Foto: 5 Pesepak Bola yang Pensiun Terlalu Cepat yang Didominasi Akibat Cedera Parah, termasuk Marco van Basten

oleh Hendriyan diperbarui 22 Des 2021, 16:52 WIB
Karier pesepak bola biasanya mulai meredup di usia memasuki kepala empat. Saat itulah kebanyakan pemain memilih untuk pensiun dari sepak bola. Namun, 5 pemain berikut mau tak mau harus pensiun terlalu cepat akibat kondisi yang darurat, yaitu cedera yang parah. (AFP/John Thys)
Marco van Basten. Striker tajam asal Belanda peraih 3 trofi Ballon d'Or ini pensiun di usia 28 tahun pada Juli 1995 akibat cedera ankle. Meski telah terdeteksi sejak 1986, namun karena penanganan yang telat cedera tersebut justru semakin parah dan menghancurkan kariernya. (AFP/ANP/Ed Oudenaarden)
Fabrice Muamba. Akibat terkena serangan jantung saat memperkuat Bolton di Piala FA menghadapi Tottenham Hotspur pada 17 Maret 2012, gelandang lulusan Akademi Arsenal ini harus pensiun di usia 24 tahun. Keputusannya diambil usai menjalani pengobatan pada Agustus 2012. (AFP/Paul Ellis)
Michael Johnson. Sempat menjadi harapan sebagai pemain muda potensial Manchester City yang promosi ke tim utama pada musim 2006/2007, di musim berikutnya saat penampilannya makin mumpuni ia justru terkena cedera hernia. Di usia 24 tahun pada Januari 2013 ia memutuskan pensiun. (AFP/Andrew Yates)
Ryan Mason. Akibat cedera kepala parah saat memperkuat Hull City, ia harus merelakan kariernya sebagai pemain sepak bola usai di usia 26 tahun pada Februari 2017. Produk Akademi Tottenham Hotspur ini kemudian menjadi pelatih termuda di Liga Inggris tiga tahun kemudian. (AFP/Pool/Adrian Dennis)
Andre Schurrle. Anggota skuat Timnas Jerman peraih trofi Piala Dunia 2014 ini pensiun di usia 29 tahun saat dipinjamkan Borussia Dortmund ke Spartak Moscow pada Juli 2020. Tekanan yang dirasakan saat berkarier menjadi alasan ia memutuskan pensiun dini dari sepak bola. (AFP/Adrian Dennis)

Berita Terkait