Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Kemlu RI Minta Klarifikasi dari Pemerintah Inggris

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 18 Mar 2021, 13:55 WIB
Pasangan Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, saat melawan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, pada Indonesia Open 2019 di Istora, Jakarta, Selasa (16/7). Pasangan Indonesia menang 20-22, 21-16, 21-14. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, London - Tim bulutangkis Indonesia di All England 2021 telah diminta untuk mundur dari turnamen yang digelar di Birmingham, Inggris, dengan alasan terkait COVID-19. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, langsung meminta agar Pemerintah Inggris bisa memperlakukan pemain bulutangkis Indonesia secara adil.

Permasalahan ini pun langsung direspons oleh Pemerintah Indonesia, baik Kementerian Pemuda dan Olahraga, PBSI selaku federasi bulutangkis di Indonesia, serta kedutaan terkait. Bahkan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pun langsung angkat bicara.

Advertisement

"Menlu RI juga telah memberikan arahan yang jelas... untuk pastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlet bulutangkis Indonesia dalam turnamen All England tersebut," jelas pihak KBRI London, Kamis (18/3/2021). 

Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, juga telah menghubungi Duta Besar Inggris di Jakarta, Owen Jenkins, agar memberikan klarifikasi terkait aturan isolasi dan meminta agar tak ada diskriminasi.

"Dubes RI sudah lakukan kontak langsung kepada Dubes Inggris di Jakarta, Owen Jenkins dan meminta agar beliau lakukan intervensi ke otoritas kesehatan Inggris (NHS) untuk pastikan alasan dan narasi kewajiban isolasi mandiri 10 hari, tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap atlet Indonesia; dan opsi kemungkinan dilakukan tindakan yang mungkinkan atlet Indonesia melanjutkan kompetisi All England," jelas pihak KBRI.

Video

2 dari 3 halaman

Kontak Langsung NHS

Sebuah penanda yang mengarahkan para pasien ke Bilik Coronavirus Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) 111 yang bertempat di University College Hospital di London, Inggris (2/3/2020). (Xinhua/Ray Tang)

KBRI London juga akan berkomunikasi dengan National Health Service (NHS) untuk menanyakan hal serupa terkait nasib atlet badminton Indonesia di London. 

Rencananya, sore ini KBRI London dan Ketua Timnas Ricky Subagja akan menggelar konferensi pers. 

KBRI menyebut pemerintah Inggris masih memberlakukan lockdown dan pengaturan protokol kesehatan yang ketat mengingat angka penularan COVID-19 yang relatif masih tinggi.

"Turnamen All England pun diselenggarakan dgn pengaturan khusus, ketat dan tertutup tanpa penonton," jelas pihak KBRI London.

3 dari 3 halaman

Kronologi

Ganda Putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi, saat melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada laga final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora, Jakarta, Minggu (19/1). Kevin/Marcus menang 21-15, 21-16. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Enam wakil Indonesia dijadwalkan menjalani pertandingan pada hari pertama All England 2021 di Birmingham Arena, Rabu (17/3/2021) waktu setempat.

Tiga di antaranya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonathan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil meraih kemenangan dan lolos ke fase selanjutnya.

Namun, selepas Ahsan/Hendra bertanding, tiga wakil Indonesia lainnya diminta untuk tidak menjalani laga dan dinyatakan WO. Ketiganya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, serta Anthony Sinisuka Ginting.

Gagal menjalani pertandingan di All England 2021, Fajar Alfian, Melati Daeva, dan Anthony Ginting meluapkan kekesalan di akun media sosial. Mereka meminta BWF untuk bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.

Belakangan diketahui seluruh tim bulutangkis Indonesia diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Pasalnya, sejumlah atlet, pelatih, dan ofisial Indonesia berada satu pesawat dengan penumpang yang diketahui positif terpapar COVID-19.

Ketika itu, tim Indonesia menumpang pesawat Turkis Airlines dengan rute penerbangan Istanbul menuju Birmingham, Inggris. Berdasarkan keterangan resmi dari PBSI, seluruh tim Indonesia bakal menjalani isolasi mandiri di Crowne Plaza Birmingham.

Keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk menarik mundur Tim Indonesia dari All England 2021 mendapat protes keras dari ganda putra Marcus Gideon. Menurutnya, BWF telah bersikap tidak adil.

 Disadur dari: Liputan6.com (Tommy Kurnia/Raden Trimutia Hatta, published 18/3/2021)

Berita Terkait