Flashback Timnas Indonesia di Piala AFF 2000: Gendut Doni, Pemain Bintang yang Sempat Tersisihkan

oleh Ario YosiaHendry Wibowo diperbarui 01 Nov 2021, 09:11 WIB
Gendut Doni Christiawan melakukan selebrasi usai membobol gawang Vietnam di semifinal Piala AFF 2000. (AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dikenal selalu bisa memunculkan sosok pemain yang sebelumnya tidak menonjol dan kemudian unjuk gigi pada ajang Piala AFF. 

Contoh pada Piala AFF 2000 yang saat itu bernama Piala Tiger. Timnas Indonesia punya Gendut Doni Christiawan. 

Advertisement

Sosok pemain depan kelahiran 7 Desember 1978 ini menjadi salah satu yang penting dalam skuat Timnas Indonesia di Piala Tiger 2000. Namun, tahukah Anda bahwa Gendut Doni Christiawan sempat tersisihkan dari Tim Garuda sebelum berangkat ke Thailand?

Gendut Doni kalah bersaing striker-striker lain Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Bambang Pamungkas yang disukai style bermainnya oleh Nandar Iskandar sebagai pelatih.

Namun, Bambang akhirnya tidak mendapatkan izin dari EHC Norad, klub asal Belanda yang ia bela saat itu. Gendut Doni pun mendapatkan tempat satu hari sebelum keberangkatan Timnas Indonesia menuju Thailand.

"Semula saya tidak masuk skuat ke Thailand. Namun, saya dipanggil lagi untuk menggantikan posisi Bepe. Akhirnya saya kembali bergabung dengan skuat Timnas Indonesia di Piala Tiger 2000 sehari sebelum keberangkatan," kata Gendut Doni pada kesempatan dengan Bola.com.

2 dari 3 halaman

Keputusan Tepat Memasukkan Gendut Doni

Gendut Doni Christiawan di Piala AFF 2000. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Keputusan Nandar Iskandar memanggil kembali Gendut Doni untuk menggantikan posisi Bambang Pamungkas pun terasa sangat tepat. Gendut Doni mampu memperlihatkan ketajaman yang luar biasa dan bahkan bisa disebut paling agresif di tubuh Tim Merah-Putih saat itu.

Pelatih Timnas Thailand saat itu, Peter White, bahkan menilai kekalahan Vietnam dari Indonesia di pertandingan semifinal karena tim negeri Paman Ho itu tidak memperhitungkan keberadaan Gendut Doni dalam pertandingan tersebut.

"Vietnam kalah karena repot mengurusi Kurniawan tanpa memperhitungkan Gendut Doni yang lebih agresif," ujar Peter White seperti dilansir Harian Pelita, 18 November 2000.

Pendapat Peter White itu memang tidak salah dan berdasarkan kepada pengalamannya. Thailand menjadi tim pertama yang harus merasakan ketajaman seorang Gendut Doni di fase grup. Satu-satunya gol Indonesia ke gawang Thailand, dalam pertandingan kedua babak grup yang berakhir dengan skor 1-4, dicetak oleh Gendut Doni.

Myanmar pun harus merasakan ketajamannya dalam laga terakhir babak grup. Dua gol Gendut Doni, ditambah dua gol Kurniawan dan satu gol dari Uston Nawawi, sukses membuat Timnas Indonesia membungkam Myanmar lima gol tanpa balas.

Vietnam pun harus merasakan kegagalan di semifinal karena Gendut Doni. Pemain yang kemudian ikut mengantar Persija Jakarta meraih juara Liga Indonesia 2001 itu sukses menjadi penyelamat Timnas Indonesia dengan mencetak gol pertama dalam pertandingan itu dan juga gol penentu kemenangan di akhir babak perpanjangan waktu sekaligus menyingkirkan Vietnam dengan skor akhir 3-2.

Tanpa Gendut Doni di laga kontra Vietnam, Indonesia pasti sudah pulang lebih dulu.

3 dari 3 halaman

Kalah Lawan Thailand di Final

Gendut Doni yang mengawali karis di PSIS Semarang pada tahun 1998 kembali membuat penggemar sepak bola Indonesia terkagum. Gendut Doni berhasil membawa Timnas Indonesia ke babak final berkat gol penentu di menit ke-120 saat melawan Vietnam. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Indonesia berhasil ke final dan Gendut Doni menjadi pencetak gol terbanyak sementara dengan lima gol. Namun, Indonesia akhirnya gagal meraih juara karena kalah 1-4 dari Thailand di partai puncak.

Pada laga final, striker Thailand, Worrawoot Srimaka, mencetak dua gol dan akhirnya mengumpulkan jumlah gol yang sama dengan Gendut Doni. Keduanya pun menjadi Top Scorer bersama Piala Tiger 2000 dengan torehan lima gol.

Berita Terkait