Respons PSSI Perihal Kritik Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong dan Program Naturalisasi Timnas Indonesia

oleh Rizki Hidayat diperbarui 17 Jan 2022, 11:45 WIB
Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, menjadi pembicaraan hangat di dunia maya karena melontarkan kritikan kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, serta program naturalisasi. PSSI langsung merespons ucapan Haruna tersebut.

Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube milik JPNN, mantan ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu berbicara mengenai banyak hal. Haruna Soemitro mengawali pembicaraan mengenai perjalanan kariernya di sepak bola.

Advertisement

Selanjutnya, Direktur Madura United tersebut berbicara terbuka terkait judi sepak bola dan match fixing. Dia menyebut judi sepak bola ada di Indonesia dan memiliki omzet yang mencapai ratusan miliar rupiah.

Selain itu, Haruna juga mengkritik Shin Tae-yong, mulai dari gagal meraih trofi di Piala AFF 2020 hingga taktik yang diterapkan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

"Ada komitmen baru dengan coah Shin Tae-yong bahwa ke depan kita harus betul-betul punya target yang sama, road map yang sama, dan keinginan pelatih harus sama dengan pelatih," kata Haruna di kanal YouTube JPNN.

"Saya tadi sampaikan dalam rapat evaluasi kalau hanya runner-up, tidak perlu Shin Tae-yong. Karena kita sudah beberapa kali jadi runner-up," lanjut Haruna Soemitro.

 

2 dari 3 halaman

Respons PSSI

Sekjen PSSI, Yunus Nusi. (PSSI).

Tak ingin ucapan Haruna Soemitro semakin menjadi bola liar, PSSI langsung memberikan respons. Sekjen PSSI, Yunus Nusi, meyebut keputusan akhir terkait pelatih timnas dan juga program naturalisasi ada di tangan Ketua PSSI dan juga Komite Eksekutif (Exco).

"Lebih baik debat sengit di dalam untuk menghasilkan keputusan yang berkualitas. Akan tetapi, setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif," ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

"Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang Timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, dan jadwal timnas," lanjut Yunus.

"Bahkan apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia Juni 2022," imbuh Yunus.

 

3 dari 3 halaman

Program Naturalisasi Saat Ini Berbeda

Timnas Indonesia - Sandy Walsh, Kevin Diks, Jordi Amat, Mees Hilgers (Bola.com/Adreanus Titus)

Yunus juga menjelaskan program naturalisasi empat pemain. Yunus Nusi memastikan naturalisasi saat ini yang diminta pelatih Shin Tae-yong berbeda dengan era Cristian Gonzales dkk.

"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Christian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Gonzalves dan lainnya," imbuh mantan Ketua Asprov Kalimantan Timur itu.

"Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong)," lanjutnya.