Sempat Membantah, Kini PSSI Membenarkan Shin Tae-yong Positif COVID-19

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 20 Mar 2021, 13:50 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong. (PSSI).

Bola.com, Jakarta - PSSI membenarkan kabar Shin Tae-yong positif COVID-19. Manajer pelatih Timnas Indonesia itu dinyatakan mengidap virus corona pada Jumat (19/3/2021) malam WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi menjelaskan Shin Tae-yong mengaku tidak enak badan kepada pihaknya pada Kamis (18/3/2021). Untuk memastikan kondisi kesehatannya, arsitek asal Korea Selatan itu menjalani tes swab PCR.

Advertisement

Yunus Nusi menerangkan, hasil tes swab PCR terhadap Shin Tae-yong keluar pada Jumat (19/3/2021) malam WIB dengan diagnosis positif COVID-19.

"Pada awalnya, Shin Tae-yong mengaku tidak enak badan pada Kamis, 18 Maret 2021. Kemudian atas arahan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, ia menjalani tes swab PCR. Hasilnya keluar pada Jumat, 19 Maret 2021 malam WIB," tutur Yunus Nusi dinukil dari laman PSSI.

Yunus Nusi mengklaim Shin Tae-yong tidak menunjukkan gejala yang berlebihan. Pelatih berusia 50 tahun itu masih berkomunikasi secara virtual dengan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri semalam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pengakuan Shin Tae-yong ke Media Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat pertandingan uji coba melawan Timnas Indonesia. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Sebelumnya, Shin Tae-yong mengaku terpapar COVID-19 kepada media Korea Selatan, Yonhap. Dia mengalami gejala seperti demam berkelanjutan, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan.

Shin Tae-yong menceritakan bahwa ia telah merasakan tiga gejala itu dalam dua pekan terakhir.

Dalam periode itu, Shin Tae-yong beberapa kali menjalani tes swab PCR dan swab antigen, namun hasilnya selalu negatif.

Baru pada Jumat (19/3/2021), Shin Tae-yong dinyatakan reaktif COVID-19 setelah mengikuti tes swab antigen. Pelatih asal Korea Selatan itu menindaklanjutinya dengan tes swab PCR pada pagi ini dan hasilnya positif.

"Meskipun ada beberapa kecurigaan gejala virus corona seperti demam dan kehilangan nafsu makan selama dua pekan terakhir, hasil negatif terus muncul dan baru kemarin hasilnya reaktif," jelas Shin Tae-yong dinukil dari Yonhap.

Berita Terkait