Liga Spanyol: 10 Momen Bersejarah El Clasico, Harga Diri Barcelona dan Real Madrid

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 24 Okt 2020, 01:10 WIB
La Liga - Ilustrasi El Clasico - Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Salah satu pertandingan sepak bola paling akbar di dunia, yakni El Clasico, akan digelar pada Sabtu (24/10/2020) pukul 21.00 WIB. Barcelona lebih dulu menjamu Real Madrid di Camp Nou.

Kedua tim sama-sama menelan kekalahan pada pertandingan Liga Spanyol pekan lalu. Real Madrid takluk dari Cadiz, sedangkan Barcelona menyerah di tangan Getafe. Skornya identik 0-1.

Advertisement

Yang membedakan, Barcelona berhasil bangkit pada pertengahan pekan ini. Di matchday pertama Liga Champions, Lionel Messi dan kawan-kawan berhasil membantai Ferencvaros 5-1.

Nasib Real Madrid tak sebagus itu. El Real malah kembali menelan kekalahan di Liga Champions padahal bermain di kandang sendiri.

Pasukan Zinedine Zidane takluk 2-3 dari klub Ukraina, Shakhtar Donetsk. Tak heran, tekanan di pundak El Real lebih besar dibanding Barca menjelang El Clasico ini.

Terlepas dari hasil pertandingan Barcelona dan Real Madrid dalam beberapa pertandingan ke belakang, El Clasico telah melahirkan banyak momen bersejarah. Berikut ini Bola.com merangkumnya.

 

Video

2 dari 11 halaman

1920-an: El Clasico La Liga perdana

El Clasico La Liga perdana berlangsung pada bulan Februari 1929, hanya selang dua pekan setelah musim perdana La Liga. Saat itu, Stadion Les Corts milik Barcelona dipenuhi oleh cules yang percaya diri, tapi mereka akhirnya kecewa setelah Real Madrid menang 2-1 di pertandingan perdana. Barcelona kemudian memenangkan pertandingan 1-0 di kendang lawannya dan mendapatkan gelar La Liga perdananya – akan tetapi kemenangan El Clasico perdana diperoleh tim ibukota.

3 dari 11 halaman

1930-an: Real Madrid meraih kemenangan terbesar dalam sejarah El Clasico La Liga

Pertandingan El Clasico di musim 1934-35 sangat luar biasa, di mana Barcelona menang 5-0 di Les Corts sebelum Real Madrid menang 8-2 di Chamartín. Tim tuan rumah unggul 5-1 saat pertandingan baru berjalan setengah jam, membuat Pelatih Barcelona asal Hungaria, Ferenc Plattkó meminta bola untuk diganti pada babak kedua karena ditakutkan adanya kecurangan! Namun, hal tersebut tidak mengubah keadaan di saat tuan rumah mencatatkan kemenangan El Clasico terbesar.

 

4 dari 11 halaman

1940-an: Kelahiran El Clasico yang Kita Ketahui Sekarang?

Dapat dikatakan bahwa rivalitas El Clasico yang intens seperti saat ini berawal di era 1940-an berkat persaingan panas antara kedua tim, termasuk hasil seri dengan skor terbanyak dalam sejarah keduanya: 5-5 di Les Corts pada tahun 1943.

 

5 dari 11 halaman

1950-an: El Clasico, tayangan perdana sepak bola di televisi

Sejarah terjadi pada tanggal 15 Februari 1959 saat El Clasico menjadi pertandingan sepak bola pertama yang ditayangkan di televisi Spanyol. Terjadi perebutan teknologi teranyar saat itu, dan menjelang pertandingan, perangkat TV terjual secara cepat di kedua kota. Real Madrid, tim saat itu berisikan pemain hebat seperti Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskás, menang 1-0 di Bernabeu, tetapi tidak mampu menghalangi Barcelona memenangkan gelar La Liga pertama mereka dalam tujuh tahun.

 

6 dari 11 halaman

1960-an: Di Stefano terus menghantui Barcelona

5. Alfredo Di Stefano – Pria kelahiran Argentina ini dikenal sebagai legenda Real Madrid. Akan tetapi, menurut kabar di beberapa media, pemain yang dijuluki Saeta Rubia itu lebih dahulu berseragam Barcelona dalam sebuah laga persahabatan. (AFP/Staff)

Legenda Argentina tersebut masih menjadi pencetak gol El Clasico terbanyak di La Liga bagi Real Madrid, dan ia terus meneror Barcelona setelah mereka mengira telah mengalahkan Real Madrid untuk merekrutnya pada tahun 1953. Di Stefano mencatatkan 14 gol dalam 20 pertandingan, termasuk dua gol yang berkesan pada kemenangan 5-3 di Camp Nou yang baru saja diresmikan pada bulan Desember 1960 dan menandai periode dominasi bagi Los Blancos.

