Kunjungi Polda Jatim, Bonek Menempuh Jalur Hukum Terkait Penyerangan dengan Sajam oleh Oknum Suporter

Duel antara Persebaya Surabaya kontra Arema, Rabu (23/2/2022) berbuntut panjang. Terjadi kasus kekerasan dengan senjata tajam yang dialami Bonek di Lumajang, Jawa Timur.

BolaCom | Aditya WanyDiperbarui 28 Februari 2022, 00:03 WIB
Logo Bonek, populer di Surabaya, dibuat oleh orang Makassar. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, mengunjungi Mapolda Jawa Timur untuk menyelesaikan kasus kekerasan dengan senjata tajam (sajam) yang terjadi pada Rabu (23/2/2022). Mereka menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini.

“Kami apresiasi sikap dewasa para Bonek yang menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan masalah. Apa yang dilakukan oleh Bonek itu harus menjadi contoh bagi suporter yang lain,” kata Kombes Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, dilansir situs resmi Persebaya.

Advertisement

Seperti diketahui, dampak duel yang mempertemukan Persebaya Surabaya dan Arema FC masih panjang. Oknum suporter sempat menyerang ASIFA, akademi milik Aji Santoso di Malang, setelah laga bertajuk Derbi Jatim itu berakhir, Rabu (23/2/2022) malam.

Arema kalah 0-1 dalam laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Gol tunggal sekaligus penentu kemenangan tim berjulukan Bajul Ijo dicetak oleh Samsul Arif Munip pada babak kedua.

Jauh dari Bali, muncul aksi lain, yakni penyerangan oknum suporter terhadap Bonek, pendukung Persebaya. Seperti yang terjadi di Lumajang, sesaat setelah berakhirnya pertandingan.

 

 


Hindari Provokasi

Bonek mengunjungi Polres Lumajang. (Bola.com/Aditya Wany)

Peristiwa ini terjadi di Lumajang, Jawa Timur, hanya beberapa menit setelah pertandingan tersebut berakhir. Mulanya, sekelompok Bonek berniat nongkrong di sebuah tempat di Jalan Imam Sujai, Lumajang.

Beberapa saat kemudian, sekelompok bermotor menghampiri korban dan langsung menyerang. Sekelompok suporter yang diduga berbaju Arema melakukan penyerangan terhadap Bonek setelah mengadakan nonton bareng.

Aksi itu bahkan dilakukan menggunakan senjata tajam (sajam) berupa clurit. Akibat kejadian itu, seorang Bonek berinisial AS (16 ), mengalami luka akibat pembacokan oleh pelaku di bagian perut dan tangan.

Dirmanto pun berjanji bahwa pihak kepolisian akan bekerja lebih cepat untuk menyelesaikan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Aremania tersebut.

“Masalah ini sudah menjadi atensi kami di Polda Jatim. Percayakan semuanya ke kami, jadi yang di daerah kami berharap semua bisa tenang dan tidak terprovokasi,” imbuhnya.


Harus Bertanggung Jawab

ASIFA yang merupakan akademi sepak bola milik pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, di Malang mendapatkan teror, Rabu (23/2/2022) malam WIB. Teror itu merupakan buntut dari kekalahan Arema FC dari Persebaya. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Pengacara Persebaya, Yusron Marzuki, menyampaikan kepada pelaku tindak kekerasan ini untuk segera menyerahkan diri. Bagaimanapun, apa yang dilakukannya merupakan aksi kriminalitas.

“Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Dan jangan berlindung dibalik rivalitas suporter untuk seenaknya melakukan kejahatan,” ucap Yusron.

Kabar ini langsung jadi perbincangan di media sosial karena video kejadian pelaku melakukan pembacokan juga telah beredar. AS juga telah dilarikan ke RS Bhayangkara Lumajang dan mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka sabetan.

Rombongan Bonek dari Surabaya juga sudah mengunjungi korban ke Lumajang demi memberikan dukungan moral dan materi. Mereka juga mengunjungi Mapolres Lumajang terkait kasus yang kini mencoreng sepak bola nasional tersebut.


Posisi Persebaya Saat Ini