Analisis Barcelona Era Ronald Koeman: Lionel Messi Jadi Malu-Malu Cetak Gol

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 26 Okt 2020, 07:00 WIB
Lionel Messi gagal menghindarkan Barcelona dari kekalahan 1-3 dari Real Madrid pada laga pekan ketujuh La Liga, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. (AP Photo/Joan Monfort)

Bola.com, Barcelona - Lionel Messi tidak seperti biasanya. Enam pertandingan telah berlalu, sang superstar Barcelona belum juga mencetak gol dari open play. Mungkinkah ini efek samping dari revolusi Ronald Koeman?

Teranyar, Barca takluk 1-3 di El Clasico, dikalahkan sang rival Real Madrid di kandang sendiri. Messi bermain baik pada laga tersebut, tapi baik saja tidak cukup.

Advertisement

Musim masih dini, tapi performa Barca sudah mengkhawatirkan dengan tiga hasil buruk. Sebelumnya mereka bermain imbang 1-1 dengan Sevilla dan takluk 0-1 dari Getafe.

Tercatat, dari semua pertandingan sejauh ini, Messi baru mencetak dua gol dari titik putih. Tidak buruk, tapi juga tidak cukup untuk ukuran Messi.

Muncul gagasan bahwa Barca tidak lagi bergantung pada Messi. Ini perubahan berani yang dibawa Koeman, tapi diyakini terlalu terburu-buru.

Pada formasi 4-2-3-1 yang baru, Messi digeser ke pos winger kanan, terkadang bermain sebagai false nine. Dia tidak lagi menyandang peran si no.10 yang sekarang dipikul Philippe Coutinho.

Kabarnya, inilah penyebab Messi sulit bikin gol. Dia tidak banyak terlibat dalam permainan, tidak seperti belasan musim sebelumnya. Perubahan ini dibutuhkan Barcelona, tapi mungkin terlalu drastis.

Video

2 dari 3 halaman

Posisi Berubah

Penyerang Barccelona, Lionel Messi, berebut bola dengan gelandang Real Madrid, Casemiro, pada laga lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou Stadion, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. Real Madrid menang 3-1 atas Barcelona. (AFP/Lluis Gene)

Terbukti, pada laga kontra Madrid kemarin, Messi menyuguhkan permainan terbaiknya musim ini, meski pada akhirnya Barcelona tetap kalah.

Saat itu, Koeman sempat mengubah posisi Messi. Dia bermain di belakang Ansu Fati, lalu ada Coutinho di kiri dan Pedri di kanan.

"Dia kembali menjadi Messi yang biasanya, aktif, berpartisipasi, dan selalu berbahaya. Thibaut Courtois mencegah golnya, tapi dia menjalani pertandingan hebat," tulis Mundo Deportivo soal performa Messi.

Bagaimanapun, kontribusi terbesar Messi pada laga ini adalah umpan lambung terukur untuk Jordi Alba, yang berujung pada gol penyeimbang Barcelona.

Inilah permainan Messi yang dikenal fans Barca, yang bisa menentukan hasil pertandingan.

Sejauh ini Messi pun tidak mendapatkan banyak peluang seperti biasanya. Ini bisa jadi masalah besar untuk Barca, sebab bermusim-musim terakhir gol Messi adalah alasan mereka selamat di kompetisi.

Sebenarnya solusinya sudah ada, yakni mengembalikan Messi ke posisi seharusnya: di belakang penyerang sentral, dibiarkan bergerak bebas.

Masalahnya, membiarkan Messi kembali ke posisi itu berarti harus mengorbankan Coutinho. Gelandang Brasil ini bisa jadi tergusur ke sayap kiri atau ke bangku cadangan.

Tentu ini sedikit mengenaskan bagi Coutinho, yang sebenarnya mulai menemukan permainan terbaiknya kembali sejak awal musim.

3 dari 3 halaman

Menyesuaikan Diri

Megabintang Barcelona, Lionel Messi mengucapkan selamat kepada penyerang Real Madrid Lucas Vazquez pada akhir laga La Liga bertajuk El Clasico di Nou Camp, Sabtu (24/10/2020). Barcelona harus menelan pil pahit kalah 1-3 dari musuh bebuyutannya Real Madrid di kandang sendiri. (LLUIS GENE/AFP)

Harapan terbesar Barca adalah berharap Messi bisa menemukan cara sendiri untuk menyesuaikan diri, untuk tetap jadi pemain penting.

Skenario idealnya adalah Messi bermain di pos winger kanan, dengan Coutinho sebagai si no. 10, dan Antoine Griezmann sebagai false nine.

Messi terakhir bermain di posi ini bertahun-tahun lalu, dan sekarang gaya bermainnya sudah berubah.

Sebab itu, skenario kedua adalah membuat Messi terbiasa dalam peran false nine. Coutinho selamat, tapi Griezmann akan semakin tenggelam.

 

Sumber: Goal International

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 25/10/2020)

Berita Terkait