Cedera Bikin Frustrasi, Gelandang Juventus Sempat Berpikir Gantung Sepatu

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 27 Mei 2020, 07:15 WIB
Pemain Juventus Douglas Costa mencetak gol ke gawang Udinese pada pertandingan Coppa Italia 2019/2020 di Allianz Stadium, Turin, Italia, Rabu (15/1/2020). Juventus menang 4-0. (Fabio Ferrari/LaPress via AP)

Jakarta - Gelandang Juventus, Douglas Costa, masih berusia 29 tahun, ukuran usia yang belum terlalu tua untuk pemain sepak bola profesional. Namun, siapa sangka gelandang asal Brasil itu ternyata sempat berpikir untuk gantung sepatu.

"Ada saat di mana saya bertanya kepada diri sendiri: Masihkah saya dapat bermain," kata Costa seperti dilansir Football Italia.

Advertisement

Costa mengatakan rasa frustasi itu muncul setelah kerap dilanda cedera. Patut diketahui, Costa baru bermain 90 kali bagi Juventus dalam tiga musim lantaran lebih sering bolak-balik naik meja operasi.

Costa mengakui hal tersebut membuatnya stres. Costa pun sempat bercanda dengan rekan setimnya di Juventus yang juga berasal dari Brasil.

"Saya bercanda dengan Alex Sandro bahwa saya lebih banyak diperiksa dari pada bermain," kata eks gelandang Bayern Munchen tersebut.

"Orang-orang menyebut Costa bisa menjadi yang terbaik, tetapi cedera menghalanginya. Itu mengganggu saya," kata pemain Juventus itu.

Video

2 dari 2 halaman

Menyewa Pelatih Mental

Gelandang Juventus, Douglas Costa, berusaha melewati gelandang AC Milan, Giacomo Bonaventura, pada laga Serie A Italia di Stadion Allianz, Turin, Minggu (10/11). Juventus menang 1-0 atas Milan. (AFP/Marco Bertorello)

Lebih lanjut, Costa mengaku sempat menyewa pelatih mental untuk memompa motivasinya untuk kembali ke lapangan hijau bersama Juventus. Hal tersebut diakuinya cukup membantu.

"Setiap saya cedera saya bertanya kepada diri sendiri, apa yang salah? Itu sesuatu yang menyakitkan bagi saya," kata Costa.

"Maka dari itu, saya meminta bantuan. Saya tidak tahu apakah Anda pernah mendengar soal pelatih mental. Mereka bukan psikolog, tetapi mereka menunjukkan masa kecil dapat berpengaruh kepada Anda," ujarnya.

Selain faktor pelatih mental, Costa mengakui sepak bola itu sendiri juga membantunya tetap bersemangat. Menurut Costa, sepak bola adalah jalan hidupnya.

"Ketika saya menonton televisi, saya ingat ini jalan hidup saya, bahwa saya masih bisa bermain di level tertinggi," ujarnya.

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Liputan6.com (Lutfhie Febrianto/Jonathan Pandapotan Purba, published 26/5/2020)