Julukan Nyeleneh Para Pemain Timnas Indonesia U-23: Mulai dari Dewa Jahat Sampai Benteng Rotterdam

Timnas Indonesia U-23 sedang bersiap untuk menyambut SEA Games 2021 Vietnam.

BolaCom | Hery KurniawanDiterbitkan 09 April 2022, 08:45 WIB
Timnas Indonesia - Witan Sulaeman, Elkan Baggott, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - SEA Games 2021 merupakan agenda terdekat yang akan diikuti Timnas Indonesia U-23. Untuk menghadapi ajang yang akan digelar di Vietnam mulai Mei mendatang, tim asuhan Shin Tae-yong menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan.

Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 diikuti oleh 29 pemain. Dari daftar pemain yang diumumkan, ada empat di antaranya yang berusia di atas 23 tahun.

Advertisement

Nama-nama yang sudah jadi langganan Timnas Indonesia seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, Irfan Jaya dan banyak nama lain dipanggil dalam pemusatan latihan kali ini.

Ada pula nama-nama baru yang sebelumnya belum pernah merasakan panggilan ke skuad Timnas Indonesia. Sebut saja Marc Klok, Andika Ramadhani, atau Muhammad Ridwan.

Ada yang menarik dari skuad sementara yang dimiliki Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-23 itu. Mereka ada yang punya julukan menarik. Seperti empat pemain di bawah ini:

 


Pratama Arhan

Timnas Indonesia meraih kemenangan telak 4-1 atas Timor Leste usai tertinggal 0-1 terlebih dahulu dalam pertemuan pertama laga uji coba FIFA Matchday di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Kamis (27/1/2022). (Bola.com/Maheswara Putra)

Bek kiri milik Tokyo Verdy ini memiliki nama panggilan Arho. Panggilan itu sudah melekat pada diri Arhan sejak ia masih kecil.

Keluarga dan rekan-rekan setimnya baik ketika di PSIS Semarang maupun di Timnas Indonesia kerap memanggilnya dengan nama panggilan Arho.

Namun, belakangan Arhan dapat julukan baru. Julukan itu datang dari media Vietnam bernama Sports 442 menjuluki Arhan sebagai "Dewa Jahat".

Julukan itu muncul tak lama setelah Pratama Arhan dipastikan meninggalkan PSIS Semarang untuk pindah ke Tokyo Verdy.


Witan Sulaeman

Witan Sulaeman. Pemain FK Radnik Surdulica di Liga Serbia ini adalah andalan di lini tengah dan sudah menjadi langganan Timnas Indonesia, mulai dari U-19 hingga U-22. Bahkan ia sempat ditangani Shin Tae Young dalam pemusatan latihan Timnas U-19 di Kroasia. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Pemain yang saat ini bermain di klub Slovakia, FK Senica ini mendapatkan julukan Baby Shark. Julukan itu bahkan sudah melekat pada diri Witan sejak ia menjalani pendidikan di SKO Ragunan.

Egy Maulana Vikri yang sama-sama berasal dari Ragunan kerap memanggil Witan dengan sebutan Baby Shark tersebut.

Jika melihat pada penampilan Witan di lapangan. Julukan itu memang cocok melekat padanya.

Meski bertubuh kecil layaknya bayi ikan hiu, tapi Witan tetap bisa tampil menggigit dan sangat merepotkan pertahanan lawan.


Egy Maulana Vikri

Egy Maulana Vikri. Penggawa Lechia Gdansk ini sangat diandalkan Timnas Indonesia di lini tengah. Ia dapat menjadi pemecah kebuntuan saat timnas kesulitan membongkar pertahanan lawan. Satu gol dan perannya dalam proses gol Adam Alis menjadi bukti saat kontra Afghanistan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pemain berusia 21 tahun ini punya beberapa julukan. Tapi julukan Kelok Sembilan adalah yang paling melekat pada Egy.

Julukan itu datang dari salah satu komentator di Indonesia, Valentino Simanjuntak ketika Egy masih memperkuat Timnas Indonesia U-19.

Kelok Sembilan sendiri adalah sebuah jalan berkelok-kelok yang ada di Sumatera Barat. Kelok Sembilan sedikit banyak menggambarkan gaya bermain Egy.

Ia memang tak ragu untuk melewati lawan yang menghadangnya dengan kemampuan berkelit yang bagus.


Asnawi Mangkualam

Asnawi Mangkualam (kiri) sukses mengantarkan tim sepak bola Sumsel di peringkat kedua Cabor sepak bola PON Jabar 2016. Bakatnya yang mampu bermain di segala posisi membuat Shin Tae Yong memasukkannya ke dalam daftar skuat Timnas Indonesia saat ini. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Valentino Simanjuntak kembali berperan dalam mempopulerkan julukan pemain Timnas Indonesia. Asnawi Mangkualam misalnya yang mendapatkan julukan Benteng Rotterdam.

Benteng Rotterdam sendiri merupakan sebuah benteng peninggalan masa penjajahan Belanda yang ada di Makassar, Sualwesi Selatan.

Kebetulan, Asnawi juga berasal dari Makassar. Selain itu, penampilannya di sisi kanan lini belakang memang kokoh layaknya Benteng Rotterdam.

Berita Terkait