5 Pemain Hasil Naturalisasi Tapi Gagal Total bersama Timnas Indonesia: Tidak Semudah yang Dibayangkan

oleh Aryo Atmaja diperbarui 24 Feb 2022, 08:45 WIB
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - PSSI kembali gencar memaksimalkan program naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Naturalisasai diharapkan menjadi jalan tepat demi membentuk Timnas Indonesia yang tangguh dan banyak bicara di Asia.

Program naturalisasi yang saat ini digiatkan agak berbeda dari program sebelumnya. PSSI dan pemerintah terlihat lebih selektif dalam melakukan naturalisasi pemain. Selain harus memiliki darah keturunan Indonesia, para pemain yang bakal pindah jadi WNI itu juga harus benar-benar punya kualitas mumpuni.

Advertisement

Belakangan muncul dua nama yang bakal segera berseragam Timnas Indonesia. Dua sosok itu adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat. Keduanya saat ini sama-sama memperkuat klub di Jupiler Pro League, kasta teratas Liga Belgia.

Program naturalisasi pemain sepak bola di Indonesia bukan barang baru. Hal ini sudah terjadi sejak 2010 lalu. Saat itu, Cristian Gonzalez mendapat paspor Indonesia dan bisa membela Tim Garuda di Piala AFF 2010.

Meski demikian, menggunakan jasa pemain naturalisasi tak selamanya berujung bagus buat Timnas Indonesia. Alih-alih mendapatkan prestasi, mereka para yang sudah lebih dulu berkesempatan dinaturalisasi justru melempem dan tidak berkontribusi untuk prestasi Timnas Indonesia.

Siapa saja mereka? Berikut ini ulasan menari dari Bola.com mengenai pemain-pemain naturalisasai yang gagal total untuk tim Merah-putih:

 

2 dari 6 halaman

Sergio van Dijk

Sergio van Dijk merupakan pemain keturunan Indonesia-Belanda yang memiliki reputasi mentereng di Liga Australia. Ia akhirnya mendapatkan status WNI pada 2013. Van Dijk terpilih menjadi skuat Merah Putih pada ajang Piala AFF 2014 sebelum kariernya meredup. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Pada 2013, PSSI mengumumkan Sergio van Dijk akan dinaturalisasi agar bisa bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2014. Pada 4 Maret 2013, dia dipanggil untuk pertama kalinya untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia 2015. Dia melakukan debutnya melawan Arab Saudi pada 23 Maret 2013.

Satu bulan sebelum menjalani debut untuk tim Merah-Putih, Van Dijk menandatangani kontrak dengan Persib. Dia bermain di Indonesia Super League (ISL) 2013 dengan seragam Maung Bandung. Dari 29 pertandingan yang dijalani, Van Dijk mencetak 21 gol dan 10 assist. Dia hanya tertinggal 2 gol dari Boaz Solossa selaku peraih Sepatu Emas.

Sayang, akibat masalah non teknis terkait bisnis dan marketing, Van Dijk hanya bertahan 1 musim di Persib. Dia meninggalkan Indonesia untuk bermain di Iran dan Thailand sebelum kembali membela Maung Bandung pada 2016/2017.

Setelah tampil kurang maksimal pada kesempatan kedua berseragam Persib, Van Dijk kembali ke Belanda. Sempat bermain di klub amatir VV-Pelikaan-S, Van Dijk akhirnya pensiun. Tidak butuh waktu lama, dia langsung beralih profesi menjadi agen pemain. Van Dijk bergabung dengan Tevreden Group.

3 dari 6 halaman

Jhonny van Beukering

Penyerang naturalisasi Timnas Indonesia, Jhonny van Beukering (kanan), saat masih berseragam Feyenoord. (AFP/MARCO DE SWART).

Penyerang kelahiran 1983 ini sebenarnya punya karier yang tak buruk di Belanda. Secara keseluruhan, Van Beukering bahkan tampil 173 kali di Eredivisie dan Eerste Divisie Belanda. Ia juga pernah dua kali menjadi juara di liga kasta kedua Belanda.

Namun, ketika dinaturalisasi pada 2012, kondisinya sudah tidak ideal lagi. Saat itu berat badan Jhonny van Beukering juga tidak ideal bagi pesepak bola profesional.

Jadilah ia tak bisa berbuat banyak di Piala AFF 2012. Ia pun hanya bisa mencatatkan dua assist untuk Timnas Indonesia tanpa sekalipun bisa mencetak gol.

Van Beukering sempat pensiun pada 2016 lalu. Namun, ia kembali dan sempat memperkuat beberapa klub sebelum benar-benar pensiun pada 2019.

4 dari 6 halaman

Tonnie Cusell

Tonnie Harry Cusell usai latihan di lapangan Inspen, Putrajaya, Malaysia.

Sama seperti Johnny Van Beukering, Cusell juga mendapatkan paspor Indonesia pada 2012. Dia juga ikut berlaga bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 yang digelar di Malaysia.

Setelah itu, Cussell sempat merasakan berlaga di Liga Indonesia selama satu tahun selepas Piala AFF 2012. Dia bermain untuk Barito Putera hingga 2014.

Namun, Cusell harus didepak tim berjulukan Laskar Antasari itu karena kariernya terus menurun. Padahal, Cusell sempat digadang-gadang menjadi pemain bintang.

Cussell yang masih punya hubungan kerabat dengan Stefano Lilipaly itu pun pensiun sebagai pesepak bola pada 2019. Ia juga hanya mengumpulkan 4 caps untuk Timnas Indonesia senior.

5 dari 6 halaman

Bio Paulin

Jacksen F Tiago dahulu merupakan pelatih dari Bio Paulin di Persipura Jayapura dan keduanya sempat meraih gelar juara Liga Indonesia tahun 2013. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Paulin adalah salah satu pemain asing legenda Persipura. Pemain asal Kamerun tersebut juga sudah mencicipi sejumlah gelar bergengsi di sepak bola Tanah Air, termasuk beberapa kali juara Liga Indonesia.

Pada 2015, Bio Paulin akhirnya mendapatkan paspor Indonesia. Dirinya kemudian beberapa kali dipanggil ke Timnas Indonesia.

Namun, setelah itu Indonesia harus dibekukan FIFA. Hal itu membuat Timnas Indonesia tak bisa berlaga di ajang internasional

Kondisi tersebut membuat Bio Paulin tak pernah lagi mendapat panggilan ke tim nasional.

6 dari 6 halaman

Ruben Wuarbanaran

Calon pemain Timnas U-23 untuk Pra-Olimpiade, Ruben Wuarbanaran, tidak bisa mengikuti latihan penuh akibat cedera pangkal paha di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta, 13 Januari 2011. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari

Ruben Wuarbanaran mendapatkan paspor Indonesia pada 2011. Saat itu dia diproyeksi untuk bisa berlaga SEA Games 2011 di mana Indonesia berstatus tuan rumah. Namun, kariernya bersama Timnas Indonesia U-23 hanya seumur jagung.

Ia gagal bersinar di Tim Garuda Muda saat itu. Selepas SEA Games 2011, Ruben sempat bergabung dengan Pelita Jaya selama satu musim, yakni hingga 2012. Sayangnya, bersama Pelita Jaya, Ruben juga tak tampil memuaskan.

Dua tahun kemudian Ruben dikontrak klub divisi terbawah Liga Jerman, SV Honnepel-Niedermormter. Di tim tersebut Ruben hanya sebagai pemain pengganti. Setelah itu kariernya tak lagi terdengar.

Berita Terkait