Aji Santoso Bicara Tentang Potensi Pemain Muda di Indonesia

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 10 Agu 2021, 12:00 WIB
Pelatih Persela, Aji Santoso, memuji Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Surabaya - Indonesia termasuk negara yang menggandrungi sepak bola. Banyak klub profesional, amatir, hingga akademi atau SSB yang tersebar.

Sudah banyak cara yang dilakukan dalam mecetak bibit-bibit handal sepak bola masa depan Indonesia. Klub profesional sudah harus memiliki akademi. Belum lagi akademi yang memang murni dibentuk untuk mencetak pemain, seperti Asifa di Kota Malang.

Advertisement

Akademi ini milik pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso yang memiliki singkatan Aji Santoso Internasional Football Academy. Aji Santoso memang dikenal sebagai pelatih yang ikut memaksimalkan potensi pemain muda, seperti yang dilakukan saat bersama Timnas Indonesia U-23.

Akademi miliknya sudah banyak menghasilkan pemain-pemain nasional. Ditambah Aji Santoso juga pernah mengenyam pengalaman sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23. Dirinya mengaku pemain muda punya bakat yang besar sehingga perlu diberi jam terbang.

Sang pelatih secarw blak-blakan memberikan komentar mengenai keberadaan Asifa miliknya dan potensi pemain muda Indonesia yang tak pernah kehabisan. Seperti yang diungkapkannya bersama Wolfgang Pikal, eks asisten Alfred Riedl di Timnas Indonesia.

"Untuk bisa punya itu (akademi Asifa) dimulai dari lapangan dan fasilitas, bisa beli atau sewa, terutama lapangan harus bagus. Pemain pemula harus diberi sarana yang bagus, belajar passing, control, dribling. Faktor penunjang, kebugaran dengan fitnes," terang Aji Santoso dalam kanal YouTube Wolfgang Pikal.

"Pada dasarnya memang harus ada bakat dan talenta, walau kecil tapi bisa dikembangkan. Perlu skill dan mental yang datang dari pelatih. Karena pelatih bagus akan melahirkan pemain yang bagus pula," tuturnya.

Video

2 dari 2 halaman

Dukungan Besar

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. (Bola.com/Aditya Wany)

Kepercayaan pada pemain muda ditunjukkan Aji Santoso saat menangani Persebaya sejak musim 2019. Kedalaman skuadnya cukup apik, dengan kolaborasi antara pemain senior dan muda yang dimiliki Bajul Ijo.

Termasuk di ajang turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021 bulan Maret-April lalu. Persebaya tanpa pemain asingnya dan lebih banyak memainkan pemain usia muda, menjadi kuda hitam. Meski sayangnya terhenti di babak delapan besar oleh Persib Bandung.

Menurutnya, pemain usia muda secara pelan-pelan harus mendapat kepercayaan untuk tampil. Sehingga pengalaman dan pembentukan mental pemain semakin terasah.

"Potensi bisa terlihat seperti dari pengamatan saya, kemudian ajak bicara dan diberi kepercayaan diri. Perlu didukung karena akan bermain dengan pemain senior, kapan dia diberi pujian atau tekanan, butuh pengalaman, walau tidak harus jadi pemain inti," bebernya.

"Pesan saya untuk pemain muda. Tidak ada yang mudah, perlu perjuangan yang luar biasa dan disiplin. Keduanya harus beriringan untuk menjadi pesepakbola sukses. Itu yang saya jadikan pedoman sejak merintis di sepak bola," tandas eks bintang Timnas Indonesia di sektor bek kiri tersebut.

Berita Terkait