Bola.com, Malang - Megabintang asal Brasil, Ronaldinho akhirnya menyapa penggemarnya secara langsung di Indonesia. Ini merupakan kali pertama eks Barcelona dan Milan itu mengunjungi Tanah Air.
Kehadiran Ronaldinho ke Indonesia tak lepas dari ide gila pemilik RANS Nusantara FC, Raffi Ahmad. Demi memeriahkan launching timnya, ia rela merogoh kocek pribadinya untuk mendatangkan pemilik satu gelar Piala Dunia itu.
Namun, Ronaldinho juga memiliki sejumlah agenda lain selama waktunya di Indonesia. Setelah memberikan coaching clinic, pria yang murah senyum itu diminta untuk ambil bagian dalam pertandingan segitiga antara RANS Nusantara FC, Persik Kediri dan Arema FC.
Tak Memudar
Bermain selama 30 menit untuk The Prestige Phoenix, sentuhannya sama sekali belum memudar.
Walaupun tak selincah di masa mudanya, skill olah bolanya masih seperti yang pernah kita lihat sebelumnya.
Tetapi di pertandingan ini, Ronaldinho seharusnya memberikan hormat lebih kepada penyerang RANS Nusantara FC, Cristian Gonzales. Mengapa demikian?
Usia El Loco Lebih Tua
Ronaldinho yang telah memutuskan gantung sepatu beberapa tahun silam wajib sungkem kepada Cristian Gonzales. Di usia yang sudah menginjak 45 tahun, pemain yang akrab disapa El Loco itu masih aktif bermain di level tertinggi.
Pesonanya belum memudar sekalipun sempat bermain di kasta kedua. PSS Sleman dan RANS Nusantara FC telah merasakan betul tuahnya saat mendapatkan tiket promosi ke Liga 1.
Saat bermain di kompetisi nanti, pemain naturalisasi asal Uruguay itu bisa memecahkan sejumlah rekor. Selain pemain tertua yang tampil di Liga 1, Gonzales juga bisa melewati pencapaian Herman Dzumafo sebagai pemain tertua yang mencetak gol di tingkat teratas.
Dobel Nomor Pungung 10
Alasan kedua mengapa Ronaldinho harus segan terhadap Gonzales karena ia meminjam nomor punggung 10 darinya. RANS Nusantara FC memang telah memberikan nomor punggung tersebut kepada Gonzales sejak musim lalu.
Ronaldinho sendiri terkenal dengan nomor sakral itu saat membela Barcelona. Di klub asal Catalan itu, ia mampu menjadi pemain terbaik di dunia setelah membawa Blaugara merebut gelar Liga Champions 2005.
Agar keduanya tak 'bertengkar', kedua pemain itu akhirnya sama-sama mengenakan nomor punggung 10 di pertandingan trofeo tersebut. Sebuah win-win solution untuk keduanya.