Solusi Keikutsertaan Indonesia di Piala AFC 2021: Berburu Sponsor atau Cari Pengganti Persipura?

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 11 Jan 2021, 11:45 WIB
Persipura Jayapura. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Nasib Persipura Jayapura di Piala AFC 2021 masih tanda tanya besar usai beberapa hari lalu memutuskan untuk membubarkan diri menghentikan aktivitas. Pertanyaan pun muncul - siapa yang akan jadi penggantinya sekaligus menemani Bali United di kompetisi antarklub Asia tersebut?

Seperti diungkapkan oleh Benhur Tomi Mano, Ketua Umum Persipura, tim berjulukan Mutiara Hitam itu mau tak mau menghentikan seluruh kegiatan dan aktivitas tim. Penyebabnya, ketidakjelasan soal kompetisi Liga 1 sehingga pihak sponsor pun menarik diri dari pembiayaan klub.

Advertisement

Kondisi finansial Persipura mengalami goncangan karena Bank Papua sudah memastikan tidak membayarkan sisa kontrak senilai Rp5 miliar. Pun dengan sponsor lain mulai dari PT Freeport Indonesia, Kuku Bima, dan lain sebagainya. Pada intinya, tidak mungkin buat manajemen klub menjalankan roda aktivitas.

"Hari ini Rabu, 6 Januari 2021, kami putuskan Persipura hentikan seluruh aktivitas. Situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih, dan seluruh ofisial," ujar Benhur dikutip dari akun Instagram resmi klub.

"Hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu 5 miliar, jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan Maret tahun lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT. Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari manajemen, walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih, dan ofisial," katanya lagi melanjutkan.

Keputusan ini sangat berdampak bukan buat pencinta Persipura saja, melainkan seluruh insan sepak bola Indonesia. Sebab, tim yang sering melahirkan talenta-talenta terbaik ini sedianya merupakan wakil di Piala AFC 2021 bersama Bali United.

Ini agak ironis mengingat Persipura sempat melancarkan protes terkait dipilihnya Persija Jakarta oleh PSSI sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2021 bersama Bali United. Upaya keras manajemen lantas berbuah hasil, mereka pun memenangi gugatan.

Kini, dengan keputusan direksi klub bahwa Persipura Jayapura menghentikan aktivitasnya (untuk sementara), keikutsertaan mereka di Piala AFC pun kembali menjadi tanda tanya. Setidaknya muncul dua wacana, yakni berburu sponsor dan menunjuk penggantinya sekalian.

Video

2 dari 3 halaman

Mencari Pengganti? Apa Bisa?

Bek Persija Jakarta, Marco Motta, merayakan gol bersama Marko Simic, saat melawan Borneo FC pada laga Shopee Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Minggu, (1/3/2020). Persija menang 3-2 atas Borneo FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Seperti diketahui, penunjukkan Persija Jakarta sebagai wakil Indonesia di Piala AFC sempat menuai polemik. Kubu Persipura merasa mereka lebih berhak untuk maju bersama Bali United di kompetisi antarklub Asia tersebut.

Setelah tindakan legal dilakukan, Persipura akhirnya bisa memenangkan gugatan sehingga PSSI meralatnya. Ketika Persipura memutuskan untuk menghentikan aktivitas tim, nama Persija kembali disebut-sebut sebagai pengganti.

Hal ini tampaknya tidak mungkin bisa dilakukan. Ada dua sebab. Yang pertama, Persija dan klub Indonesia manapun seharusnya sudah tidak memiliki waktu untuk melengkapi berkas yang dibutuhkan, kecuali ada 'toleransi' yang diputuskan oleh otoritas terkait, dalam hal ini AFC.

Lalu yang kedua, mengenai hal ini sudah tertuang dalam manual regulasi keikutsertaan tim di kompetisi yang diselenggarakan oleh AFC pada 2021.

"Jika ada klub yang sah dan terdaftar sebagai peserta kompetisi AFC, sekalipun sudah memenuhi syarat berupa lisensi dan kriteria yang ditetapkan, menolak untuk mengikuti kompetisi, maka slot yang dialokasikan kepada asosiasi sepak bola tersebut (dalam hal ini, PSSI) akan hangus, baik itu slot langsung dan tidak langsung,"
3 dari 3 halaman

Berburu Sponsor

Kapten tim Persipura, Boaz Salossa dkk saat latihan di kusuma agro wisata Batu, Malang. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Perlu digarisbawahi betul bahwa persoalan utama Persipura adalah finansial. Tidak adanya sponsor memaksa manajemen klub menghentikan seluruh aktivitasnya sampai mereka menemukan sponsor baru.

"Sampai kapan? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti. Untuk semua pencinta Persipura Jayapura di mana saja berada, mohon dukungan doa untuk ke depannya," tegas Benhur.

Pada kolom komentar Instagram @persipura1963, muncul ide unik dari akun @claudiojoseph86. Ia menulis ajakan untuk menggalang dana untuk Persipura dengan huruf kapital. "kawan-kawan ayo kita gelar cari dana untuk Persipura. Ayo Persipura Mania jangan patah semangat. Hidup Persipura, I love Persipura."

Sebenarnya, dari sudut pandang tertentu, mencarikan sponsor buat Persipura bisa dibilang gampang-gampang susah. Perusahaan besar bisa melirik fakta bahwa Mutiara Hitam akan tampil di kompetisi internasional, yang artinya, brand yang menempel di jersey praktis ikut terbawa di level Asia.

Sepanjang sejarah, Persipura Jayapura telah bermain di Piala AFC, turnamen antarklub Asia kelas dua, sebanyak dua kali. mereka punya rekor menjanjikan di kejuaraan ini.

Pengalaman pertama Persipura Jayapura berkiprah di Piala AFC terjadi pada 2011. Mutiara Hitam lolos sebagai runner-up Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.

Sayang, laju Persipura Jayapura harus terhenti di babak perempat final. Boaz Solossa dan kawan-kawan kalah agregat dari tim Iraq, Arbil, dengan agregat 1-3.

Kesempatan kedua pada 2014 lebih istimewa lagi, di mana mereka mampu menembus semifinal. Padahal ketika itu, langkah Persipura Jayapura tinggal dua kali lagi untuk membuat sejarah sebagai tim Indonesia pertama yang menjuarai Piala AFC.

Berita Terkait