Kisah Kontroversial Lionel Messi dan 4 Pemain Loyalis yang Nyaris Menghianati Klubnya karena Faktor X

oleh Ario Yosia diperbarui 08 Sep 2020, 09:50 WIB
Lionel Messi, Sergio Ramos dan Steven Gerrard. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Banyak orang menyimpulkan bahwa Lionel Messi terpaksa bertahan semusim lagi di Barcelona. Penyerang asal Argentina, yang masih dianggap oleh banyak orang sebagai pesepakbola terhebat di dunia, mengambil keputusan ini untuk menghindari pertarungan hukum yang buruk dengan klub yang memberinya segalanya.

Namun, tampaknya ini hanya jeda dalam cerita ini dan keinginan Lionel Messi untuk pergi selamanya dari Barca tidaklah hilang. Begitu kontraknya berakhir musim depan, ia bakal jadi pemain free transfer.

Advertisement

Seringkali, para pesepak bola yang kesetiaannya kepada sebuah klub tampaknya tidak bisa rusak, tiba-tiba mengejutkan dunia ketika memutuskan pindah tim. Suporter dibuat patah hati dengan keputusan itu.

Ya, dalam sepak bola profesional apapun mungkin terjadi. Loyalitas bisa dibilang barang langka.

Situs Sportskeeda merangkum kisah lima pesepak bola loyalis yang mirip-mirip dengan Lionel Messi, tergoda keinginan untuk pindah tim setelah bertahun-tahun setia ke klub yang membesarkan namanya. Siapa saja mereka? Simak di bawah ini.

 

Video

2 dari 6 halaman

Ryan Giggs ke Inter Milan

Pelatih Timnas Wales, Ryan Giggs, saat memimpin sesi latihan jelang laga UEFA Nations League di Hensol, South Wales, Senin (31/8/2020). Wales akan berhadapan dengan Finlandia. (AFP/Geoff Caddick)

Ketika seseorang berpikir tentang pesepak bola one men club, salah satu nama pertama yang terlintas di benak adalah Ryan Giggs.

Giggs menghabiskan seluruh kariernya di Manchester United, memenangkan 13 gelar Liga Inggris dan dua Liga Champions dan berbagai trofi lainnya bersama klub selama fase dominasi mereka.

Pemain sayap kiri yang mempesona, yang bisa menghancurkan pertahanan dengan keterampilannya dan mencetak gol yang ciamik, mencetak 161 gol untuk Manchester United dalam 928 pertandingan dan sepertinya tidak pernah meninggalkan klub yang dia bela sebagai pemain muda pada tahun 1987.

Benarkah Ryan Giggs seloyal itu?

Namun, seperti yang dia akui sendiri dalam sebuah acara obrolan TV baru-baru ini, ia sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Inter Milan pada tahun 2003. Meskipun, Inter tidak pernah mendekatinya secara pribadi, rumor yang berhembus di klub adalah Giggs atau Beckham akan pindah.

Beckham akhirnya melakukannya dan Giggs tidak pernah pergi, walau sejatinya ia mengakui terus terang ingin mencicipi suasana baru di negara berbeda.  Giggs sempat berharap Inter melayangkan tawaran konkrit ke United. Hal yang tak terjadi kemudian.

Pilihan yang tepat karena ia kemudian memenangkan lebih banyak kemenangan untuk Setan Merah.

3 dari 6 halaman

Sergio Ramos ke Manchester United

Bek timnas Spanyol, Sergio Ramos berselebrasi dengan rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Ukraina pada laga Grup 4 Liga A, UEFA Nations League 2020/2021 di Estadio Alfredo Di Stefano, Senin (7/9/2020) dini hari. Spanyol menang empat gol tanpa balas atas Ukraina. (AP Photo/Bernat Armangue)

Sergio Ramos identik dengan Real Madrid. Tetapi jika seseorang mengenal Ramos dengan baik maka ia tahu bahwa selain menjadi salah satu bek tengah terhebat di dunia yang mencetak gol-gol penting, ia juga memiliki sisi yang kasar yang membuat pemain internasional Spanyol itu kerap tersandung masalah.

Ia sempat kehilangan kesabarannya di luar lapangan pada tahun 2015 ketika negosiasi kontrak dengan Los Blancos hampir menemui jalan buntu dan dia dengan serius mempertimbangkan untuk pindah ke Manchester United yang dilatih oleh Louis Van Gaal.

Ramos kemudian berterus terang tentang periode bermasalah itu: "Pada satu titik saya memang berpikir untuk membuat perubahan, tetapi pada akhirnya prioritas saya selalu Real Madrid dan saya memikirkan perubahan karena alasan lain."

