Menjadi Saksi Perjalanan Evan Dimas bersama Timnas Indonesia di Piala AFF: Dari Cupu Sampai Jadi Suhu

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 02 Des 2021, 16:00 WIB
Timnas Indonesia - Evan Dimas (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Evan Dimas kini menjadi andalan lini tengah Timnas Indonesia senior. Bintang Bhayangkara FC ini akan kembali berjibaku membela skuad Garuda di Piala AFF 2020.

Evan termasuk satu di antara pemain yang perjalanannya ke Timnas Indonesia mulus. Maklum, pemain asal Surabaya ini sudah terlihat cemerlang sejak di Timnas Indonesia junior.

Advertisement

Evan Dimas membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 2013 yang digelar di Sidoarjo. Kala itu, tim besutan Indra Sjafri tersebut mengalahkan Vietnam di final lewat drama adu penalti.

Harus diakui Timnas Indonesia pada hari-hari ini begitu lekat dengan sosok Evan Dimas Darmono. Gelandang yang kerap menjadi kreator sekaligus pengatur ritme permainan Timnas Indonesia itu kini juga dipercaya menjadi seorang kapten.

Evan Dimas dalam usia keemasan dalam sepak bola. Pemain berusia 26 tahun itu boleh dibilang menjadi tulang punggung Tim Garuda dalam beberapa tahun terakhir, di mana itu yang membuatnya memang layak menjadi kapten tim.

Bola.com ikut menjadi saksi perjalanan Evan Dimas di Timnas Indonesia, dari cupu sampai menjadi suhu. Simak yuk!

2 dari 4 halaman

Piala AFF 2014: Jadi Teman Sekamar Cristian Gonzales

Evan Dimas dkk. merayakan gol ke gawang Laos pada penyisihan Grup A Piala AFF 2014. (AFP/STR)

Evan Dimas menjalani debut bersama Timnas Indonesia di Piala AFF pada edisi 2014 yang digelar di Vietnam dan Singapura. Dalam sebuah pertemuan dengan jurnalis di FX Senayan, jelang keberangkatan, Evan mengungkapkan perasaannya mendapat panggilan dari Alfred Riedl.

Uniknya, Evan sekamar dengan Cristian Gonzales, pemain paling senior di tim kala itu.

"Teman sekamar saya Cristian Gonzales," kata Evan kepada Bola.com sambil tersenyum.

Gonzales dengan tangan terbuka menyambut Evan.

"Waktu itu Evan sudah dapat kamar dengan pemain lain. Tapi dia datang dan bilang mau satu kamar dengan saya," kata pemain bernama Muslim Habibi Gonzales ini.

Pemain naturalisasi asal Uruguay tersebut tidak masalah satu kamar dengan pemain muda. Di Arema Gonzales juga satu kamar dengan Irsyad Maulana yang waktu itu jadi pemain termuda.

"Evan pemain muda yang sangat menghormati seniornya. Tapi kami juga sering bercanda karena untuk buat suasana cair," imbuhnya.

Dari segi usia, kedua pemain ini memang terpaut jauh. Evan Dimas baru lahir saat Gonzales sudah memulai karier sepak bolanya di Uruguay. Namun El Loco tidak ingin membuat Evan grogi.

Sayangnya, Timnas Indonesia tak lolos dari fase grup A.

3 dari 4 halaman

Piala AFF 2016: Tahun Terbaik

Gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas, bersama rekan-rekan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (26/11/2016). Timnas Indonesia kembali usai bertanding pada Piala AFF 2016 di Filipina. (Dok Bola.com)

Piala AFF 2016 menjadi edisi yang paling istimewa bagi Evan Dimas. Untuk pertama kalinya, Evan mencicipi partai final!

Pada edisi kali ini, Timnas Indonesia berstatus underdog. Bagaimana tidak. Pasukan Alfred Riedl dibentuk instan setelah FIFA membebaskan sanksi bagi sepak bola Indonesia, sehingga Timnas Indonesia bisa berlaga di ajang internasional.

Perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 cukup mengejutkan. Skuad Garuda lolos sebagai runner-up grup di bawah Thailand. Sebagai catatan, Indonesia berada di grup maut bersama Thailand, Singapura, dan tuan rumah Filipina.

Ekspresi Evan Dimas dan Beny Wahyudi bersama para pemain Timnas Indonesia menuju ruangan pertemuan dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka, (19/12/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com mengingat momen paling mengharukan bersama Evan Dimas seusai laga kontra Singapura di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, 25 November 2016. Timnas Indonesia menang 2-1 dan memastikan lolos ke semifinal.

Evan masuk bus tim dengan kaki tertatih-tatih. Ia mengalami cedera ringan.

"Ya, lumayan tadi menahan sakit," kata Evan kepada Bola.com.

Pengorbanan Evan Dimas dkk. tak sia-sia meski harus mengakui keunggulan Thailand di partai final. Pemain Timnas Indonesia mendapat bonus dari negara sebesar Rp200 juta.

"Alhamdulillah, perjuangan kami mendapat apresiasi," kata Evan saat bersama Bola.com di Istana Negara, menerima bonus dari Presiden Joko Widodo.

4 dari 4 halaman

Piala AFF 2018: Ujian Berat

Gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas, mengamati rekannya saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Timnas Indonesia gagal ke semifinal Piala AFF 2018. Skuad Garuda tersingkir setelah Filipina berbagi skor 1-1 kontra Thailand pada laga laga grup B, Rabu (21/11/2018). Indonesia finish di posisi keempat klasemen grup di bawah Singapura, Filipina, dan Thailand.

Kegagalan itu menyulut kesedihan, termasuk ibunda Evan Dimas Darmono, Ana.   

Evan Dimas merupakan satu di antara pilar di tim besutan Bima Sakti untuk Piala AFF 2018. Ana mengaku sangat sedih kiprah putra kesayangannya di Piala AFF 2018 tak bakal berlanjut ke babak berikutnya.

"Saya belum dikasih kabar sama Evan kalau Timnas Indonesia gagal ke semifinal," ujar Ana, kepada Bola.com

Ana hanya bisa bersedih, namun tak bisa berbuat apa-apa. Ia masih menunggu kabar dari anak sulungnya itu. "Saya tunggu kabar Evan. Saya harus besarkan hatinya. Mungkin ini bukan rezekinya," tutur dia.

Setelah bermain imbang, Filipina dan Thailand sama-sama mengumpulkan tujuh poin. Koleksi poin mereka tak mungkin dikejar Timnas Indonesia yang hanya menyisakan satu pertandingan.

Berita Terkait