:47 WIB
Rekrutan baru Persita Tangerang, Raphael Maitimo, sudah bergabung dalam latihan tim. (Dok. Media Persita)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Persita Tangerang, Raphael Maitimio, menolak keras wacana  turnamen pengganti kompetisi. Raphael Maitimo berpendapat turnamen tersebut hanya merugikan pemain.

Wacana diselenggarakannya turnamen dianggap sebagai solusi tepat untuk mengisi kekosongan waktu jika Liga 1 2020 benar-benar dihentikan. Namun, Raphael Maitimo menilai rencana itu merugikan pemain karena bakal diikat kontrak sampai sejauh mana tim bertanding di turnamen tersebut.

Advertisement

Penilaian itu diungkapkan Raphael Maitimo berdasarkan pengalaman pada 2015 ketika bermain di Piala Jenderal Sudirman. Gaji pemain ketika itu tidak dibayar sesuai kontrak, melainkan sejauh mana tim berlaga di turnamen tersebut.

"Kalau diganti turnamen, saya tidak terlalu senang. Seperti tahun 2015, klub tetap akan bayar 10-25 persen dari gaji dan itu resiko buat pemain," kata Raphael Maitimo, kepada wartawan, Rabu (20/5/2020). 

"Kalau tidak lolos dari fase grup, bagaimana? Pasti tidak bermain lagi. Boleh diganti dengan turnamen, asalkan gaji harus dibayar 100 persen sampai kontrak selesai," tegas pemain naturalisasi itu.

Raphael Maitimo dkk saat ini menerima gaji sebesar 25 persen sampai Juni 2020. Situasi ini tak hanya dialami pemain Persita Tangerang, melainkan seluruh klub Liga 1 yang keuangannya terkendala penghentian sementara kompetisi karena pandemi virus corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Masih Berharap

Suporter Persita saat menyaksikan pertandingan Persita Tangeran melawan PSM Makassar pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center, Tangerang, Jumat (6/3). Persita memiliki suporter setia dan fanatik seperti La Viola dan Southern Ultras Persita. (Bola.com/M. Iqbal Icshan)

Raphael Maitimo menyebut, kesehatan masih menjadi prioritas utama ketimbang kompetisi. Namun, pesepak bola berusia 36 tahun itu masih menaruh harapan kompetisi bisa digelar setelah pandemi.

"Paling penting itu kesehatan kita semua. Jadi, kalau harus dihentikan itu opsi pertama. Akan tetapi, semoga bisa berlanjut kompetisi musim ini dan berjalan seperti biasa," ucap Raphael Maitimo.

PSSI belum mau mengambil keputusan terkait nasib kompetisi 2020. Kabarnya, jawabatan terkait masa depan kompetisi bakal diputuskan pada pengujung Mei mendatang.