Begal dan Kirun, Duo Kiper Arema 1990-an Akhirnya Bereuni

oleh Iwan Setiawan diperbarui 28 Des 2020, 22:00 WIB
Dua mantan kiper Arema era 1990-an, Yanuar ‘Begal’ Hermansyah dan Dwi ‘Kirun’ Sasmianto bereuni di laga uji coba di Lapangan Desa Senggreng, Kabupaten Malang, Minggu (27/12/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Dua mantan kiper Arema era 1990-an, yakni Yanuar ‘Begal’ Hermansyah dan Dwi ‘Kirun’ Sasmianto, bereuni dalam laga ekshibisi di Lapangan Desa Senggreng, Kabupaten Malang, Minggu (27/12/2020).

Pertandingan ekshibisi yang melibatkan pemain dan mantan pemain profesional kini makin marak. Maklum, kompetisi Liga 1 dan 2 saat ini masih terhenti akibat pandemi virus corona. 

Advertisement

Keduanya sama-sama sedang hadir dilapangan untuk pertandingan ekshibisi tim Sobat DF Arema All Stars melawan klub lokal Mahayana.

“Saya lama enggak ketemu. Mau foto bareng dulu,” kata Dwi.

Keduanya memperkuat Arema pada musim 1996-1998. Namun setelah pensiun pada tahun 2000-an, mereka jarang bertemu. Meski sama-sama asli Malang, mereka punya karier yang berbeda.

Begal sempat jadi pelatih kiper Arema. Dia lalu merantau sebagai pelatih kiper Persiba Balikpapan. Sementara Kirun jadi pelatih kiper Persekam Metro FC. Tapi, dia juga bekerja di Dispora, Kabupaten Malang.

“Kalau ketemu di lapangan begini sudah jarang. Dulu kami pernah main bareng di Arema dua musim. Kipernya hanya kami berdua saja,” kata Begal.

Saat bertemu, ada saja kenangan yang muncul kembali.

“Banyak kenangan di Arema dulu. Tapi seringnya bercanda. Dan tidak pantas kalau candaan kami dibuat contoh pemain sekarang. Hehe,” lanjut Begal.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pensiunan Kiper Rentan Cedera

Pelatih kiper Arema, Yanuar Hermansyah, menyalurkan hobi bersepeda saat bulan Ramadan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Yang paling diingat ketika jadi kiper Arema, mereka menjalani latihan tanpa pelatih khusus penjaga gawang. Pada waktu itu pelatih kiper belum banyak seperti sekarang.

“Dulu kami latihan pemanasan berdua. Program latihannya diskusi sendiri. Apa yang dirasa kurang dan perlu, itu dilatih karena belum ada pelatih kiper sekarang era sekarang. Untuk kesempatan main, ya kami bersaing secara sehat,” sambungnya.

Saat comeback jadi pemain dalam laga ekshibisi, Begal dan Kirun punya kesamaan, yakni rentan cedera. Begal hanya berdiri di pinggir lapangan sebagai pelatih tim Sobat DF. Sementara Kirun main setengah babak karena cedera setelah duel dengan lawan.

“Sebenarnya secara reflek, mantan kiper semua pasti masih punya. Hanya kecepatannya yang sekarang tidak seperti dulu. Selain itu, mudah cedera juga karena fisik seperti ini (tua). Sekarang saya masih cedera karena pertandingan sebelumnya sempat salah jatuh,” katanya lalu tertawa.

Berita Terkait