Jangan Asal, Cermati 7 Tips dan Trik Ini Supaya Bisa Mendominasi Fantasy Premier League

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 30 Sep 2020, 12:45 WIB
Fantasy Premier League logo. (Premier League)

Bola.com, Jakarta - Fantasy Premier League menjadi fenomena tersendiri bagi pencinta Liga Inggris. Lebih dari 7 juta pemain berlomba-lomba tiap gameweek untuk meraih poin sebanyak-banyaknya.

Banyak hal yang ditawarkan Fantasy Premier League kepada penggamar Liga Inggris. Seperti namanya, fantasi, penggunanya diajak untuk menentukan pemainnya sendiri sesuai imajinasi liar.

Advertisement

Keunikan yang terdapat dalam Fantasy Premier League yakni pemain bintang tidak mesti memperoleh poin besar tiap gameweek. Ada beberapa indikator yang menentukan besar dan kecilnya poin.

Fantasy Premier League sangat kompetitif, sehingga diperlukan pengetahuan dan analisis yang presisi. Hanya saja, tidak jarang semua itu bisa sia-sia karena faktor bejo alias keberuntungan.

Satu hal yang dirasa cukup disayangkan adalah indikator poin hanya mengacu pada gol, assist, cleansheet, kartu kuning, dan kartu merah. Artinya, pemain yang punya statistik individu bagus bisa saja kalah dengan pemain yang sebenarnya tidak bermain istimewa tapi sanggup mencetak gol atau assist.

Jadi, jangan salahkan Fantasy Premier League misal Thiago Alcantara punya poin minim meski berhasil mencatatkan jumlah passing sukses terbanyak. Selama dia tidak memberikan assist atau mencetak gol, poinnya tak akan sebanyak Danny Ings misalnya yang bermain efektif dengan mencetak gol.

Selain itu, ada fitur Wildcard, Free Hit, Triple Captain, dan Bench Boost yang bisa digunakan pengguna Fantasy Premier League untuk menambah kans meraih poin besar tiap gameweek.

Kali ini, Bola.com merangkum tips dan trik yang bisa membantu Anda mendominasi dalam Fantasy Premier League.

 

Video

2 dari 8 halaman

Fokus Pilih Pemain yang Bisa Nyayur Poin

Pemain Liverpool, Sadio Mane, saat mencetak gol pertama timnya melawan Arsenal pada Liga Inggris 2019/20 di Stadion Anfield, Selasa (29/9/2020). (Jason Cairnduff/Pool via AP)

Perlu diingat, Anda bukan manajer sungguhan. Artinya, skuat yang Anda pilih bukan tim yang wajib menang. Tugas utama Anda adalah mendulang poin sebanyak-banyaknya. Maka, pilihlah pemain yang efektif.

Hindari memilih pemain bertipe ultra-defensive seperti N'Golo Kante atau Declan Rice misalnya. Mengapa demikian? Kans pemain seperti mereka meraih poin dari mencetak gol dan assist sangat minim.

Bagaimana dengan kiper? Untuk yang satu ini agak tricky. Karena perhitungan poin berlandaskan cleansheet, maka pilihlah kiper yang selain aslinya memang sudah bagus, juga dikawal oleh barisan pertahanan ciamik.

Lalu kalau bek? Mengingat Fantasy Premier League mengabaikan penempatan posisi, ada baiknya Anda memilih bek yang berperan sebagai bek sayap yang rajin menyerang. Sebab, peluang mereka memberikan assist cukup besar.

Bek tengah juga sebenarnya sah-sah saja. Peluang mencetak gol dari skema set piece juga besar, toh?

 

3 dari 8 halaman

Pilih Pemain yang Pasti Starter

Striker Leicester City, Jamie Vardy, melepaskan tendangan penalti ke gawang Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Senin (28/9/2020). City takluk 2-5 dari Leicester. (Laurence Griffiths/Pool via AP)

Ini aturan wajib. Masih banyak 'manajer' Fantasy Premier League memilih pemain yang peluang menjadi starter di pertandingan asilnya 50-50, tapi dimasukkan ke starting line up tim mereka.

Ini juga tricky ketika Anda harus memilih pemain dari Manchester City. Kebiasaan Pep Guardiola merotasi pemain membuat 'manajer' Fantasy Premier League kebingungan harus memilih yang mana. Beberapa pemain seperti Kevin De Bruyne dan Raheem Sterling mungkin akan dimainkan sebagai starter, tapi pemain lain agak riskan.

Oleh karena itu, penting buat para manajer Fantasy Premier League untuk memantau kondisi tim jelang laga, friksi yang terjadi di internal klub, sampai mengamati jadwal pertandingan tim tersebut.

Misalnya, Pep Guardiola bisa saja mengistirahatkan pemain kuncinya karena lawan yang dihadapi di Liga Inggris adalah tim lemah, sementara pada laga berikutnya, Manchester City akan berhadapan dengan Barcelona di Liga Champions. Tentu Anda tidak mau, kan, pemain yang Anda pilih justru dicadangkan?

 

4 dari 8 halaman

Berhemat Saja, Tak Perlu Jorjoran buat Pemain Cadangan

Pemain anyar Manchester United, Donny van de Beek, saat merayakan gol pertamanya untuk The Red Devils saat menghadapi Crystal Palace di pekan kedua Premier League, Sabtu (19/9/2020). Sayang dalam laga itu Manchester United kalah 1-3 dari tamunya. (AFP/Martin Rickett)

Abubakar Siddiq, ahli FPL dan kontributor Fantasy Football Hub, dalam podcast The Fantasy Faithful pernah mengatakan, "Pada awal musim, saya rasa pemain cadangan tidak berpengaruh banyak karena rotasinya sangat minimal."

