PT LIB Yakin Shopee Liga 1 Tetap Menarik Meski Ditinggal Banyak Pemain Asing

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 16 Des 2020, 18:15 WIB
Dua mantan striker Arema FC asal Argentina, Elias Alderete dan Jonathan Bauman. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak khawatir Shopee Liga 1 kehilangan pasar karena eksodus besar-besaran yang dilakukan pemain asing. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, optimistis Liga 1 tetap akan berlangsung menarik.

Sampai Rabu (16/12/2020), tercatat sebanyak 28 pemain sudah mengundurkan diri dari berbagai klub Shopee Liga 1 di Indonesia. Persiraja Banda Aceh dan Persik Kediri menjadi klub yang ditinggal semua pemain asing miliknya.

Advertisement

Keputusan hengkang diambil pemain asing karena ketidakpastian nasib Shopee Liga 1. Turnamen elite Indonesia itu sudah dua kali mengalami penundaan karena terbentur izin dari Kepolisian Republik Indonesia.

"Untuk pemain asing, tentu kami menghargai keputusan mereka selama ada kesepakatan pemain dengan klub. Mudah-mudahan ke depannya para pemain asing tersebut juga bisa kembali lagi ke Indonesia," kata Akhmad Hadian Lukita.

"Kalau untuk kehilangan pasar, saya rasa tidak. Liga 1 sekarang tidak hanya ditentukan pemain asing. Ada banyak pemain yang saling memengaruhi Liga 1 dan publik sekarang juga tahu kondisinya berbeda dengan sebelumnya," tegas Akhmad Hadian.

PSSI dan PT LIB sedang berusaha untuk menggulirkan kembali Shopee Liga 1 pada awal Februari 2021. Namun, keduanya belum bisa memastikan kejelasan nasib kompetisi tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Berpeluang Bertambah

Gelandang Bali United, Paulo Sergio, menggiring bola saat melawan Tira Persikabo pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Pakansari, Bogor, Kamis (15/8). Bali menang 2-1 atas Tira Persikabo. (Bola.com/Yoppy Renato)

Angka eksodus pemain asing dari klub Shopee Liga 1 berpeluang bertambah. Mayoritas pemain asing memiliki kontrak jangan pendek yang akan berakhir pada pengujung Desember 2020.

Klub belum bisa mengambil keputusan untuk memperpanjang kontrak pemain. Mayoritas dari mereka ingin menunggu kepastian lanjutan kompetisi sebelum memberi perpanjangan kontrak.

Hal inilah yang berpeluang para pemain asing lebih banyak hengkang. Apalagi kompetisi elite di negara-negara Asia Tenggara punya tenggat transfer pada Januari 2021

Berita Terkait