Gegara PPKM Darurat, Joko Susilo Tak Bisa Mengukur Kemajuan Pemain Persik

oleh Gatot Susetyo diperbarui 26 Jul 2021, 10:15 WIB
Pertandingan uji coba Persik melawan klub Liga 2, Dewa United di Stadion Brawijaya Kota Kediri, sebelum penerapan PPKM Darurat Covid-19. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Kediri - Aturan PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah berdampak cukup signifikan bagi Persik Kediri. Imbasnya tim berjulukan Macan Putih itu tak semakin bagus, tetapi malah statis atau bahkan menurun.

"Selama PPKM Darurat kami tetap latihan rutin secara tertutup. Menunya fisik dan teknik. Namun saya tak bisa mengamati progres tim ini secara riil," kata Joko Susilo.

Advertisement

Kemajuan tim secara kasat mata yang dimaksud mantan arsitek Arema FC tersebut terkait penerapan dari pola permainan yang dirancangnya.

"Kalau fisik dan teknik tiap individu pemain sudah bagus. Tetapi, permainan dan kerjasama tim yang tak bisa dilihat. Karena anak-anak hanya melakukan gim internal," ujarnya.

Padahal, lanjut Joko Susilo, perkembangan sebuah tim baru tampak di pertandingan resmi seperti uji coba dengan klub lain.

"Seharusnya di akhir program mingguan ada uji coba untuk melihat kemajuan permainan Persik Kediri. Selama PPKM Darurat, kami tak bisa menggelar uji coba. Karena ada larangan melakukan aktifitas berbentuk kerumunan," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

PPKM Darurat Bikin Pusing

Para pemain Persik Kediri mendapatkan instruksi dari pelatih Joko Susilo. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Sebelum PPKM Darurat, Persik Kediri telah menjalani beberapa latih tanding melawan klub lokal, Persipura (Liga 1), Dewa United, KS Tiga Naga (Liga 2), dan Blitar Poetra (Liga 3 Jatim).

"Saat PPKM Darurat, seolah tim ini statis atau mulai dari nol lagi. Atmosfer dan tensi gim internal jelas berbeda dengan uji coba. Jujur, saat ini saya pusing dengan situasi ini," ungkap pria yang akrab disapa Getuk tersebut.