Liga 1: Keberhasilan PSIS Membangun Fondasi Kuat Melalui Regenerasi Pemain

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 17 Jul 2021, 10:45 WIB
Aksi pemain muda PSIS Semarang, Bahril Fahreza dalam sebuah sesi latihan bersama rekan-rekannya di Stadion Citarum, Semarang, Sabtu (29/5/2021). (Dok PSIS Semarang)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang boleh dikatakan menjadi tim yang berhasil melakukan regenerasi dengan baik beberapa tahun terakhir. Tim berjulukan Mahesa Jenar itu kini memiliki banyak tenaga muda, dengan rata-rata usia skuad adalah 24 tahun.

Menghadapi Liga 1 2021/2022, PSIS Semarang tampaknya tidak terlalu banyak melakukan perombakan dalam komposisi skuad. Sebagian besar para pemain mudanya bakal kembali dimaksimalkan untuk mengarungi kompetisi.

Advertisement

Seperti dalam pencapaian apik yang ditorehkan tim berjulukan Mahesa Jenar di Piala Menpora 2021. PSIS secara umum tampil menawan dengan melaju hingga delapan besar, sebelum disingkirkan PSM Makassar.

Menjadi tim paling produktif di babak penyisihan grup dan hanya kalah beruntung saat menjalani babak adu penalti di delapan besar, tentu menjadi perjalanan yang apik bagi PSIS. Padahal tim Mahesa Jenar 100 persen mengandalkan pemain lokal tanpa legiun asing.

PSIS Semarang juga berhasil mengoptimalkan deretan pemain mudanya, seperti Alfeandra Dewangga, Riyan Ardiansyah, Pratama Arhan, Eka Febri, Bahril Fahreza, dan Farrel Arya Trisandika. Mereka masih sangat muda, di bawah usia 20 tahun.

Video

2 dari 3 halaman

Potensi Besar

Lima pemain muda PSIS Semarang U-16 yang berkesempatan mengikuti seleksi program Garuda Select season III. (Dokumen PSIS Semarang)

Rata-rata dari adalah jebolan akademi PSIS Semarang yang diklaim memiliki kemampuan dan potensi besar. Hal ini membuat manajemen PSIS optimistis para pemain muda tersebut mampu bersaing kendati masih minim jam terbang.

CEO PSIS, Yoyok Sukawi, mengatakan hadirnya banyak pemain muda jebolan dari akademi menjadi hal yang positif untuk regenerasi sebuah tim. Terutama saat tim harus kehilangan pemain yang pindah ke klub lain.

"Kami akan memaksimalkan pemain hasil binaan kita sendiri. Kami akan orbitkan mereka ke tim utama," terang Yoyok Sukawi pada 6 Mei 2021 lalu.

Seperti diketahui, PSIS sejauh ini juga tidak mendatangkan pemain 'jadi' dari tim lain. Justru mereka melepas beberapa pemain, di antaranya Abanda Rahman, Safrudin Tahar, Soni Setiawan, dan Muhammad Fadli.

"Sebenarnya kami lepas pemain itu karena sudah berhasil mengorbitkan pemain akademi. Beberapa pemain muda sudah bisa bersaing dan matang masuk tim utama," katanya.

"Kalau yang senior-senior tidak kami lepas yang muda-muda nanti tidak dapat kesempatan," lanjut Yoyok Sukawi.

3 dari 3 halaman

Penuh Talenta

Pemain baru PSIS Semarang yang dipromosikan dari tim akademi, Damas Damar Jati. (Dok PSIS)

Pondasi tim PSIS Semarang yang sarat dengan pemain muda makin dipertegas, yakni masuknya tiga pemain baru yang masih cukup muda. Mereka adalah Bahril Fahreza, Syiha Buddin, dan Damas Damar Jati, jebolan tim Elite Pro Academy (EPA) PSIS U-20.

Bahril Fahreza sempat mengenyam pengalaman bersama Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong. Kemudian disusul Syiha Buddin yang sama-sama berasal dari EPA PSIS U-20. Mereka bertiga pernah mengantarkan PSIS U-20 menjadi juara tiga kompetisi EPA U-20 pada 2019.

Ketiganya juga mendapat kesempatan tampil dalam beberapa uji coba, untuk merasakan atmosfer pertandingan dan chemistry dengan pemain senior lainnya. Hadirnya para pemain muda ini, semakin menambah banyak pilihan bagi PSIS, apalagi ketiga pemain asing mereka sudah kembali bergabung.

"Tentu promosinya para pemain muda ini untuk menambah kekuatan tim. Seperti Damas bisa memperkuat lini tengah PSIS dan dia merupakan salah satu pemain bertalenta hasil pembinaan PSIS Akadem," tegas Yoyok Sukawi.

Berita Terkait