CERITA BOLA: Sakitnya Dibantai Lagi oleh Manchester United dan Harapan Baru Bernama Jose Mourinho, Bisa Apa The Special One di AS Roma?

oleh Hendry Wibowo diperbarui 08 Mei 2021, 09:15 WIB
Cerita Bola - Jose Mourinho Gladiator AS Roma (Bola.com/Adreanus Titus)
"Jangan jadi fans AS Roma, ini berat, kau takkan kuat, biar aku saja."

Bola.com, Jakarta - Kutipan di atas layak menggambarkan betapa beratnya menjadi fans AS Roma, lebih sering kena PHP, sakit hati gara-gara prestasi tim di lapangan.

Terbaru cukup melihat fakta dibantainya AS Roma oleh Manchester United dengan skor 2-6 di leg pertama semifinal Liga Europa, beberapa pekan lalu. Ada pepatah hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama dua kali.

Advertisement

Ya, AS Roma memang bak keledai. Karena di stadion sama, Old Trafford, tahun 2006 lalu, I Giallorossi juga kalah 1-7 dari Manchester United yang masih dilatih oleh Sir Alex Ferguson.

Kekalahan telak 2-6 dari Manchester United pada leg pertama terasa menyakitkan. Fakta tim bisa membalasnya di leg kedua yang berlangsung di Olimpico lewat skor 3-2, sama sekali tidak bisa menyembuhkan luka tersebut.

Alasannya untuk kesekian kalinya, fans AS Roma, termasuk penulis kena PHP. Memang, tim asuhan Paulo Fonseca bermain buruk di Liga Italia musim ini. Namun sepak terjang tim pada ajang Liga Europa cukup cemerlang.

Dalam perjalanan ke semifinal, AS Roma bisa mengalahkan dua tim unggulan Shakhtar Donetsk dan Ajax Amsterdam. Tidak heran muncul harapan, Lorenzo Pellegrini dan kawan-kawan bisa melewati adangan Manchester United. Tapi apa daya, lagi-lagi tim bermain mengecewakan.

Ditambah beberapa hari berikutnya pada ajang Serie A, AS Roma juga kalah dari tim yang sebenarnya dalam tren negatif, Sampdoria dengan skor 0-2. Kekalahan yang membuat kans rival sekota Lazio masuk zona Liga Champions tertutup.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 5 halaman

Dipecatnya Paulo Fonseca dan Kejutan Bernama Jose Mourinho

AS Roma - Jose Mourinho (Bola.com/Adreanus Titus)

Sebenarnya isu pemecatan Paulo Fonseca pada akhir musim ini oleh manajemen AS Roma sudah terendus sejak lama. Nama-nama kandidat pengganti mulai bermunculan. Paling santer adalah eks Napoli, Juventus, dan Chelsea, Maurizio Sarri.

Hanya saja keinginan The Friedkin Group, pemilik hampir 90 persen saham tim untuk tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan Paulo Fonseca semakin besar usai pembataian di Old Trafford. Pada hari Selasa tanggal 4 Mei klub pun membuat dua keputusan penting.

Pertama pemecatan Paulo Fonseca pada akhir musim 2020/2021. Kedua, ini yang paling membuat bukan hanya fans AS Roma kaget, tapi juga publik sepak bola dunia, pengangkatan Jose Mourinho sebagai pengganti terhitung mulai tahun 2021/2021.

"Terima kasih kepada keluarga Friedkin karena memilih saya untuk memimpin klub hebat ini dan menjadi bagian dari visi mereka," kata Mourinho pada keterangan resmi pertama sebagai pelatih AS Roma.

"Setelah pertemuan dengan pemilik dan Tiago Pinto, saya segera memahami sepenuhnya ambisi mereka untuk AS Roma. Itu adalah ambisi dan dorongan yang sama yang selalu memotivasi saya dan bersama-sama kami ingin membangun proyek yang menang di tahun-tahun mendatang."

"Semangat luar biasa dari para penggemar Roma meyakinkan saya untuk menerima pekerjaan itu dan saya tidak sabar untuk memulai musim depan," lanjut pelatih berjuluk The Special One itu.

Wow, jujur saat itu penulis dan semua fans AS Roma mungkin sangat kaget. Kaget karena isunya Maurizio Sarri yang akan menggantikan Paulo Fonseca. Nah nyatanya justru pelatih yang lebih besar dari Sarri: Jose Mourinho.

Pertanyaan pun muncul, apa yang diinginkan pria yang baru beberapa pekan dipecat oleh Tottenham Hotspur lalu gabung tim yang di atas kertas tidak lebih baik seperti AS Roma?

3 dari 5 halaman

Euforia Kedatangan Jose Mourinho

Pelatih Tottenham Jose Mourinho terlihat saat sesi pemanasan sebelum pertandingan melawan Everotn pada lanjutan Liga Inggris di Goodison Park di Liverpool, Inggris pada 16 April 2021. Tottenham memecat Jose Mourinho pada hari Senin setelah hanya 17 bulan melatih. (Peter Powell/Pool via AP, File)

Dan Friedkin sebagai Presiden AS Roma sepertinya sadar betul untuk membuat tim yang begitu lemah dalam aspek mentalitas dan minim gelar bangkit dari tidurnya, I Giallorossi butuh pelatih level bintang lima. Pelatih yang tahu betul bagaimana mengantarkan tim menjadi juara.

Fakta menuliskan Jose Mourinho merupakan pelatih pertama sejak scudetto terakhir AS Roma musim 2000/2001 yang diasuh Fabio Capello, datang dengan membawa predikat juru taktik jempolan dan bergemilang gelar. Setelah Capello, praktis AS Roma berulang kali dilatih pelatih medioker yang kualitasnya memang bukan untuk membawa tim berjaya di Serie A.

