PSSI Pastikan Liga 1 2021 Digelar Tanpa Penonton: Suporter Ngeyel Nobar Kena Sanksi Berat!

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 10 Feb 2021, 18:51 WIB
Menpora, Zainuddin Amali, bersama Ketum PSSI, Mochammad Iriawan dan Dirut LIB, Cucu Sumantri saat pembukaan Shopee Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/2). Sebanyak 18 klub akan berlaga dalam kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini.(Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, sudah berandai dengan risiko nonteknis Liga 1 meski izin dari kepolisian belum turun. Jika nanti kompetisi boleh digelar, pertandingan akan berlangsung tanpa penonton. Tak hanya itu, suporter dilarang menggelar nonton bareng alias nobar.

"Sebagai catatan, suporter menjadi perhatian luar biasa. Kami sampaikan ke suporter dengan hormat, apabila kompetisi diizinkan, itu tanpa penonton," ujar Mochamad Iriawan di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2021).

Advertisement

"Suporter juga tidak boleh membuat kerumunan dan mengadakan nobar. Jika dilanggar, izin Liga 1 bisa dievaluasi lagi oleh kepolisian. Cukup untuk menonton di televisi," jelas pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu.

Iwan Bule bersama Menpora Zainudin Amali, perwakilan Polri, Satgas Penanganan COVID-19, KONI Pusat, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Indonesian Basketball League (IBL), baru menggelar rapat koordinasi (rakor) di Kantor Kemenpora untuk membahas kegiatan olahraga pada tahun ini, termasuk Liga 1.

Amali mengamini pernyataan Iwan Bule terkait nobar suporter untuk Liga 1. Jika dilanggar, maka hukuman yang berat telah disiapkan.

"Penekanan dari Ketua PSSI menjadi harapan bagi kita semua. Apabila diizinkan oleh kepolisian, Liga 1 tanpa penonton dan dilarang membuat kerumunan serta nobar," tutur Amali.

"Kompetisi tanpa penonton ini bisa saja membuat suporter tidak ke stadion tapi mengadakan nobar, itu tidak boleh. Sanksinya berat," jelas Amali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Belum Ada Izin

Kemenpora Zainudin Amali (kanan) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) melakukan rapat kerjasama dalam rangka persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2020. (Dok. Menpora)

Hasil dari rakor yang juga melibatkan sejumlah instansi itu kurang memuaskan. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) hanya diminta untuk memaparkan persiapan untuk memutar Liga 1 dan penerapan protokol kesehatan.

"Kami belum mengambil keputusan apapun. Keputusannya setelah ini. Ini proses yang harus berjalan. Sebab kita tahu, dalam situasi pandemi COVID-19, prinsip pemerintah dan Polri yaitu mengutamakan keselamatan dan kesehatan," imbuh Amali.

"Mudah-mudahan setelah ini, segera ada keputusan dari kepolisian terkait Liga 1," ucap menteri asal Gorontalo tersebut.

3 dari 3 halaman

Meyakinkan Polri

Menpora Zainudin Amali didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Ketua Umun PSSI Mochamad Iriawan. Rakor tersebut membahas progres persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Kantor Kemenpora, Selasa (10/3) pagi. (foto:egan/kemenpora.go.id)

Adapun, Iwan Bule menyatakan pada rakor tersebut pihaknya bersama PT LIB mencoba meyakinkan Polri dan Satgas Penanganan COVID-19 tentang ketatnya protokol kesehatan yang dibuat untuk Liga 1 2021.

"Kami memaparkan protokol kesehatan secara lengkap. Lalu ada masukan dari Satgas Penanganan COVID-19 terkait penggunaan masker dan mencuci tangan. Kami paparkan dalam video yang kami buat," jelas Iwan Bule.

"Kami juga menjelaskan jadwal kompetisi dan turnamen pramusim apabila diizinkan oleh kepolisian. Soal izin, itu tergantung kepolisian. Tugas kami menyampaikan protokol kesehatan," kata purnawirawan polisi dengan pangkat terakhir Komjen itu.