Liga Inggris: Mohamed Salah dan Sadio Mane Dibayar Liverpool untuk Jadi Striker Egois

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 02 Des 2020, 21:45 WIB
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, memberikan arahan kepada Sadio Mane dan Mohamed Salah saat menghadapi Midtjylland pada laga Liga Champions 2020/2021 di Stadion Anfield, Rabu (28/10/2020) dini hari WIB. Liverpool menang 2-0 atas Midtjylland. (AFP/Peter Powell/pool)

Bola.com, Jakarta - Andy Robertson mengatakan, kerukunan antarpemain jadi kunci sukses Liverpool dalam beberapa musim belakangan. Hanya saja, ia menyebut Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino sebagai pemain egois, yang mana memang sudah menjadi tugas mereka sebagai penyerang.

Belakangan ini, santer dikabarkan bahwa hubungan Sadio Mane dan Mohamed Salah sedang merenggang. Semuanya bermula Oktober tahun lalu kala Mane marah besar kepada Salah karena enggan mengoper bola saat kemenangan 3-0 atas Burnley.

Advertisement

Robertson membantah kabar jika hubungan kedua pemain sedang memanas. Sebaliknya, Mane dan Salah justru berkawan baik, baik itu di dalam maupun di luar lapangan.

"Hubungan (para penyerang Liverpool) di dalam dan luar lapangan sangat kuat. Kerjasamanya, semuanya, sangat baik," kata Robertson kepada Liverpool Echo.

Menariknya, Robertson menuturkan bahwa pemain-pemain depan Liverpool didesain agar menjadi penyerang yang egois. Jadi, bukan sesuatu yang mengherankan kalau mereka bersaing untuk mencetak gol.

"Pemain-pemain ini dibayar untuk menjadi striker yang egois, kami butuh mereka mencetak gol dan mengambil risiko di mulut gawang. Sekarang ada Diogo Jota, sama saja. Jadi tugas pokok penyerang adalah menembak dan mencetak gol," kata Robertson.

"Ada beberapa contoh misalnya saat Firmino seharusnya bisa memberikan passing, Sadio juga, Salah juga sama. Tapi ya itu tadi, mereka dibayar oleh Liverpool untuk berpikir secara cepat dan mencetak gol," ujarnya lagi.

 

Video

2 dari 2 halaman

Kompak

Gelandang Liverpool, Curtis Jones (tengah), merayakan gol bersama rekan-rekannya dalam laga lanjutan Liga Champions 2020/21 Grup D melawan Ajax Amsterdam di Anfield Stadium, Liverpool, Selasa (1/12/2020) waktu setempat. Liverpool menang 1-0 atas Ajax. (AFP/Phil Noble/Pool)

Terlepas dari pernyataan mengejutkan itu, Robertson menegaskan jika seluruh pemain Liverpool adalah satu kesatuan. Itu juga yang membuat The Reds bisa meraih sukses dalam beberapa musim, termasuk juara Liga Inggris dan Liga Champions.

"Kami adalah skuad yang sangat dekat. Saya, Trent, Ox, Henderson, Milner, adalah satu paket. Hengkangnya Adam Lallana jadi kehilangan besar buat saya, buat tim ini," ujar Robertson menambahkan.

"Antarpemain asing, sebut saja Wijnaldum, Van Dijk, Salah, Mane, lalu trio Brasil Firmino, Fabinho, dan Alisson, kami sangat rapat. Itu yang membuat saya semangat datang ke tempat latihan setiap waktu," katanya lagi.

Sumber: Liverpool Echo

Berita Terkait