8 Striker Hebat yang Melempem dan Terpuruk di Premier League

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 29 Mei 2020, 08:00 WIB
2. Diego Forlan (Villarreal) - Kesempatan bermain yang jarang didapat membuat Diego Forlan memilih hengkang dari Old Trafford pada 2004 menuju Villareal dan menjadi Topskorer La Liga dengan 25 gol di musim perdananya. (AFP/Paul Barker)

Bola.com, Jakarta - Striker RB Leipzig, Timo Werner, sedang menjadi pembicaraan panas karena jadi rebutan klub-klub raksasa Premier League menjelang bursa transfer musim panas 2020. Liverpool dan Manchester United jadi peminat utama sang pemain.  

Penyerang berkebangsaan Jerman berusia 24 tahun tersebut diminati klub-klub Premier League bukan tanpa alasan. Ia tercatat mengemas 31 gol hanya dalam 42 laga untuk klub dan negaranya. Tak heran, ia dianggap layak pindah ke klub elite. 

Advertisement

Namun, Timo Werner harus berhati-hati menimbang kemungkinan pindah ke Inggris. Tak sedikit striker hebat yang gagal total di kompetisi tersebut. 

Modal produktivitas tinggi di klubnya yang sekarang tak menjadi jaminan Timo Werner akan mudah menggedor gawang klub-klub Inggris. 

Timo Werner bisa menjadikan pengalaman Diego Forlan di Manchester United sebagai pelajaran berharga. Begitu juga dengan Hernan Crespo di Chelsea. 

Berikut ini delapan penyerang haus gol yang berubah melempem dan terpuruk di Premier League, seperti dilansir The Sun, Kamis (28/5/2020).  

2 dari 9 halaman

1. Fernando Morientes: Liverpool (2005-2006)

Fernando Morientes - Morientes merupakan salah satu pemain dengan reputasi gol hebat di Real Madrid, tetapi penampilannya justru meredup saat berseragam Liverpool. Morientes hanya mencetak 12 gol selama di Anfield. (AFP/Andrew Yates)

Fernande Morientes hanya bermain di Anfield selama 1,5 musim. Dia tak pernah benar-benar mencapai performa terbaiknya di Liverpool.  

Morientes datang ke Anfield dengan diiringi harapan tinggi karena menikmati delapan tahun bergelimang kesuksesan bersama Real Madrid.  Tetapi, pria Spanyol itu kesulitan beradaptasi di Inggris. 

Dia hanya mencetak delapan gol dalam 41 penampilan di Premier League. Morientes kembali dijual ke Spanyol dan gabung Valencia. 

 

 

 

3 dari 9 halaman

2. Diego Forlan: Manchester United (2002-2004)

Diego Forlan - Kesempatan bermain yang jarang didapat membuat Diego Forlan memilih hengkang dari Old Trafford pada 2004 menuju Villareal dan menjadi Topskorer La Liga dengan 25 gol di musim perdananya. (AFP/Paul Barker)

Diego Forland membutuhkan 34 gol untuk mencetak gol pertamanya di Inggris. Catatan tersebut benar-benar di luar ekspektasi tinggi dari fans. 

Pria Uruguay itu datang ke Old Trafford dengan reputasi mengesankan. Tapi, ia kesulitan mengulangi penampilan apiknya di Manchester United. Gol yang ditunggu-tunggu baru datang saat menghadapi Aston Villa. 

Forland juga menyumbang gol pada laga berikutnya melawan Southamton dan berselebrasi dengan melepas kausnya. 

Secara keseluruhan ia hanya mencetak 17 gol dalam 98 laga bersama MU. Forlan kemudian malah menikmati kesuksesan di Spanyol, bersama Villarreal dan Atletico Madrid. 

 

4 dari 9 halaman

3. Hernan Crespo: Chelsea (2003-2008)

Hernan Crespo - Crespo bergabung dengan Chlsea pada musim panas tahun 2003. Namun ketajaman Crespo dalam mencetak gol justru menurun di lima musim bersama The Blues, pemain asal Argentina ini hanya mencetak 20 gol untuk Chelsea. (AFP/Adrian Dennis)

Kiprah Hernan Crespo di Chelsea tak berjalan sesuai rencana. Mantan pemain termahal di dunia itu kesulitan menemukan penampilan terbaik di Stamford Bridge. 

