Ketua Penyelenggara Tepis Kemungkinan Batalkan Perhelatan Olimpiade Tokyo

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 17 Apr 2021, 12:45 WIB
Pemandangan umum menunjukkan Cincin Olimpiade di depan Stadion Nasional, tempat utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, 100 hari sebelum upacara pembukaan di Tokyo pada 14 April 2021. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Bola.com, Tokyo - Kepala badan penyelenggara Olimpiade Tokyo, Seiko Hashimoto, membantah kemungkinan membatalkan perhelatan pesta olahraga empat tahunan itu. Rumor Olimpiade mungkin dibatalkan mencuat setelah adanya lonjakan tajam kasus Covid-19 baru-baru di Tokyo dan wilayah lain Jepang.

Bantahan Seiko Hashimoto itu disampaikan satu hari setelah seorang tokoh kuat pada Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang mengatakan pembatalan Olimpiade Tokyo bisa menjadi opsi jika kasus Covid-19 terus melonjak.

Advertisement

Pernyataan ini memicu spekulasi pemerintah Jepang telah berubah pendirian. Selama ini pemerintah Jepang tetap bersikukuh tetap menggelar Olimpiade.

"Saya tidak terpikir membatalkan. Dengan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan, kami fokus menyelenggarakan pertandingan," kata Hashimoto ketika ditanya tentang pernyataan Sekretaris Jenderal LDP Toshihiron Nikai seperti dikutip dari Kyodo, Jumat (16/4/2021).

Sebelumnya, Nikai mengatakan jika Olimpiade tidak mungkin digelar, maka harus dibatalkan. 

"Apa gunanya Olimpiade Tokyo jika harus bertanggung jawab dalam penyebaran virus? Kami harus mengambil keputusan mengenai hal itu," kata Nikai.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Terus Berjuang Gelar Olimpiade

Gambar hitungan mundur menunjukkan angka 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ditampilkan di Tokyo Skytree yang menyala di Tokyo, Jepang, pada 14 April 2021. (Kazuhiro NOGI / AFP)

Jumlah kasus Covid-19 harian di Jepang kembali melonjak. Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa gelombang keempat didorong oleh munculnya varian virus corona semakin membebani sistem medis negara itu.

Mengingat kurang dari 100 hari lagi menjelang upacara pembukaan Olimpiade, dukungan publik Jepang untuk penyelenggaraan acara ini masih rendah. Sebanyak 39,2 persen responden dalam survei Kyodo baru-baru ini berpendapat Olimpiade sebaiknya dibatalkan. Adapun 32,8 persen meminta Olimpiade dijadwal ulang.

"Mendengarkan kata-kata itu sangat memengaruhi saya," kata ketua panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade berkaitan dengan pernyataan Nikai. "Dengan tindakan pengamanan menyeluruh, kami akan terus melakukan upaya menggelar Olimpiade."

Sumber: Antara