5 Drama Pembajakan Pemain yang Hebohkan Bursa Transfer, Termasuk Batalnya John Obi Mikel ke Manchester United

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Jun 2020, 18:00 WIB
7. John Mikel Obi (Nigeria), gelandang Chelsea ini ditaksir memiliki kekayaan sekitar 197 miliar rupiah. Dirinya meraih banyak trofi bersama The Blues, mulai dari gelar Liga Inggris hingga Liga Champions. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Satu di antara momen yang menyedot perhatian pencinta sepak bola adalah bursa transfer pemain. Suporter biasanya hanya bisa berharap-harap cemas menunggu aksi klub kesayangan masing-masing. 

Bagaimana tidak, kebijakan transfer selalu memiliki peran penting dalam keberhasilan sebuah tim meraih juara. Meski tidak selalu transfer bernilai tinggi memainkan peran dalam kesuksesan tim.

Advertisement

Bagi tim yang gagal, bursa transfer menjadi momen krusial. Klub bisa bangkit asalkan mampu merekrut pemain yang tepat, sesuai dengan kebutuhan. 

Adapun bagi tim yang berjaya, manuver di bursa transfer juga tetap penting. Pembelian pemain yang tepat bisa melanggengkan kiprah apik mereka.  

Selain itu, bursa transfer juga selalu menyajikan drama-drama 'pembajakan' yang dilakukan oleh klub. Contohnya seperti yang terjadi kepada Malcom pada 2018.

Penjelasan detail soal pembajakan transfer Malcom bisa disimak di bawah ini. Selain itu, masih ada empat kasus pembajakan pada bursa transfer pemain lainnya yang pernah membuat heboh kancah sepak bola, seperti dikutip dari Planet Football

 

2 dari 6 halaman

1. Malcom 

Malcom (Barcelona). (AP/Mark J. Terrill)

Pada bursa transfer musim panas 2018, Malcom sudah mempersiapkan barang-barangnya. Ya, waktu itu, pemain berkebangsaan Brasil tersebut akan pindah dari Bordeaux ke salah satu raksasa Italia, AS Roma.

Transfernya sudah benar-benar rampung. Giallorossi telah mencapai kesepakatan dengan Bordeaux soal harga serta sang pemain. Namun saat hendak berangkat ke Italia, perwakilan Malcom bertemu dengan Barcelona.

Dalam waktu yang singkat, Malcom langsung menyatakan kesepakatan dengan Barcelona. Dia meninggalkan AS Roma yang sudah menyiapkan sambutan untuknya di ibukota Italia.

 

3 dari 6 halaman

2. Paul Gascoigne

Paul Gascoigne - Talenta nya saat menjadi pemain tak perlu diragukan lagi. Meski tak jarang berpindah klub namun selalu menjadi andalan di setiap laga. (AFP/Ian Kington)

Pada 1988, Gascoigne merupakan salah satu pemain Newcastle United yang paling sering dibicarakan publik Inggris. Manchester United mencoba untuk membawanya ke Old Trafford.

Dalam sebuah wawancara, Sir Alex Ferguson mengatakan Gascoigne telah berjanji bergabung dengan Manchester United. Namun pada kenyataannya, ia malah memilih bergabung dengan Tottenham Hotspur.

Pimpinan Tottenham saat itu, Irving Scholar, mengiming-imingi rumah seharga 120 ribu pounds untuk dihuni oleh orang tuanya. Ia tergiur dan seketika melupakan janji yang telah ditebar ke hadapan Sir Alex.

 

4 dari 6 halaman

3. John Obi Mikel

Gelandang Chelsea, John Obi Mikel, berebut bola dengan striker Stoke, Marko Arnautovic, pada laga Liga Premier Inggris di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (5/3/2016). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AFP/Justin Tallis)

Pada 2005, Manchester United menggelar konferensi pers untuk memperkenalkan John Obi Mikel selaku pemain terbarunya. Ia menjadi penggawa the Red Devils sampai Chelsea mengklaimnya.

Chelsea mengatakan sudah mencapai kesepakatan dengan kliennya lebih dulu. Jelas saja kalau Manchester United keberatan dan langsung melayangkan tuntutan kepada the Blues.

Pada akhirnya, the Red Devils sepakat untuk membatalkan perjanjiannya dengan Obi Mikel. Sementara Chelsea harus membayar Manchester United sebesar 12 juta pounds sebagai kompensasi atas kasus tersebut.

 

5 dari 6 halaman

4. Emmanuel Petit

Gelandang Emmanuel Petit menggiring bola dari kawalan Edgar Davids saat pertandingan tim Prancis 98 dengan tim FIFA 98 di Arena U, Paris (12/6). Pertandingan ini memperingati 20 tahun kemenangan Prancis di Piala Dunia 1998. (AFP Photo/Thomas Samson)

Emmanuel Petit berangkat menuju ke London Utara untuk berbincang dengan Tottenham pada 1997. Ia dijamu dengan baik oleh Spurs, yang bahkan menyediakan transportasi untuk Petit menuju ke hotel.

Pria asal Prancis itu memiliki banyak waktu, termasuk untuk mengunjungi Arsenal. Ia mendengar kabar ketertarikan dari The Gunners dan langsung mengadakan pertemuan.

"Saat taksi datang, dia membawa saya langsung ke rumah Arsene Wenger, itu adalah kali pertama saya bertemu David Dein dan Tottenham membayar taksi untuk membantu saya bergabung dengan Arsenal," ujarnya kepada Daily Mirror pada 2018.

 

6 dari 6 halaman

5. Alfredo di Stefano

Alfredo Di Stefano – Pria kelahiran Argentina ini dikenal sebagai legenda Real Madrid. Akan tetapi, menurut kabar di beberapa media, pemain yang dijuluki Saeta Rubia itu lebih dahulu berseragam Barcelona dalam sebuah laga persahabatan. (AFP/Staff)

Sebanyak delapan trofi La Liga dan lima gelar European Cup (sekarang bernama Liga Champions) dipersembahkan oleh Alfredo di Stefano untuk Real Madrid. Namun, kisah ini bisa berjalan berbeda jika Di Stefano memilih langkah lain.

Pada 1953, Di Stefano sebenarnya sudah menjadi bagian dari rival Real Madrid, Barcelona. Bahkan ia sempat melakoni laga uji coba dengan seragam Blaugrana. Namun, transfernya dibatalkan karena masalah hak registrasi.

Saat transfernya ke Barcelona tertahan, Real Madrid coba memanfaatkan celah. Berhasil, Los Merengues mencapai kesepakatan dengan Millonarios selaku klub Di Stefano sebelumnya dan membawanya ke Santiago Bernabeu.

Sebenarnya, ada jalan tengah dari kasus pembajakan ini. Di Stefano dipersilahkan bermain untuk Real Madrid selama dua tahun, sama halnya dengan Barcelona. Tapi manajemen Barcelona tidak terima dan membiarkannya pergi ke Real Madrid dengan mahar yang kecil.

Sumber: Planet Football

Disadur dari: Bola.net (Penulis Yaumil Azis, published: 10/6/2020)

Berita Terkait