Ungkapan Duka Menpora Zainudin Amali atas Wafatnya Markis Kido

oleh Hendry Wibowo diperbarui 15 Jun 2021, 13:30 WIB
Hendra Setiawan dan Kido Markis, juara ganda putra Olimpiade Beijing 2000. (AFP/Indranil Mukherjee)

Bola.com, Jakarta - Dunia bulu tangkis Indonesia mendapat kabar duka saat salah satu pemain terbaik pada sektor ganda putra, Markis Kido meninggal dunia pada hari Senin (15/06/2021).

Markis Kido mengembuskan napas terakhir seusai ambruk saat bermain badminton di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Wafatnya pemain ganda putra yang pernah menempati posisi satu dunia mengundang duka dari banyak pihak.

Advertisement

Tidak terkecuali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Dia memiliki pesan haru setelah dunia olahraga Indonesia kehilangan sosok Markis Kido.

"Sebagai Menpora tentu saya merasa bersedih atas meninggalnya Markis Kido. Ia adalah mantan atlet bulutangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia," kata Menpora Zainudin Amali.

"Almarhum pernah berada di puncak prestasinya yaitu meraih medali emas untuk ganda putra di Olimpiade Beijing tahun 2008 berpasangan dengan Hendra Setiawan," lanjutnya.

Markis Kido meninggal dunia di usia 36 tahun. Kabarnya, mantan pebulu tangkis yang lahir pada 11 Agustus 1984 itu mengalami serangan jantung.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Tiba-tiba Terjatuh

Hendra Setiawan dan Kido Markis, juara ganda putra Olimpiade Beijing 2008. (AFP/Goh Chai Hin)

Saat baru bermain setengah gim, Markis Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Rekan-rekannya di lapangan segera memberi pertolongan dan membawa Markis Kido ke rumah sakit. Namun, nyawa sang legenda bulu tangkis itu tidak terselamatkan.

Selama berkarier di dunia bulu tangkis, sosok Markis Kido sendiri diketahui sudah berhasil membawa harum Indonesia di kancah dunia lewat beragam prestasi manisnya. Dia bahkan berhasil menyabet medali emas di Olimpiade 2008 yang berlangsung di Beijing, China.

Medali ini didapat di nomor ganda putra, lewat duetnya dengan Hendra Setiawan. "Masyarakat olahraga khususnya Cabor bulutangkis pasti sangat kehilangan karena dia bisa menjadi contoh dan motivasi bagi para atlet junior maupun senior yang masih aktif bermain. Selamat jalan pahlawan bulutangkis Indonesia," kata Menpora.

Berita Terkait