5 Pemain Top yang Pernah Berseragam Persib dan Arema: Andalan di Lini Serang

Persib Bandung dan Arema dikenal memiliki rivalitas di sepak bola Indonesia. Namun, tak sedikit pemain yang pernah bermain untuk kedua tim tersebut dalam perjalanan kariernya. Siapa saja mereka?

BolaCom | Iwan SetiawanDiterbitkan 08 Maret 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi - Pemain Top yang Pernah Main di Arema FC dan Persib Bandung (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/2022 bakal menhadirkan duel seru antara Arema FC dan Persib Bandung di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (9/3/2022) malam. Laga ini bukan sekadar pertaruhan gengsi, tapi juga persaingan sebagai kandidat juara pada musim ini.

Saat ini Persib Bandung berada di posisi kedua dalam klasemen BRI Liga 1 2021/2022 dengan 60 poin. Sementara itu, Arema FC berada tepat di bawahnya dengan selisih dua poin saja.

Advertisement

Kedua tim ini pun bisa dibilang sebagai rival karena suporter dari kedua tim memiliki hubungan yang kurang harmonis. Ini membuat kedua tim sama-sama tidak ingin kalah saat berhadapan. Itu tak lain karena tuntutan dari suporter kedua tim.

Namun, di balik cerita rivalitas tersebut, ada kisah perpindahan pemain dari kedua tim. Ternyata ada cukup banyak pemain yang tercatat pernah membela kedua tim.

Beberapa di antaranya ikut mempersembahkan prestasi untuk Arema FC maupun Persib Bandung. Bola.com memilih 5 pemain top yang pernah membela Arema FC maupun Persib. Siapa saja mereka?


Firman Utina

Aksi pemain Persib, Firman Utina, saat bertanding melawan Pusamania Borneo FC dalam laga leg kedua perempatfinal Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (26/9/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Daftar pemain top yang pernah bermain di Persib Bandung dan Arema dimulai dari gelandang terbaik yang pernah dimiliki Timnas Indonesia, Firman Utina. Ia lebih dulu membela Arema pada musim 2005 hingga 2007.

Ketika itu, Firman Utina dibawa oleh pelatih Benny Dollo dari Persita Tangerang. Dua musim di Arema, Firman menjadi idola Aremania. Dia mempersembahkan dua trofi Copa Italia. Satu yang paling diingat, ketika menghadapi Persija Jakarta di final pada musim 2005. Firman mencetak hattrick dan membawa Arema menang 4-3.

Performa yang apik membuatnya sempat dijuluki sebagai Kapten Tsubasa di Arema. Julukan itu merujuk tokoh kartun sepak bola hebat dari Jepang. Tapi, setelah dua musim di Malang, Firman kemudian berkelana hingga akhirnya bergabung bersama Persib Bandung.

Fans Persib menerimanya dengan baik karena citra Firman yang tidak lagi lekat dengan Arema ketika datang ke Bandung. Bersama Persib, Firman Utina menyumbangkan gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Bisa dibilang Firman menjadi pemain yang paling sukses ketika membela Arema dan Persib.


Noh Alam Shah

Bintang Arema asal Singapura yang mampu membawa Singo Edan menjadi juara Indonesia Super League 2010, Noh Alam Shah. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Striker kontroversial asal Singapura ini sempat menjadi icon Arema. Dia datang pada musim 2009/2010 dan langsung memberikan gelar juara ISL. Pantas jika ia menjadi pujaan Aremania. Cara bermainnya yang keras membuatnya cepat menyatu dengan Singo Edan.

Dua musim di Arema, pemain yang karib disapa Along itu memang tidak bersaing dalam daftar top scorer ketika itu. Total dia mencetak 33 gol dalam dua musim.

Namun, perannya tidak sekadar mencetak gol. Ketika permainan Arema loyo, dia coba membangkitkan rekan-rekan setimnya dengan permainan keras.

Pada musim 2012, dualisme di tubuh Arema membuat striker asal Singapura ini memilih hengkan ke Persib Bandung. Perpindahan yang cukup ekstrem, karena ketika itu dia menjadi icon Singo Edan.

Meski diterima dengan sangat baik di Persib, Along hanya bertahan selama setengah musim di sana.

