Perbedaan Rapid Tes Antibodi, Rapid Tes Antigen, dan Swab PCR

oleh Alfi Yuda diperbarui 22 Des 2020, 11:40 WIB
Ilustrasi tes Swab. (Photo by Mufid Majnun on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Belum lama ini pemerintah mengeluarkan syarat baru bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota selama libur hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Syarat tersebut, yakni kewajiban membawa hasil rapid tes antigen COVID-19.

Hal itu telah tertuang melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Kebijakan ini juga memuat anak di bawah 12 Tahun tidak perlu melakukan tes jika melakukan perjalanan domestik.

Advertisement

Sebelumnya, masyarakat sudah mengenal rapid tes antibodi dan swab PCR sebagai upaya penapisan awal COVID-19. Kedua jenis pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.

Secara khusus, kebijakan membawa hasil rapid tes antigen COVID-19 juga diambil guna melacak dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Pemerintah Indonesia mewajibkan setiap pelaku perjalanan harus menunjukan surat tes dengan hasil negatif.

Lalu, apa perbedaan antara rapid tes antibodi, rapid tes antigen, dan swab PCR?

Berikut penjelasan perbedaan rapid tes antibodi, rapid tes antigen, dan swab PCR untuk mendeteksi virus corona penyebab COVID-19, yang perlu Anda ketahui, seperti dinukil dari Kemkes.go.id, Selasa (22/12/2020). 

2 dari 2 halaman

Perbedaan Rapid Tes Antibodi, Rapid Tes Antigen, dan Swab PCR

Ilustrasi tes Swab, PCR. (Photo by Mufid Majnun on Unsplash)

Rapid tes antibodi

Rapid tes antibodi adalah tes diagnostik cepat COVID-19 yang dijalankan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah. Ketika terinfeksi COVID-19, tubuh akan menghasilkan antibodi dalam beberapa hari atau pekan kemudian.

Tes ini tidak menunjukkan apakah seseorang saat ini sedang terinfeksi. Namun, ini adalah cara yang baik untuk melacak penyebaran COVID-19 melalui suatu populasi.

Tingkat akurasi Rapid tes antibodi rendah (60-70 persen tingkat sensitivitas) dalam mendeteksi keberadaan COVID-10 di dalam tubuh, tetapi pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang singkat. Biasanya untuk menunggu keluarnya hasil pemeriksaan hanya membutuhkan waktu 15 menit.

 

Rapid Tes Antigen

Rapid tes antigen adalah tes diagnostik cepat COVID-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen COVID-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.

Itu sebabnya rapid tes antigen paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi. Sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya.

Keberadaan antigen itulah yang dideteksi. Tingkat akurasi Rapid tes antigen cukup tinggi (92 persen tingkat sensitivitas). Akan tetapi, pemeriksaan rapid tes antigen dinilai belum seakurat swab PCR untuk mendiagnosis COVID-19.

Untuk memperoleh hasil pemerikasaan hanya membutuhkan waktu 15 menit. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan rapid tes antigen perlu dilakukan paling lambat lima hari setelah munculnya gejala COVID-19.

 

Swab PCR

Tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk COVID-19 (SARS-CoV-2). Tes ini merupakan rekomendasi yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tes ini digunakan untuk mendeteksi penyakit dengan cara mencari jejak materi genetik virus pada sampel yang dikumpulkan. Sampelnya yang dikumpulkan ini diambil melalui teknik usap hidung atau tenggorokan.

Tingkat akurasi tes PCR cukup tinggi (99 persen tingkat sensitivitas), tetapi pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga hasilnya keluar, yaitu sekitar 1–3 hari.

 

Sumber: Kemkes.go.id

Berita Terkait