David Munoz, Sosok yang Menyegarkan Garasi Valentino Rossi

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 05 Sep 2020, 15:00 WIB
2. Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) - US$10.5 juta atau Rp152,6 miliar per tahun. (AP/Eric Alonso)

Bola.com, Jakarta - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, boleh jadi belum menang lagi sejak MotoGP Belanda 2017. Namun, ia mengaku kini seolah dapat angin segar di garasinya, yang membuatnya jauh lebih optimistis. Pembawa angin segar itu adalah sang crew chief anyar, David Munoz.

Sejak debutnya di GP500 2000, Rossi diketahui didampingi crew chief legendaris, Jeremy Burgess. Namun, pada akhir 2013, mereka memutuskan berpisah dan Burgess memilih pensiun. Sosoknya pun digantikan oleh Silvano Galbusera, yang dicomot Rossi dari Yamaha WorldSBK. 

Advertisement

Namun, pada pertengahan 2019, Rossi dan Galbusera berpisah pula. Rossi ingin mengganti cara kerjanya, dan kebetulan Galbusera sudah tak ingin sering keliling dunia. Kini Galbusera menjadi crew chief Jorge Lorenzo di tim uji coba Yamaha, dan Rossi bekerja sama dengan Munoz.

Munoz bukan orang asing di lingkup Valentino Rossi. Sebelumnya, ia adalah crew chief Francesco Bagnaia di Sky Racing VR46 dan mereka sukses menjuarai Moto2 2018. Tahun lalu, Munoz menjadi crew chief Nicolo Bulega di tim yang sama. Rossi tertarik bekerja sama dengannya, karena dalam usia 41 tahun, Munoz masih tergolong muda untuk ukuran crew chief.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Suasana Kerja yang Asyik

7. Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) - The Doctor menempati peringkat ketujuh klasemen sementara dengan 45 poin. Rossi hanya mampu finis ke sembilan pada balapan MotoGP Styria. (AP/Nicolas Aguilera)

Valentino Rossi pun menyatakan keputusan menggandeng Munoz muncul pada musim panas tahun lalu, saat ia paceklik podium sejak MotoGP Austin pada April.

"Pada musim panas setahun lalu, saya menyadari kami butuh perubahan. Jadi kami mengganti crew chief," ujarnya via Motorsport Total pada Kamis (3/9/2020).

"Kami coba cari sosok yang lebih muda di Moto2 dan tak punya pengalaman di MotoGP. Saya suka cara ini karena kami bisa bekerja seperti di Moto2, dan saya merasa nyaman. David bisa mengajari banyak hal kepada saya. Cara kerjanya berbeda, dan kami memang butuh angin segar," lanjut Rossi.

Dalam balapan perdana di MotoGP Spanyol, Rossi dan Munoz jadi sorotan karena mengalami kerusakan mesin. Namun, dalam MotoGP Andalusia, mereka disorot berkat alasan berbeda. Keduanya diketahui gigih meminta izin insinyur Yamaha untuk mengubah setup dasar bagi Rossi. Alhasil, The Doctor naik podium lagi usai finis ketiga.

"Di Jerez, kami mengubah sesuatu yang bikin saya lebih nyaman. Jadi saya senang berkendara sepanjang pekan balap. Saya naik podium lagi setelah lama tak merasakannya. Tadinya, ini masa sulit, jadi naik podium sungguh menyenangkan," ungkap sang sembilan kali juara dunia.

Rossi juga menyatakan bahwa cara kerja Munoz yang lebih rileks membuatnya lebih santai juga dalam menghadapi kompetisi. "Selain punya kemampuan teknis, David punya cara kerja yang santai dan ini bikin kami optimistis. Sungguh penting seorang pembalap dapat dukungan macam ini di garasinya," pungkas Rossi.

 

Sumber: Motorsport Total

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 4/9/2020)

Berita Terkait