Kenali Delirium, Gejala Baru COVID-19

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 18 Des 2020, 22:32 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Bola.com, Jakarta - Virus Corona COVID-19, kini tidak hanya menyerang fisik, tetapi juga mental pasien. Melansir Eurekalert, Senin (14/12/2020), dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi satu di antara gejala awal infeksi baru COVID-19.

Kesimpulan tersebut muncul dari penelitian ilmiah para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol, yang diterbitkan di Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy.

Advertisement

"Delirium adalah keadaan kebingungan di mana orang tersebut merasa tidak berhubungan dengan kenyataan, seolah-olah mereka sedang bermimpi," kata Javier Correa, peneliti UOC.

Para peneliti UOC menemukan, sejumlah pasien COVID-19 mengalami Delirium saat mereka juga kehilangan indra perasa maupun penciuman dan merasakan sakit kepala beberapa hari sebelum gejala lebih berat muncul, yakni batuk dan kesulitan bernapas.

Menurut Javier, sudah ada sejumlah bukti yang memperlihatkan bahwa COVID-19 mengakibatkan perubahan neurokognitif, dengan gejala seperti sakit kepala, delirium, dan gangguan psikotik.

Kemungkinan COVID-19 memengaruhi fungsi otak disebabkan oleh tiga hal, yakni hipoksia, radang jaringan otak akibat badai sitokin, dan kemampuan virus melintasi darah dan langsung menyerang otak.

2 dari 2 halaman

Gejala Delirum pada Pasien COVID-19

Berikut gejala-gejala delirium yang menjadi dialami pasien COVID-19, dikutip dari Healthline:

  • Sulit fokus dan mudah teralihkan.
  • Suka melamun dan lamban bereaksi.
  • Daya ingat menurun.
  • Kesulitan berbicara.
  • Berhalusinasi.
  • Mudah tersinggung dan mood berubah mendadak.
  • Sering gelisah.
  • Kebiasaan tidur berubah

 

Sumber: Eurekalert, Healthline

Berita Terkait