Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Tak Protes Lebay ketika Tidak Dapat Penalti Melawan Singapura, Pemandangan Berbeda di Kompetisi Lokal

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 23 Des 2021, 17:00 WIB
Ricky Kambuaya. Gelandang serang milik Persebaya Surabaya berusia 20 tahun ini kembali tampil penuh 90 menit seperti 4 laga sebelumnya. Ia tampil lumayan dengan beberapa akselerasinya dan mahir melakukan pressing saat kehilangan bola. Ia layak mendapat nilai 6,5. (AFP/Roslan Rahman)

Bola.com, Kallang - Skuad Timnas Indonesia tidak bereaksi berlebihan ketika gagal mendapatkan tendangan 12 pas kala Ricky Kambuaya dilanggar di bibir kotak penalti Singapura. Fachruddin Aryanto dkk. minim protes.

Timnas Indonesia harus puas bermain imbang 1-1 melawan Singapura dalam leg pertama babak semifinal Piala AFF di National Stadium, Kallang, Rabu (22/12/2021) malam WIB.

Advertisement

Kejadian pelanggaran terhadap Kambuaya terjadi pada menit ke-77. Gelandang asal Persebaya Surabaya itu ditekel oleh pemain Singapura, Nazrul Nazari.

Namun, insiden itu tidak berujung penalti untuk Timnas Indonesia. Wasit Kim Hee-gon hanya memberikan tendangan bebas di luar kotak penalti.

Melihat full match Singapura kontra Timnas Indonesia melalui Vidio, tubuh Kambuaya memang terjatuh di luar kotak penalti saat dilanggar. Bahkan, pemain berusia 25 tahun itu sampai terguling-guling ke luar lapangan.

Namun dari tayangan ulang, kaki Kambuaya masih berada di zona 12 pas ketika dihajar oleh Nazrul Nazari.

2 dari 5 halaman

Cuma Pratama Arhan yang Protes, Itu pun Sedikit

Pratama Arhan (kanan). Bek kiri milik PSIS Semarang berusia 20 tahun ini tampil penuh 90 menit dan mampu mengimbangi agresifitas Asnawi Mangkualam di sektor kanan. Meski sempat beberapa kali kehilangan bola, ia layak mendapat nilai 7. (AFP/Roslan Rahman)

Yang menarik adalah reaksi pemain Timnas Indonesia setelah Kambuaya ditekel Nazari. Tidak ada protes berlebihan. Pratama Arhan sempat protes dengan gerak tubuh yang menunjukkan bahwa tekel terjadi di kotak penalti.

Sementara, pemain Timnas Indonesia lainnya tak terlihat berkerumun atau datang untuk protes kepada wasit. Situasi ini berakhir dengan cepat dan Evan Dimas segera bersiap untuk mengambil free-kick.

Namun, sepakan Evan Dimas gagal membahayakan gawang Singapura. Tendangannya membentur pagar betis dan hanya menghasilkan lemparan ke dalam.

3 dari 5 halaman

Berbanding Terbalik dengan Kompetisi Lokal

Wasit Oki Dwi Putra mendapatkan protes keras dari Persija Jakarta setelah menganulir gol Marko Simic ke gawang Arema FC dalam BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi).

Jika mengikuti kompetisi domestik di Indonesia, momen yang terjadi pada laga semifinal Piala AFF di atas mungkin terasa langka. Sebab, pemain biasanya melakukan protes keras dan mengerubungi wasit saat keputusan dianggap merugikan tim.

Beberapa pekan terakhir, aksi intimidasi sampai kekerasan kepada wasit di Indonesia terus menghiasi lini masa media sosial. Sejumlah kejadian di Liga 2 dan Liga 3 mempertontonkan pengadil pertandingan menjadi bulan-bulanan para pemain hingga ofisial klub.

Anehnya, protes itu tidak tampak di Piala AFF 2020. Para pemain tampak cukup tenang walau keputusan wasit jelas merugikan tim. Sikap ini bisa dilihat dari sisi positif yakni respek pada keputusan wasit.

Di sisi lain, pada duel melawan Malaysia, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tidak ragu untuk adu argumen dengan wasit saat pemainnya mendapat tekel keras dari lawan. Video protes sang pelatih pun sempat viral.

4 dari 5 halaman

Shin Tae-yong Agak Santai

Pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Shin Tae-yong. (PSSI).

Kali ini, sikap besar hati ditunjukkan Shin Tae-yong dalam menyikapi insiden itu. Arsitek berusia 52 tahun itu enggan berdebat dengan keputusan Kim Hee-gon.

Kebetulan, Shin Tae-yong dan Kim Hee-gon sama-sama berasal dari Korea Selatan.

"Saya belum melihat tayangan ulangnya. Jadi, jujur saya tidak tahu apakah itu penalti atau bukan," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers pasca-laga.

"Meski nantinya wasit mengambil keputusan yang salah, saya tetap menghargai keputusannya. Ke depannya, kita harus menghargai wasit karena mereka satu pekerjaan dengan kita," jelasnya.

5 dari 5 halaman

Piala AFF 2020 Tanpa Var

Wasit Jerman, Deniz Aytekin, mengecek layar VAR (Video Assistant Referee) pada laga persahabatan antara Inggris versus Italia di London, 27 Maret 2018. (AFP/Ian Kington)

Sebagai informasi, tidak ada VAR di Piala AFF. Diduga VAR tidak digunakan karena masalah peralatan yang masih mahal dan sulit diterapkan. Ada banyak aspek yang harus disiapkan untuk VAR.

VAR memang tidak semudah memasang kamera pada sudut-sudut tertentu untuk merekam jalannya pertandingan. Ada aturan teknis yang dibuat secara detail oleh FIFA, baik soal kualitas perangkat maupun sudut pengambilan gambar.

Selain itu, VAR juga dioperasikan oleh wasit yang telah mendapat pelatihan khusus. Nah, saat ini belum banyak wasit pada tingkat Asia Tenggara yang sudah mendapat lisensi VAR.

Sumber: Bola.net

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin published Kamis 23/12/2021)

Berita Terkait