4 Fakta Muamar Qadafi: Pelatih Indonesia yang Tangani Kevin Cordon, Lawan Anthony Ginting di Perebutan Perunggu Olimpiade Tokyo

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 01 Agu 2021, 19:10 WIB
Pemain Guatemala Kevin Cordon (kanan), dan pelatihnya yang sedang berfoto, Muamar Qadafi, setelah laga perempat final Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (31/7/2021). (AP Photo/Dita Alangkara)

Bola.com, Jakarta - Kisah heroik pebulutangkis Guatemala, Kevin Cordon, di Olimpiade Tokyo 2020 gagal berlanjut ke laga final. Namun, dia masih punya peluang merebut medali perunggu di ajang ini. 

Harapan Kevin Cordon ke final kandas setelah takluk dari pemain Denmark, Viktor Axelsen, dalam dua gim langsung 18-21, 11-21. Sekarang, dia akan fokus menghadapi laga perebutan medali perunggu kontra pemain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. 

Advertisement

Ginting juga gagal melenggang ke final. Langkahnya dijegal oleh pemain senior asal China, Chen Long, secara straight games, 16-21, 11-21.

Apa pun hasil laga tersebut, Kevin Cordon sudah menciptakan sejarah luar biasa bagi Guatemala. Guatemala bukan salah satu negara tradisional di cabang bulutangkis. Hebatnya, mereka punya wakil yang berpeluang merebut medali perunggu. 

Pencapaian Kevin Cordon benar-benar seperti cerita dongeng. Usianya juga sudah tidak muda lagi, 34 tahun. Dia juga hanya menempati peringkat ke-59 dunia. 

Namun, dia punya semangat juang luar biasa untuk melangkah jauh di Olimpiade Tokyo 2020. Kerja kerasnya sejauh ini terbayar dengan luar biasa. 

Di babak penyisihan grup, dia berhasil mendulang dua kemenangan dalam dua gim langsung. Setelah mengalahkan pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus, dia menumbangkan tunggal Meksiko, Lino Munoz.  

Di babak 16 besar, Kevin Cordon memenangi laga sulit kontra pemain Belanda, Mark Caljouw, dalam tiga gim 21-17, 13-21, dan 21-19. 

Puncaknya, dia juga berhasil mengatasi perlawanan Heo Kwang-hee di babak perempat final. Lolos ke semifinal merupakan prestasi terbaiknya di Olimpiade. Sebelumnya, langkah terbaiknya sampai babak 16 besar di Olimpiade London 2002. Total, dia sudah empat kali tampil di Olimpiade. 

Di balik kesuksesan Kevin Cordon Olimpiade Tokyo 2020, ada peran pelatih Indonesia di baliknya. Dia sudah lama ditangani oleh pelatih asal Indonesia, Muamar Qadafi. Siapakah Muamar Qadafi? 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 5 halaman

1. Mantan Pemain PB Djarum

Pemain Guatemala Kevin Cordon (kanan), dan pelatihnya setelah laga perempat final Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (31/7/2021). (AP Photo/Dita Alangkara)

Seperti dikutip Today In 24,  saat masih bermain, Qadafi berstatus pemain PB Djarum sejak 1994. Pada 2000, Qadafi berstatus sebagai asisten pelatih teknis untuk klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu. 

Pada 2005, ia memutuskan mengadu nasib sebagai pelatih di luar negeri. Muamar Qadafi berasal dari Solo, Jawa Tengah.  

 

3 dari 5 halaman

2. Pertama Bertemu pada 2010

Keduanya pertama kali bertemu antara 2009 hingga 2010. Itu kali pertama Qadafi tiba di Guatemala untuk menangani tim nasional bulutangkis mereka. 

Tidak diketahui dengan pasti Kevin Cordon dan Qadafi mulai bekerja sama. Ada yang menyebut ia bekerja sama dengan pelatih Guatemala lainnya,  Jose Maria Solis, untuk menangani Kevin Cordon sejak 2017. 

 

4 dari 5 halaman

3. Pernah Latih Timnas Peru

Pada 2005, ia memutuskan mengadu nasib sebagai pelatih di luar negeri. Kali pertama dia menangani tim nasional Peru, kemudian melatih klub di Ekuador. Ia baru kali pertama mengangani tim nasional di Peru. 

Suratan nasib kemudian membawanya menangani timnas bulutangkis Guatemala sampai sekarang.  

 

 

 

5 dari 5 halaman

4. Kevin Cordon Sangat Respek terhadap Muamar Qadafi

Tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon, harus menyerah 18-21 dan 11-21 dari wakil Denmark, Viktor Axelsen pada semifinal Olimpiade 2020. (AFP/Alexander Nemenov)

Di mata Kevin Cordon, Muamar Qadafi bukan sosok atlet yang biasa-biasa saja. Dia sangat menghormatinya, dan menyebut pengalaman Qadafi sangat penting untuk dirinya. 

“Dia orang Asia, dia tahu bulutangkis, dia tahu bagaimana mereka bermain, dia memiliki banyak pengalaman,” kata Cordón dalam sebuah wawancara di akhir pertandingan babak 16 besar. 

Ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020 bisa pembaca Bola.com saksikan melalui TV teresterial INDOSIAR dan O Channel. Selain itu juga bisa di layanan over the top (OTT) VIDIO baik gratis maupun berbayar dengan 12 channel tambahannya, serta channel Champions TV 1, 2 dan 3 yang dikelola IEG (Indonesia Entertainment Group), salah satu anak perusahaan di Emtek Group. Yuk nikmati sajian live streamingnya dengan mengklik tautan ini.

Berita Terkait