 

7 dari 11 halaman

1970-an: Johan Cruyff membalikkan keperkasaan Barcelona

Johan Cruyff. (Sumber: Pixabay)

Kedatangan Johan Cruyff sebagai pemain Barcelona pada tahun 1974 membuat keseimbangan El Clasico pindah ke Catalan, dan performa pemain Belanda tersebut pada kemenangan El Clasico 5-0 di Bernabeu masih menjadi perbincangan hingga saat ini. El Salvador menginspirasi Barcelona untuk menjuarai gelar La Liga musim itu, tapi yang terpenting ia membentuk filosofi sepak bola menyerang yang membentuk identitas klub hingga saat ini.

 

8 dari 11 halaman

1980-an: Generasi Quinta del Buitre Real Madrid juara lima kali berturut-turut

Jorge Valdano tidak hanya sebagai pelatih, dia juga pernah menjadi pemain Madrid pada tahun 1984–1987 dan memulai karir pelatih pada tim senior pada tahun1994–1996. Jorge berasal dari Argentina. (AFP/Alfredo Etrela)

Los Blancos belum memenangkan gelar La Liga selama enam tahun saat mereka bertemu Barcelona di Bernabeu pada bulan Maret 1986. Kemenangan 3-1 yang golnya dicetak ikon klub, Jorge Valdano dan Emilio Butragueno, membawa gelar La Liga bagi Real Madrid dan memulai era dominasi yang tak tertandingi hingga akhir dekade. Generasi yang disebut sebagai Quinta del Buitre itu berisikan pemain dari akademi klub seperti Butragueno, Michel, dan Manuel Sanchis dan memenangkan gelar La Liga dari tahun 1986 hingga 1990 – sebuah dominasi yang hanya mampu dipecahkan oleh Johan Cruyff.

 

9 dari 11 halaman

1990-an: ‘Manitas’ serba bisa

Ronald Koeman bergabung dengan Barcelona pada 1989. (Dok Barcelona)

Kembalinya Cruyff ke Barcelona sebagai pelatih mendorong lahirnya ‘Dream Team’ yang memenangkan empat gelar La Liga berturut-turut dari tahun 1991 hingga 1994. Kisah El Clasico di era 1990-an akan selalu diingat akan dua pertandingan ikonik: kemenangan 5-0 Barcelona di Camp Nou dimana Romario dan pelatih tim saat ini, Ronald Koeman menjadi pencetak gol di tahun 1994; Real Madrid kemudian membalaskan dendamnya dengan skor serupa selang 12 bulan berkat gol dari salah satu pelatih Barcelona di masa depan, Luis Enrique!

 

10 dari 11 halaman

2000-an: Ronaldinho menaklukkan Bernabeu

Ronaldinho tetap menjadi sosok yang populer meski telah pensiun dari sepak bola. Aksi-aksinya di medsos tetap menjadi buruan banyak orang yang kagum dengan skil dan kemapuan pemain asal Brasil ini. (AFP/Pau Barrena)

El Clasico pada bulan November 2005 di Santiago Bernabeu menandakan pertandingan bersejarah. Barcelona membuka keunggulan, tapi aksi Ronaldinho baru saja dimulai. Pada awal babak kedua, pemain Brazil tersebut berlari dari sisi lapangan timnya, melewati tekel Sergio Ramos dengan mudah, menggocek Ivan Helguera, melewati Roberto Carlos, dan akhirnya membobol gawang Iker Casillas. 15 menit kemudian ia kembali melewati Ramos dan menundukan Casillas untuk kemenangan 3-0. Penggemar di Bernabeu memiliki reaksi yang tak terduga, dengan memberikan standing ovation bagi penampilannya yang bersejarah.

11 dari 11 halaman

2010-an: Messi meninggalkan jejaknya di Bernabeu

Barcelona - Ilustrasi Lionel Messi (Bola.com/Adreanus Titus)

Lionel Messi adalah pencetak gol El Clasico terbanyak sepanjang sejarah di La Liga dan pengaruhnya dalam pertandingan tersebut masih terasa hingga saat ini. Meskipun sulit untuk mencari satu penampilan yang ikonik, tidak ada yang mengalahkan momen dalam El Clasico akhir-akhir ini dari gol di waktu tambahan saat Barcelona menang 3-2 di Bernabeu tahun 2017. Foto Messi memegang seragamnya di hadapan penggemar di Bernabeu akan selalu dikenang oleh penggemar sepak bola.

 

Sumber: La Liga

Berita Terkait