Padahal sebelumnya ia bersinar di Parma, kemudian juga berlanjut di Lazio. Namun, di Chelsea pemain Argentina itu hanya mengemas 20 gol dan kemudian dipinjamkan ke AC Milan dan Inter Milan. Crespo akhirnya dijual permanen ke Inter Milan. 

 

5 dari 9 halaman

4. Andriy Shevchenko: Chelsea (2006-2009)

Pada Mei 2006, Shevchenko memutuskan untuk bergabung dengan Chelsea dengan nilai transfer 30.8 juta pounds. (AFP/Odd Andersen)

Lagi-lagi pemain rekrutan Chelsea. Shevchenko gabung ke Chelsea saat masih di puncak karier bersama AC Milan. Saat itu, pemain Ukraina tersebut telah menyumbangkan hampir 200 gol untuk AC Milan. 

Namun, petualangannya di Inggris berubah menjadi mimpi yang tak lagi indah. Sheva hanya mencetak sembilan gol dalam 48 laga bersama The Blues. 

Chelsea kemudian melegonya kembali ke AC Milan dengan status pinjaman. Shevchenko akhirnya dijual permanen ke Dynamo Kiev. 

 

6 dari 9 halaman

5. Robinho: Manchester City (2008-2010)

Mantan striker Manchester City, Robinho. (AFP/Paul Ellis)

Kepindahan Robinho ke Manchester City, yang saat itu menjelma jadi klub kaya raya, pada 2008 benar-benar mengagetkan. Tak ada yang menyangka ia akan pindah karena sedang menikmati kesuksesan bersama Real Madrid. 

Namun, kiprahnya di Manchester City berjalan tak sesuai rencana. Ia hanya membukukan 14 gol dalam dua musim, sebelum hijrah ke AC Milan. 

 

7 dari 9 halaman

6. Radamel Falcao: Manchester United (2014-2015) dan Chelsea (2015-2016)

Radamel Falcao – Pemain asal Kolombia ini merupakan striker yang terkenal tajam dan mematikan di depan gawang saat berseragam Porto dan Atletico Madrid. Namun sayang dia gagal total saat pindah ke Manchester United. (AFP/Oli Scarff)

Radamel Falcao bukan hanya gagal sekali di Premier League, tapi dua kali. Padahal ia tiba di Inggris dengan menyandang status sebagai striker elite, dan merupakan salah satu yang berbahaya di dunia. 

Pria asal Kolombia itu hampir selalu mencetak gol per pertandingan di Porto dan Atletico Madrid, kemudian mencetak 62 gol dalam 105 laga di Monaco. 

Namun, petualangannya di Inggris berubah menjadi mimpi buruk. Ia hanya menyumbangkan lima gol di Premier League selama dua musim di Manchester United dan Chelsea. 

 

8 dari 9 halaman

7. Alexandre Pato: Chelsea (2016)

Alexandre Pato mulai berlatih bersama tim utama Chelsea di Pemusatan Latihan Chelsea di Cobham. (Chelseafc.com)

Alexandre Pato dijuluki wonderkid karena menunjukkan talenta yang luar biasa saat berusia muda. Dia kemudian memulai petualangan apik bersama Internacional dan AC Milan. Namun, performanya kemudian menurun dan dijual ke klub Brasil, Corinthians. 

Meskipun performa Pato kurang meyakinkan, Chelsea memboyongnya ke Stamford Bridge pada 2016. Ia hanya bermain dua kali dan melesakkan satu melawan Aston Villa melalui penalti.

 

9 dari 9 halaman

8. Gonzalo Higuain: Chelsea (2019)

Gonzalo Higuain kembali gagal mencatatkan penampilan impresif pada laga lanjutan Premier League yang berlangsung di stadion Etihad, Manchester, Minggu (10/2). Manchester City menang 6-0 atas Chelsea. (AFP/Paul Ellis)

Higuain melesakkan lebih dari 100 gol untuk Real Madrid, serta 71 gol bersama Napoli. Bahkan, pada musim 2015-2016, ia mencetak 36 gol. 

Gol-gol tersebut mengantar Higuain merapat ke Juventus, dan Chelsea sempat meminjamnya pada 2019. Namun, ia hanya mengukir lima gol dalam 15 laga bersama The Blues. 

Sumber: The Sun