Cerita Persahabatan Syahrian Abimanyu dan Samuel Christianson, Tak Terpisahkan Sejak SSB

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 20 Jul 2020, 10:15 WIB
Syahrian Abimanyu dan Samuel Christianson. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Dua pemain muda Indonesia, Syahrian Abimanyu dan Samuel Christianson memiliki cerita yang cukup menarik. 

Hal itu diungkapkan kedua pemain tersebut di channel YouTube Hanif dan Rendy Show, baru-baru ini. Sejak belajar bermain bola, hingga dalam beberapa kesempatan bermain di level profesional, Syahrian dan Samuel kerap bersama-sama.

Advertisement

Kesuksesan keduanya tak lepas dari peran Rasiman yang merupakan ayah Syahrian Abimanyu sejak masih di akademi. Hingga sekarang keduanya kembali berkumpul di Madura United, setelah Samuel hijrah dari PSS Sleman.

"Saya sudah ketemu Abimanyu sejak 2009 di SSI Arsenal di Jakarta," kata Samuel Christianson.
"Saya bareng Samuel di Persija tahun 2017, kemudian di Timnas U-19 bersama coach Indra Sjafri. Lantas kembali bertemu Samuel ketika dikontak coach RD untuk main di Sriwijaya FC," ujar Syahrian Abimanyu.

Menariknya lagi, keduanya juga sama-sama pernah dihantam cedera lutut yang cukup serius. Samuel Christianson mengalami maslaah pada bagian meniskus. Sedangkan Abimanyu mengalami cedera ACL.

Saat ditanya mengenai berbagai kenangan selama berkarier di sepak bola Indonesia, Samuel dan Syahrian Abimanyu memiliki jawaban yang beragam.

Meski selalu bersama, keduanya punya jawaban berbeda ketika ditanya idola dan pemain yang paling sulit ditaklukkan.

"Saddil Ramadani susah sekali dihentikan karena punya kecepatan dan suka meliuk-liuk. Saya mengidolakan Rezaldi Hehanussa, crossing-nya oke, bertahan juga bagus. Kalau pemain luar negeri saya idolakan Marcelo yang begitu kuat sebagai bek kiri," tutur Samuel.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pengalaman Berbeda

Duo Timnas Indonesia U-19, Samuel Christianson dan Syahrian Abimanyu, berada di Palembang bersama manajernya, Muly Munial. (Instagram Story)

Sementara, Syahrian Abimanyu punya pengalaman susahnya mengadang Makan Konate.

"Lawan terberat adalah Makan Konate. Ia pemain yang pintar dan permainan liar, susah dihentikan atau dijaga. Lalu saya suka dengan mainnya Evan Dimas, kalau di dunia ada Xavi Hernandez, sebagai seorang gelandang vital," jelas Abimanyu.

Pada akhir obrolan, keduanya mengungkap momen paling berkesan sepanjang kariernya bermain bola. Samuel mengaku terkesan dengan laga PSS kontra Tira Persikabo pada akhir musim 2019.

Sementara, Abimanyu terkenang dengan laga sengit Timnas Indonesia U-19 kontra Jepang di Jakarta. Sayangnya, Indonesia menelan kekalahan telak 0-4 dari Jepang yang saat itu diperkuat Takefusa Kubo yang kini merupakan wonderkid Real Madrid.

Berita Terkait