Wawancara Elias Alderete: Terima Kasih untuk Mario Gomez, Siap Berikan Bukti Kepada Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 06 Agu 2020, 13:00 WIB
Wawancara Eksklusif - Elias Alderete (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Malang - Striker Arema FC, Elias Alderete, berpeluang menjadi satu-satunya gerbong asal Argentina yang tersisa dalam skuat Singo Edan dalam lanjutan Liga 1 2020. Hingga kini hanya Elias yang sudah bergabung dalam sesi latihan Arema FC sejak Selasa (4/8/2020).

Arema FC baru saja kehilangan sang pelatih kepala, Mario Gomez, yang memutuskan mundur karena tidak sepakat dengan kebijakan PSSI tentang renegosiasi kontrak dengan pembayaran gaji di kisaran 50 persen dari kontrak awal. Setelah itu, pelatih fisik Arema FC, Marcos Gonzales, juga menyusul sang pelatih kepala.

Advertisement

Sementara itu, masih ada yang berpotensi besar untuk menyusul, yaitu striker asal Argentina, Jonathan Bauman. Mantan striker Persib Bandung itu hingga kini juga belum sepakat dengan pemangkasan gaji sebesar 50 persen ketika kompetisi berlanjut.

Elias Alderete yang merupakan pemain asal Argentina yang baru musim 2020 ini merasakan kompetisi di Indonesia, tampaknya tidak akan mengikuti jejak kompatriotnya itu. Elias sudah bergabung dalam sesi latihan di Stadion Kanjuruhan.

Situasi ini tentu menarik. Ketika sang pelatih dan striker yang sudah punya pengalaman lebih dulu berkarier di Indonesia tampak tidak sepakat dengan kebijakan PSSI di tengah pandemi COVID-19, Alderete tampaknya tidak ikut arus. Apa yang membuat Alderete memilih kembali berlatih bersama Arema FC?

Video

2 dari 2 halaman

Rencana Bersama Arema

Elias Alderete saat latihan dengan Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bagaimana status Anda di Arema FC saat ini? Apa yang membuat Anda memilih bertahan, berbeda dengan tiga orang dari Argentina lainnya?

Sekarang sya masih dalam proses negosiasi. Saya kembali ke sini juga untuk berbicara tentang itu (renegosiasi kontrak).

Saya memilih ke sini karena masih terikat kontrak dan sekaligus untuk berlatih bersama lagi.

Bagaimana perasaan Anda ketika kembali, tapi tanpa rekan-rekan dari Argentina yang sempat bersama Anda di tim ini?

Pertama saya harus mengucapkan terima kasih kepada Mario Gomez karena sudah membawa saya datang ke Arema FC. Sekali lagi, saya masih ada kontrak yang harus saya jalankan di sini.

Tidak masalah meski sekarang saya sendiri. Saya fokus dengan kontrak yang ada serta respek dengan keputusan mereka (Gomez dkk.)

Apakah Anda punya perubahan target setelah kompetisi sempat tertunda karena virus corona?

Saya ingin memperlihatkan kepada semua orang kenapa saya ada di sini. Tentu saya mau mencetak gol sebanyak-banyaknya di sini dan belajar Bahasa Indonesia.

Apakah punya keinginan untuk menjadi top scorer Liga 1?

Saya tahu di sini banyak pemain luar biasa, seperti Dendi Santoso, Hendro Siswanto, dan lainnya, banyak sekali. Saya juga sudah melihat pemain dari klub lain, banyak yang bagus juga. Kalau ada peluang untuk bersaing untuk top scorer, tentu saya akan melakukannya. 

Setelah bermain di Indonesia selama beberapa pertandingan, apakah Anda merasa ada perbedaan yang besar dengan sepak bola di Argentina?

Kalau di Argentina lebih banyak mengandalkan teknik dan skill pemain. Pemain Indonesia juga ada yang seperti itu, tapi lebih banyak yang condong kepada semangat juang dalam bermain.