"Tapi kalau musim sudah berjalan beberapa pekan, dan ketika saya mengaktifkan fitur wildcard, cadangan saya bisa berisi pemain-pemain yang kuat. Jadi, saat musim baru dimulai, Anda harus berinvestasi di starting line up, sementara pemain cadangan bisa diabaikan. Ini akan penting buat fleksibilitas Anda ke depan," katanya lagi.

Pernyataan tersebut diartikan bahwa Anda dianjurkan memilih pemain-pemain bagus di awal musim meski harganya mahal, tapi buat pemain cadangan, cukup beli pemain-pemain yang receh.

 

5 dari 8 halaman

Menyimak Jadwal Pertandingan secara Berkala

Gelandang West Ham, Declan Rice berebut bola dengan pemain Wolverhampton Wanderers Ruben Vinagre dalam lanjutan Liga Inggris di London Stadium, Minggu (27/9/2020). West Ham United menang dengan skor telak 4–0 atas tamunya Wolverhampton Wanderers. (Justin Setterfield/Pool via AP)

Seperti sudah disebutkan di atas, mengamati jadwal pertandingan sangatlah esensial. Anda bisa memperhatikan jadwal pertandingan dalam sebulan agar bisa memilih pemain yang punya potensi mendulang poin banyak.

Misalnya, sepanjang bulan Oktober, Liverpool cenderung akan berhadapan dengan tim-tim yang secara kualitas berada di bawahnya. Maka, maksimalkan pemain-pemain kunci yang Anda yakini akan nyayur poin.

Tentu saja, Anda tidak disarankan untuk kaku. Perubahan yang fluid juga memiliki peran penting. Saat strategi dan 'insting' Anda dirasa tidak efektif, merotasi atau mengubah formasi jadi jalan terbaik.

 

6 dari 8 halaman

Jangan Terburu-buru Melakukan Transfer

Para pemain Chelsea merayakan gol yang dicetak oleh Kai Havertz ke gawang Barnsley pada laga Piala Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Kamis (24/9/2020). Chelsea menang dengan skor 6-0. (AP Photo/Neil Hall)

Gemas, kesal, geregetan adalah hal biasa dalam Fantasy Premier League. Tapi, jangan sampai hal tersebut membuat Anda melakukan keputusan yang terburu-buru, terlebih dalam hal transfer.

Anda boleh mengotak-atik transfer pemain, tapi sebelum membuat keputusan final, simak lagi siapa dan berapa pemain yang Anda ganti. Jangan sampai hal itu malah berimbas buruk berupa pengurangan poin karena melakukan transfer lebih dari yang ditetapkan.

Alasan lainnya, pemain yang Anda beli/tukar belum tentu kondisinya bugar. Kita tentu tidak ingin pemain yang sudah dibeli ternyata cedera saat latihan jelang pertandingan. Maka dari itu, lakukan transfer atau rotasi pemain beberapa jam sebelum laga.

 

7 dari 8 halaman

Manfaatkan Transfer untuk Mengganti Pemain Ampas

Penyerang Manchester United, Mason Greenwood, mengontrol bola saat melawan Brighton Hove Albion pada laga Liga Inggris, Sabtu (26/9/2020). Setan Merah menang dengan skor 3-2. (John Sibley/Pool via AP)

Inti dari Fantasy Premier League adalah progres. Tiap pekan kita bisa mengetahui mana pemain yang tidak memberikan andil banyak. Tetap dengan kehati-hatian, gantilah pemain tersebut.

Buat sebagian manajer Fantasy Premier League, ada kecenderungan untuk membeli pemain favorit yang praktiknya di lapangan justru ampas dan sia-sia. Jika sudah yakin menggantinya, maka gantilah. Sebab ini bukan soal kemenangan sebuah tim, tapi lebih kepada kemenangan individu pemain.

Strategi ini sebenarnya sangat sederhana, tapi tricky. Pada 4-5 pekan perdana, akan mulai terlihat mana saja pemain yang minim poin dan harus diganti. Jangan 'sayang' mengganti pemain idola jika memang tidak bisa memberikan poin signifikan.

 

8 dari 8 halaman

Jangan Terpaku Masa Lalu

Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, melakukan selebrasi bersama Harry Kane usai mencetak gol ke gawang Southampton pada laga Liga Inggris di Stadion St. Mary's, Minggu, (20/9/2020). Tottenham menang dengan skor 5-2. (Cath Ivill/Pool via AP)

Kencenderungan umum yang terjadi di Fantasy Premier League adalah membeli pemain yang moncer pada laga sebelumnya. Wajar memang, tapi ini harus dilakukan secara cermat.

"Lucu melihat orang-orang berbondong-bondong membeli pemain yang gacor pada pekan sebelumnya. Pemain tersebut langsung populer pada pekan berikutnya," kata Siddiq dalam podcast The Fantasy Faithful.

Ini terlihat ketika Son Heung-min bermain cemerlang pada laga melawan Southampton, tapi memble pada laga berikutnya. Jadi, jangan ter-distract hanya karena penampilan ciamik pemain pada laga sebelumnya.

Sekali lagi perlu diingatkan, pentingnya mencermati jadwal pertandingan berikutnya. Ini kembali ke insting Anda, yakin pemain pilihan Anda bakal mengulang performa serupa, atau malah bapuk pada laga berikutnya.

Semoga beruntung!

Sumber: Berbagai sumber

Berita Terkait