Asisten Pelatih Arema FC Angkat Bicara terkait Tawaran Saham Klub kepada Crazy Rich Malang

oleh Iwan Setiawan diperbarui 04 Feb 2021, 10:45 WIB
Crazy Rich Malang Gilang Widya Pramana (Sumber: Instagram/juragan_99)

Bola.com, Jakarta - Kabar manajemen Arema FC yang menawarkan 30 persen sahamnya kepada pengusaha muda Gilang Widya Pramana menyedot perhatian publik sepakbola tanah air. Maklum, pengusaha yang dijuluki Crazy Rich Malang itu bisa saja menggelontorkan dana besar untuk Arema.

Menariknya, kondisi di internal tim Arema FC masih adem ayem. Karena hal itu baru sebatas rencana, belum ada realisasi sehingga tidak ada perubahan yang terjadi di dalam tubuh tim berjuluk Singo Edan tersebut.

Advertisement

Asisten pelatih Arema, Kuncoro mengaku kondisi tim masih tetap sama seperti hari-hari sebelumnya. "Saya belum tahu apa itu (penjualan saham) sudah dilakukan. Karena memang bukan wilayah saya juga. Tapi kalau nantinya terjadi, semoga ada perubahan yang lebih baik."

Kuncoro sudah mengalami beberapa kali perubahan direksi dalam tubuh Arema lantaran sudah bertugas sejak 2012. Mulai dari era krisis finansial musim 2012 hingga ada kucuran dana besar dari Bakrie Grup sudah dirasakannya.

"Biasanya perubahan direksi imbasnya. Seperti misalnya kebijakan keuangan atau lainnya. Tapi saya tidak tahu detailnya. Karena tugas saya membantu tim pelatih. Itu semua wewenang di manajemen. Semua pasti berharap Arema FC ke depan akan lebih baik,” harapnya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Anggap Izin Kepolisian Lebih Penting

Tiga asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, Singgih Pitono, dan Kuncoro, berdiskusi di depan GM Arema, Ruddy Widodo, saat sesi latihan perdana yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/8/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Ketika pemberitaan terkait saham Arema jadi perbincangan, Kuncoro sebenarnya lebih tertarik pada update ijin dari Kepolisian. Hal itu dianggapnya lebih penting karena bisa menentukan kapan sepak bola Indonesia hidup kembali.

"Kan percuma ada perubahan pemilik saham Arema, tapi tidak ada sepak bola. Bagi saya, izin dari Kepolisian lebih penting. Semoga saja ada kabar baik dalam waktu dekat," lanjutnya.

Beberapa hari ini, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (operator kompetisi) mulai aktif berupaya agar kompetisi 2021 segera ada kejelasan.

Kemarin mereka baru bertemu dengan Menpora dan dapat dukungan untuk mengggelar kompetisi. Tinggal Kepolisian yang jadi penentu kapan sepak bola bisa aktif kembali karena selama pandemi virus corona, Kepolisian tidak memberikan izin keramaian.