Ketika Persib dan Arema berhadapan di Stadion Kanjuruhan pada 2012, ada cerita mengharukan. Along hanya duduk di bangku cadangan karena hatinya tak sanggup melawan Arema. Terkesan kurang profesional memang, tapi itu bukti kecintaan terhadap Arema. Kemudian Along mendekati tribune stadion yang terisi penuh Aremania setelah laga usai.

 


Makan Konate

Gelandang Arema FC, Makan Konate, memperhatikan rekannya saat menghadapi Persija Jakarta pada laga Shopee Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (3/8). Persija bermain imbang 2-2 atas Arema. (Bola.com/YoppyRenato)

Gelandang serang asal Mali ini bergabung bersama Persib Bandung pada musim 2014. Makan Konate berhasil memberikan gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.

Prestasi itu membuatnya menjadi pujaan bobotoh Persib. Namun, namanya tercoreng ketika Konate memilih berkarier di Malaysia bersama T-Team. Kontrak yang lebih besar membuatnya tergiur.

Namun, bobotoh berharap suatu saat dia kembali. Sayangnya, pada musim 2018 Konate kembali ke Indonesia tapi membela Sriwijaya FC. Hanya setengah musim di sana, Konate menerima pinangan Arema yang sedang berjuang lebih dari papan bawah waktu itu.

Ini membuat fans Persib seperti patah hati. Namun, Konate menegaskan jika dia pemain profesional. Dia tidak melihat rivalitas di klub. Gelandang yang dikenal memiliki skill di atas rata-rata ini memutuskan bergabung dengan tim yang memberikan penawaran kontrak serius kepadanya.

Ketika bermain di Arema, Konate juga menjadi idola baru. Prestasi yang diberikan untuk Arema FC adalah juara Piala Presiden 2019.


Cristian Gonzales

Pemain Arema, Christian Gonzales melewati para pemain Persib pada laga Torabika SC 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (27/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Penyerang yang fenomenal yang satu ini membela Persib Bandung pada musim 2009 hingga 2011. Tidak ada gelar juara yang diberikan, tapi keberadaan Gonzales membuat permainan Persib lebih disegani.

Ia juga merupakan top scorer Liga Indonesia pada musim 2009 dengan 28 gol, yang membuatnya memiliki historis dengan Persib karena pada akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Indonesia ketika bermain bersama Maung Bandung.

Pada pengujung musim 2011, Gonzales pindah ke Persisam Samarinda. Dua musim berselang, striker yang karib disapa El Loco digaet oleh Arema. Striker kidal ini sepertinya sangat betah di Arema. Selama lima tahun dia bermain bersama Singo Edan.

Arema menjadi tim terlama yang pernah dibelanya. Bersama Arema, berbagai gelar turnamen didapatkan. Bali Island Cup, Piala Presiden, Piala Menpora, Piala Gubernur Jatim, Inter Island Cup, Bhayangkara Cup, dan masih banyak gelar lainnya. Hampir setiap musim Gonzales menjadi pencetak gol terbanyak Singo Edan.


Samsul Arif

Striker Persib Bandung, Samsul Arif, pada laga persahabatan melawan PS Polri di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Sabtu (12/3/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Penyerang asal Bojonegoro ini dua musim membela Arema. Dia banyak memberikan gelar juara pada ajang pramusim, seperti Bali Island Cup dan Piala Gubernur Jatim pada durasi 2014 hingga 2015.

Ketika itu Samsul Arif menjadi striker lokal andalan yang ditandemkan bersama Cristian Gonzales. Namun, penyerang gesit ini seperti mengikuti jejak Noh Alam Shah.

Pada musim 2016, Samsul Arif diproyeksikan pelatih Milomir Seslija menjadi andalan di lini depan Arema. Namun, tidak ada kesepakatan dengan manajemen saat melakukan negosiasi perpanjangan kontrak.

Persib Bandung sepertinya sudah memberikan tawaran menggiurkan kepadanya. Samsul Arif pun pindah ke Persib pada musim 2016.

Namun, ada kabar tersiar bahwa sebagian bobotoh tidak setuju dengan kehadirannya. Hal itu karena lini depan Persib sudah dihuni banyak pemain dengan karakter mirip, seperti Tantan dan Zulham Zamrun. Samsul hanya bertahan di Persib tanpa memberikan gelar juara.

Berita Terkait