Dari Luciano Spalletti, Rudi Garcia, Eusebio Di Francesco, sampai Paulo Fonseca. Luciano Spalletti punya prestasi paling lumayan. Dia mengantarkan tim juara Coppa Italia musim 2006/2007 dan 2007/2008. Namun di Serie A, pelatih berkepala plontos itu gagal total. Hanya spesialis runner-up pada momen Inter Milan begitu berdaya.

Jangan lupakan juga, kekalahan 1-7 dari Manchester United di ajang Liga Champions juga hadir pada momen Luciano Spalletti melatih tim. Kesimpulannya, AS Roma memang butuh pelatih dengan nama besar seperti Jose Mourinho.

Kini meski pelatih yang namanya dikenal berkat prestasi membawa Porto juara Liga Champions ini belum menangangi tim secara resmi, efek kehadirannya sudah bisa dirasakan. Terbaru diinfokan Saham AS Roma melonjak lebih dari 21 persen di Bursa Efek Milan setelah pengumuman penunjukan Jose Mourinho sebagai pelatih mulai musim depan.

Mengutip Tribal Football, Rabu (5/5/2021), saham AS Roma, yang dimiliki oleh pengusaha Amerika Dan Friedkin, mulai naik setelah pukul 15.00 waktu Italia dan kini berada di harga 0,3195.

Lebih menarik lagi, mulai banyak fans yang menyukai sosok Jose Mourinho mulai ganti kulit menjadi fans AS Roma. Hal ini dibuktikan oleh salah satu akun fan base I Giallorossi di Instagram, forzaromaindonesia. Mereka menulis unggahan jumlah follower meningkat drastis sampai ratusan sejak Jose Mourinho diumumkan menjadi pelatih AS Roma. Wow!

4 dari 5 halaman

Apa yang Harus Dilakukan Jose Mourinho Agar Sukses di AS Roma?

Jose Mourinho meninggalkan tempat latihan Tottenham Hotspur, London, Senin 19 April 2021. Jose Mourinho padahal akan melakoni final Piala Liga Inggris kontra Manchester City pekan depan. (Jonathan Brady/PA via AP)

Yang pasti jika pelatih sekaliber Jose Mourinho bersedia melatih AS Roma, maka manajemen juga telah iming-iming di bursa transfer. Sang pelatih tahu betul, tim yang dibangun pada tahun 1927 ini bukan tim kaya raya dengan dana transfer tidak terbatas. Apalagi pandemi virus corona sedang memukul finansial semua tim sepak bola. 

Namun setidaknya Jose Mourinho perlu mendatangkan pemain penting yang bisa mengangkat prestasi AS Roma pada musim 2021/2022.  Jika belajar dari sukses Fabio Capello saat membawa AS Roma meraih scudetto musim 2000/2001, kala itu ia hanya merekrut empat pemain jelang musim baru. Namun keempat pemain ini semuanya punya peran penting di tim dan sukses adaptasi cepat dengan pemain lama.

Keempatnya adalah Gabriel Batistuta, Walter Samuel, Jonathan Zebina, dan Emerson. Jose Mourinho bisa mengekor langkah Capello kala itu. Tidak perlu jor-joran, tapi cukup membelanjakan uang transfer untuk pemain yang tepat. Sosok pemain pertama yang diperlukan AS Roma saat ini adalah seorang leader di lapangan. Sejak Daniele De Rossi dan Francesco Totti pensiun, Serigala Roma seakan tidak menggigit. Semangat petarung Gladiator yang berani mati di lapangan praktis hilang.  

Sosok Lorenzo Pellegrini dan Edin Dzeko memang pemain bagus, tapi keduanya terbukti gagal mengangkat mentalitas tim ketika sedang dibutuhkan. Kabar baiknya nama besar Jose Mourinho turut menimbulkan keinginan pemain nama besar datang ke ibukota. Media internasional mulai ramai memberitakan David De Gea, Isco, sampai Nemanja Matic tertarik gabung. 

Selain itu, langkah jitu pertama sudah dilakukan oleh Jose Mourinho. Kabarnya ia akan mengajak dua eks pemain AS Roma, Walter Samuel dan Daniele De Rossi bergabung menjadi staf kepelatihan. Kehadiran dua pemain yang kenal betul atmosfer di dalam tim tentu sangat penting. Baik Samuel dan De Rossi tahu dengan sangat cermat apa yang dibutuhkan AS Roma untuk menjadi juara. Samuel apalagi, pernah bekerja dengan Jose Mourinho di Inter Milan. Dia bahkan jadi sosok kunci Inter Milan meraih treble winners.   

Lantas apa target realistis untuk Jose Mourinho pada tahun pertama di AS Roma? Jujur sebagai fans, penulis enggan berharap banyak. Karena masih terlalu dini membuat prediksi. Namun setidaknya, kali ini manajemen sudah menunjuk sosok pelatih tepat untuk menangangi tim.

Buat Jose Mourinho woles saja. AS Roma itu tim medioker. Cukup nothing to lose pada tahun perdana, jangan dahulu bicara scudetto. Bisa finis empat besar atau lolos Liga Champions bisa dibilang sudah sukses besar untuk tim. Barulah dari situ, ia bisa pasang target lebih tinggi. Namun sebelum berpikir lebih jauh, Anda fans AS Roma, selamat menikmati dulu kehadiran Jose Mourinho di tim kesayangan kita...

 

5 dari 5 halaman

Di Mana Posisi AS Roma Saat Ini?

Berita Terkait