Jelang Pertemuan di Piala AFF 2020, Raja Isa: Timnas Indonesia Unggul Teknis, tapi Malaysia Lebih Bugar dan Tanpa Beban

oleh Abdi Satria diperbarui 17 Des 2021, 16:00 WIB
Pelatih asal Malaysia yang sudah mengenal baik sepak bola Indonesia. Raja isa. (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia lebih diunggulkan saat bersua dengan Malaysia pada laga terakhir Grup B Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Minggu (19/12/2021).

Tapi, situasi ini bisa berbalik karena tim asuhan Tan Cheng Hoe mendapat keuntungan dari waktu istirahat yang lebih lama dibandingkan skuad Garuda.

Advertisement

Seperti diketahui, partai terakhir yang dilakoni Malaysia ketika mereka dilibas Vietnam tiga gol tanpa balas berlangsung hari Minggu (12/12/2021). Sedangkan Timnas Indonesia menghadapi lawan yang sama tiga hari kemudian.

"Secara teknis, Indonesia memang lebih baik dari Malaysia. Tapi, Indonesia harus mewasdapai kebangkitan Malaysia,"  ujar Raja Isa kepada Bola.com, Jumat (17/12/2021).

Menurut Raja Isa yang kini melatih di Muktijoddha Sangsad KC, klub Liga Utama Bangladesh, Indonesia tampil baik ketimbang Malaysia pada tiga laga di Piala AFF 2020.

"Indonesia bermain impresif saat menghadapi Kamboja dan Laos. Mereka memang tampil ultra defensif lawan Vietnam, tapi itu bagian dari strategi pelatih untuk mewujudkan target minimal tidak kalah," kata Raja Isa, pelatih berpaspor Malaysia yang pernah menangani Persipura Jayapura dan PSM Makassar ini.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Timnas Indonesia Lebih Percara Diri

Pada babak kedua, pelatih Shin Tae-yong memasukkan Elkan Baggott dan Witan Sulaeman. Hasilnya, Witan Sulaeman (kedua dari kanan) mampu memperbesar keunggulan Timnas Indonesia 3-1 atas Laos pada menit ke-56. (Dok. PSSI)

Timnas Indonesia pun saat ini memimpin klasemen Grup B dengan koleksi tujuh poin atau unggul selisih gol dari Vietnam. Pencapaian ini membuat Timnas Indonesia lebih percaya diri menatap laga terakhir menghadapi Malaysia.

"Tapi, berada di atas angin bisa jadi bumerang buat Indonesia. Ingat Malaysia pernah membungkam ekspektasi tinggi Indonesia di Piala AFF 2010," terang Raja Isa.

Seperti diketahui, Indonesia yang melaju mulus ke final Piala AFF 2020 harus melupakan impian meraih trofi juara pada ajang bergengsi di kawasan Asia Tenggara itu.

Di mana Malaysia yang kalah telak 1-5 di penyisihan grup mampu membalikkan situasi pada laga puncak. Malaysia akhirnya juara setelah unggul agregat 4-2 pada dua pertemuan di final.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Malaysia Tanpa Beban

Pelatih Tan Cheng Hoe menegaskan, Malaysia akan bermain agresif demi mengalahkan Timnas Indonesia agar bisa melaju ke babak semifinal Piala AFF 2020. (dok.FAM)

Situasi 2010 ini bisa saja terulang di edisi 2020. Menurut Raja Isa, Malaysia yang ditangani Tan Cheng Hoe bakal bermain tanpa beban karena tekanan dari pendukung mereka tidak terlalu besar.

Absennya dua bek tengah Malaysia pada laga nanti yakni Aidil Zafuan dan Shahrul Saad, dimata Raja Isa tak berdampak besar di lini belakang Malaysia.

Apalagi dengan bergabungnya, Bek blasteran Denmark, Dion Cools yang kini berkostum Midtjylland, klub Liga Super Denmark. Dion bisa diduetkan dengan Junior Eldstal bek Chonburi (Thailand) yang baru pulih dari cedera otot perut.

Mereka juga kembali diperkuat pemain yang baru bebas dari COVID-19 yakni Quentin Cheng, Akhyar Rashid, Faisal Halim dan Khairulazhan Khalif. Keempat pemain ini absen ketika Malaysia menghadapi Vietnam karena harus menjalani karantina.

"Faktor kebugaran dan tanpa beban ini bisa berdampak positif buat penampilan Malaysia," pungkas Raja Isa.

Berita Terkait