Evaluasi Kiprah Leo / Daniel di Swiss Open 2021: Fokus dan Ketenangan Jadi Sorotan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Mar 2021, 16:55 WIB
Ganda pitra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, di Swiss Open 2021. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Perjuangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnado/Daniel Marthin, di Swiss Open 2021 kandas di perempat final. Asisten pelatih tunggal putra, Aryono Minarat, mengatakan kedua pemain harus memperbaiki fokus dan ketenangan saat bertanding. 

Selain itu, jam terbang Leo Rolly Carnado/Daniel Marthin juga perlu ditambah untuk menambah pengalaman bertanding.

Advertisement

"Leo/Daniel hasilnya cukup baik. Di babak kedua, mereka menang atas pasangan unggulan kedelapan asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, 21-19, 21-15. Sayang di perempatfinal kalah dari unggulan pertama, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 18-21, 21-9, 16-21," ucap Aryono mengevaluasi penampilan anak asuhnya, seperti dikutip Bola.com dari rilis PBSI, Senin (8/3/2021). 

"Secara permainan juga cukup ketat. Hanya saja dari segi ketenangan dan fokusnya harus diperbaiki. Perlu juga ditambah jam terbang lagi untuk menambah pengalaman mereka dalam bertanding." 

"Selain itu, Leo Rolly Carnado/Daniel Marthin juga harus bisa mengontrol emosi dan permainannya," tambah Aryono tentang penampilan ganda putra muda Indonesia itu. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kurang Puas

Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, menjelang perhelatan Swiss Open 2021. (PBSI)

Ganda putra Indonesia lainnya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, langsung kalah di babak pertama dari pasangan Denmark, Jeppe Bay/Lasse Mølhede, 10-21, 21-19, 21-13. Sedangkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, di babak kedua takluk dari unggulan kedua asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, 17-21, 22-20, 17-21.

"Bagas/Fikri kalah di babak pertama, memang tidak masuk target karena kalah dari pemain yang bukan unggulan. Permainannya sudah baik, hanya saja konsistensi harus diperbaiki. Semangat tidak mau kalah dan faktor nonteknisnya harus ditingkatkan lagi," jelas Aryono.

"Untuk Pramudya/Yeremia, secara hasil cukup baik, kalah di babak kedua dari pemain unggulan, babak pertama menang lawan pasangan kanada yang dulu di Finlandia Terbuka 2019 juga mengalahkan Pramudya/Yeremia. Secara permainan lawan India sudah cukup baik, bisa memberikan perlawanan yang ketat. Hanya saja harus lebih fokus saat lawan mengubah pola permainan, harus fokus saat poin ketat, harus lebih tenang."

"Kalau melihat hasil secara keseluruhan, ya kurang puas. Maunya kan lebih bagus dibanding hasil sekarang. Memang perlu waktu buat tiga pasangan muda ini. Semakin banyak bertanding, jam terbang mereka akan semakin menambah pengalaman juga," tutup Aryono.

Sumber: PBSI