Ramos adalah salah satu pesepak bola kontemporer paling bergengsi, telah memenangkan empat Liga Champions dan lima  La Liga Spanyol bersama Real Madrid. Ia juga memenangi gelar Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Timnas Spanyol. Tak sembarang pemain bisa merasakannya.

4 dari 6 halaman

Steven Gerrard ke Chelsea

Steven Gerrard memutuskan pergi dari Liverpool dan bergabung dengan LA Galaxy, setelah jarang dimainkan pelatih Brendan Rodgers. Gerrard telah bermain selama 17 tahun bersama The Reds. (AFP/Glyn Kirk)

Lahir di merseyside dan sering terpilih sebagai pemain terbaik oleh fans Liverpool, Steven Gerrard benar-benar menyerahkan surat permintaan transfer ke klub beberapa bulan setelah membawa mereka meraih kemenangan dramatis Liga Champions UEFA pada 2005.

Rahasia ini terbongkar dalam otobiografi Gerrard. Ia sempat berada di satu titik ingin menukar jersey Merah dengan Biru dalam mengejar ambisinya untuk memenangkan gelar Premier League bersama Chelsea, yang saat itu tengah menguasai Liga Inggris. Ia ingin dilatih Jose Mourinho, pelatih serial juara.

Negosiasi kontrak yang rumit juga menguatkan niat Gerrard pergi dari Anfield. Protes dari para penggemar meledak di luar kompleks latihan Liverpool.

Pada akhirnya, ia berbalik arah dan tetap memainkan peran utama untuk Liverpool hingga 2015. Sayang, ia hingga akhirnya gantung sepatu, sang gelandang serang tak sekalipun memenangi Premier League.

5 dari 6 halaman

Franesco Totti ke Real Madrid

Legenda AS Roma, Francesco Totti, melakoni laga terakhir bersama Serigala Roma usai melawan Genoa di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (28/5/2017). Selama 25 tahun Totti berkarier di AS Roma. (EPA/Claudio Peri)

Seperti halnya Gerrard, Franesco Totti adalah legenda terbesar AS Roma. Seorang pesepak bola loyalis yang dijuluki L'Ottavo Re di Roma (Raja Kedelapan Roma), Totti sosok yang paling inspiratif Roma dan kapten terlama sepanjang sejarah klub. 

Namun, legenda satu klub ini hampir 80% berniat pindah ke Real Madrid.

Bahkan istrinya telah memutuskan untuk menghentikan semua usahanya di Roma dan pindah bersamanya ke Madrid. Namun, seperti yang sering dia lakukan di masa lalu dan akan melakukannya di tahun-tahun mendatang, gelandang serang itu memilih tetap tinggal untuk melayani cinta pertamanya, AS Roma.

Totti Menghabiskan lebih dari 24 tahun di AS Roma, membantu klub meraih satu gelar Serie A dan dua Piala Italia. Pesepakbola dengan bakatnya mungkin bisa memenangkan lebih banyak jika dia pindah ke klub yang lebih besar, tetapi dia tidak akan memenangkan label abadi dari legenda satu klub jika dia melakukannya.

6 dari 6 halaman

Lionel Messi ke Manchester City

Bintang Barcelona, Lionel Messi (tengah) mencetak satu gol saat timnya melumat PSG pada leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions di Camp Nou stadium, Barcelona, (8/3/2017). Barcelona menang 6-1. (AP/Manu Fernandez)

Sepekan terakhir pencinta sepak bola dihebohkan dengan berita Lionel Messi mengajukan surat resmi berniat meninggalkan Barcelona pada musim panas ini. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan oleh siapapun. Messi adalah Barca.

Sepanjang kariernya Messi memenangkan enam penghargaan Ballon'D'Ors plus empat trofi Liga Champions dan 10 La Liga. Kesemuannya didapat di Tim Catalan.

Dia telah menjadi bagian dari tim klub terbaik selama masa kejayaan tiki-taka dan dianggap sebagai pemain terbaik di dunia melalui era Barca yang berbeda.

Tapi sekarang ia tak lagi bahagia. Barcelona yang ia cintai dirudung masalah internal yang berkepanjangan. 

Administrator La Liga mendukung Barcelona dan presiden klub mereka, Josep Maria Bartomeu, yang intinya mengumumkan klausul pelepasan 700 juta euro masih berlaku. Artinya Messi tidak bisa pindah klub musim panas ini dengan status gratis.

Messi tidak punya pilihan selain tetap tinggal setidaknya selama satu musim meskipun dilaporkan berada di ambang reuni kembali dengan pelatih favoritnya Pep Guardiola di Manchester City.

Melihat gelagatnya, Lionel Messi tak akan mengakhiri kariernya di Barcelona. Kontraknya akan berakhir tahun depan, ia kemungkinan besar akan pergi saat itu.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait