5 Faktor yang Harus Dibenahi Quique Setien Sebelum Barcelona Berlaga di Liga Champions

oleh Rizki Hidayat diperbarui 24 Jul 2020, 12:30 WIB
Pelatih Barcelona, Quique Setien dan para pemain tampak lesu usai ditahan imbang Celta Vigo pada laga La Liga di Stadion Balaidos, Sabtu (27/6/2020). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AP/Lalo Villar)

Bola.com, Jakarta - Barcelona gagal merengkuh trofi juara di La Liga dan Copa del Rey 2019-2020. Kini, harapan terakhir Barca untuk menjadi kampiun pada musim ini adalah di Liga Champions.

Turnamen paling bergengsi di level klub itu bakal kembali bergulir pada Agustus 2020. Los Cules akan menjamu Napoli di Camp Nou dalam duel leg kedua 16 besar Liga Champions. Laga ini cukup sulit, karena Barcelona ditahan 1-1 Napoli pada pertemuan pertama lalu.

Advertisement

Nasib Barca ditentukan pada pertandingan ini. Jika gagal menang dan gagal lolos, artinya Blaugrana tak mampu meraih satu pun trofi pada musim ini, yang bisa disebut sebagai musim terburuk mereka di era modern.

Oleh karena itu, Los Cules tidak boleh membuat kesalahan sekecil apapun saat menjamu Napoli. Mereka pun harus tampil sempurna jika ingin terus melangkah dari perempat final, semifinal, hingga ke final.

Setidaknya ada lima pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pelatih Barcelona, Quique Setien, selama beberapa pekan ke depan, sebelum akhirnya pertandingan tiba. Apa sajakah itu? Berikut ini adalah perinciannya.

Saksika Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Memupuk Chemistry

Pemain Barcelona Antoine Griezmann (kedua kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Leganes pada pertandingan La Liga Spanyol di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Selasa (16/6/2020). Wasit menganulir gol Griezmann karena menilai telah terjadi offside terlebih dulu. (AP Photo/Joan Montfort)

Salah satu permasalah terbesar Barca musim ini ada di dalam tubuh klub sendiri, perkara internal. Pemain selalu menjadi korban, padahal para petinggi pun sering membuat kesalahan.

Barcelona boleh terus membantah adanya masalah ini, tapi musim ini Lionel Messi lebih sering bicara di depan media, menyindir klub. Komentar-komentar Messi sudah cukup menegaskan masalah internal Barca.

Sayangnya, Liga Champions tidak akan menerima tim yang bermasalah. Barca harus benar-benar menyatu jika ingin menjuarai kompetisi tersulit ini.

3 dari 6 halaman

Menyelesaikan Masalah di belakang

Kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen (tengah) menangkap bola pada babak perempat final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao di San Mames, Kamis (6/2/2019). Barcelona kandas di babak perempat final Copa del Rey setelah takluk 0-1 di kandang Athletic Bilbao. (AP/Alvaro Barrientos)

Marc-Andre ter Stegen sekali lagi jadi malaikat penyelamat Barca musim ini. Dia berulang kali membantu Barcelona menghindari kekalahan.

Namun, dalam sepak bola, kegemilangan kiper bisa berarti adanya masalah di lini belakang. Ya, barisan bek Barca tidak cukup tangguh.

Gerard Pique memang masih bisa diandalkan, tapi hanya itu. Dia tidak punya pasangan yang ideal. Nelson Semedo, Clement Lenglet, dan Jordi Alba harus mengembangkan level permainan mereka

4 dari 6 halaman

Benahi Masalah di Lini Tengah

Gelandang Barcelona, Sergio Busquets, pada laga kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, Minggu (1/3/2020). Pada laga pekan ke-26 La Liga tersebut, Barca takluk 0-2 dari Madrid. (AFP/GABRIEL BOUYS)

Sergio Busquets dan Arturo Vidal tidak bisa bermain melawan Napoli, lalu ada kasus Arthur Melo yang sudah tidak fokus menjelang kepindahannya ke Juventus.

Artinya, Setien hanya bisa mengandalkan Irvan Rakitic, Frenkie de Jong, dan Sergi Roberto, juga bertaruh dengan energi muda Riqui Puig.

Masalah ini tampak sepele, tapi kehilangan Busquets bisa berdampak besar pada permainan Barca. Setien harus menemukan keseimbangan yang tepat.

5 dari 6 halaman

Pilih Formasi Ideal

Para pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak oleh Luis Suarez ke gawang Alaves pada laga La Liga di Stadion Mendizorroza, Minggu (19/7/2020). Barcelona menang dengan skor 5-0. (AP/Alvaro Barrientos)

Setien cukup sering bereksperimen dengan formasi Barca, mulai dari 4-3-3, 3-4-3, sampai 4-4-2. Sampai sekarang, 4-4-2 tampak paling memuaskan.

Barca mendominasi dengan formasi berlian di lini tengah, kemenangan atas Villarreal (4-1) jadi bukti terkuat. Dalam formasi ini, Messi bermain lebih sebagai kreator serangan.

Pilhan taktik 4-4-2 ini juga yang paling stabil dalam menjaga keseimbangan tim. Seperti yang dikatakan di atas, barisan bek Barca tidak terlalu baik musim ini, formasi 4-4-2 memberikan perlindungan lebih.

6 dari 6 halaman

Menemukan Peran Terbaik Antoine Griezmann

Penyerang Barcelona, Antoine Griezmann, melakukan selebrasi usai membobol gawang Getafe pada laga La Liga di Stadion Camp Nou, Sabtu (15/2/2020). Barcelona menang 2-1 atas Getafe. (AFP/Lluis Gene)

Musim debutnya di Barcelona berjalan aneh. Antoine Griezmann mungkin tak menyangka bahwa dia kesulitan menemukan tempat dalam tim inti Barca.

Masalahnya, kemampuan Griezmann sebenarnya ada dan sangat dibutuhkan. Dia merupakan salah satu pemain terbaik La Liga dalam beberapa tahun terakhir, Barca jelas membutuhkan tenaga pemain seperti ini.

Sebab itu, Setien harus mencari cara memaksimalkan potensi Griezmann sembari tetap memainkan Leo Messi di lapangan. Utak-atik ini bakal jadi kunci keberhasilan Barca.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Richard Andreas/Published: 24/7/2020)