Profil Legenda Piala Eropa: Matthias Sammer, Tulang Punggung Timnas Jerman Saat Menjuarai Euro 1996

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 21 Mei 2021, 10:01 WIB
Libero Timnas Jerman, Matthias Sammer, berduel dengan bintang Timnas Italia, Gianfranco Zola, dalam ajang Euro 1996. (MAURIZIO BRAMBATTI / AFP)

Bola.com, Jakarta - Timnas Jerman meraih gelar juara Piala Eropa mereka yang ketiga saat Euro 1996 yang digelar di Inggris. Matthias Sammer menjadi bintang dan tulang punggung Die Mannschaft pada saat itu dan sukses menyabet penghargaan pemain terbaik pada akhir turnamen.

Matthias Sammer berposisi sebagai libero Timnas Jerman saat itu. Dua gol dicetak pemain yang kala itu bermain di Borussia Dortmund sepanjang Euro 1996, satu di antaranya merupakan gol penentu kemenangan Jerman atas Kroasia di perempat final.

Advertisement

Matthias Sammer ketika itu berusia 28 tahun. Ia dalam masa keemasan dalam kariernya dan tengah menuju akhir dari kariernya sebagai pesepak bola profesional.

Matthias Sammer memulai karier sebagai gelandang bertahan di Dynamo Dresden pada 1985. Setelah bermain selama lima tahun di sana dan mempersembahkan tiga trofi juara, Sammer kemudian bergabung bersama VfB Stuttgart dan mengantar timnya menjuarai Bundesliga 1991/1992.

Setelah dua musim berseragam Stuttgart, Sammer kemudian hijrah ke Italia dan bergabung bersama Inter Milan pada awal musim 1992/1993. Namun, Sammer kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya bermain Serie A dan kembali ke Jerman setelah hanya bermain selama setengah musim di Italia.

Pulang ke kampung halaman, Sammer kemudian bergabung bersama Borussia Dortmund. Ia pun kembali bersinar di Bundesliga. Ia mampu mencetak 10 gol dalam 17 penampilannya di Bundesliga hanya dalam setengah musim terakhir musim tersebut.

Pada musim berikutnya, Matthias Sammer dipercaya untuk mengisi posisi libero oleh pelatih Ottmar Hitzfeld. Sosok pelatih inilah yang pertama kali mempercayakan Sammer, yang terbiasa menjadi gelandang, untuk mengisi posisi sebagai libero. Hasilnya, itu menjadi titik balik dalam kariernya dan Sammer mampu bermain sangat memuaskan di posisi tersebut.

Berbekal fisik, kecepatan, kemampuan mengatur ritme permainan dari belakang, serta semangat pantang menyerah khas Jerman, Matthias Sammer menjadi seorang liberto tangguh yang bisa diandalkan.

Dortmund diantarnya menjuarai Bundesliga dua musim berturut-turut, yaitu pada 1994/1995 dan 1995/1996. Penghargaan Pemain Terbaik Jerman 1995 dan 1996 pun menjadi milik Matthias Sammer.

Video

2 dari 3 halaman

Menjadi Pilar Timnas Jerman di Euro 1996

Libero Timnas Jerman, Matthias Sammer, berduel dengan bintang Republik Ceska, Pavel Nedved, di final Euro 1996. (VINCENT AMALVY / AFP)

Cemerlang di klub, Matthias Sammer tentu saja tidak ditinggalkan untuk Euro 1996. Pelatih Timnas Jerman, Berti Vogts, menjadikan Sammer sebagai pilar penting timnya.

Vogts, yang bermain bersama Franz Beckenbauer pada masa-masa aktifnya, tahu bagaimana cara menggunakan seorang libero dengan baik.

Sammer mencetak gol pembuka dalam kemenangan 3-0 yang diraih Jerman atas Rusia di penyisihan grup. Sammer kemudian mencetak gol penentu kemenangan 2-1 atas Kroasia di Old Trafford, yang meloloskan Jerman ke semifinal. Sammer memperlihatkan kalau dia tak hanya tangguh di belakang, tapi juga berbahaya saat ikut naik menyerang.

Jerman kemudian menyingkirkan tuan rumah Inggris lewat adu penalti di semifinal. Setelah itu, Jerman menaklukkan Republik Ceko 2-1 dalam partai final di Wembley, yang dikenang berkat golden goal Oliver Bierhoff.

Sammer kemudian dinobatkan sebagai Player of the Tournament, penghargaan yang memang layak diraihnya. Pada tahun yang sama, Sammer juga meraih Ballon d'Or. Ia menjadi bek pertama sejak Franz Beckenbauer pada 1976 yang meraih penghargaan individual bergengsi itu.

3 dari 3 halaman

Pensiun Dini karena Cedera

Manajemen advisor Borussia Dortmund, Matthias Sammer. (AFP/Nigel Treblin)

Setelah mengantarkan Timnas Jerman menjuarai Euro 1996, Matthias Sammer membantu Borussia Dortmund menjuarai Liga Champions 1996/1997. Matthias Sammer mengangkat trofi sebagai kapten setelah menang 3-1 atas Juventus dalam laga final yang digelar di Olympiastadion, Munchen.

Namun, itu adalah puncak karier terakhir Sammer. Setelah menjuarai Liga Champions, kariernya dirusak oleh cedera.

Ia hanya menambah tiga kali bermai ndi Bundesliga pada musim berikutnya dan kemudian mengalami cedera lutut yang serius. Ia tidak mampu pulih dari cedera itu dan akhirnya memutuskan gantung sepatu bersama Borussia Dortmund pada 1998.

Meski kariernya tidak terlalu panjang, Matthias Sammer akan selalu dikenang sebagai seorang liberto terbaik dan pemain terhebat yang pernah dimiliki oleh Jerman.

Sumber: Berbagai Sumber

Disadur dari: Bola.net (Gia Yuda Pradana, published 18/5/2021)