5 Jebolan Hebat Akademi Santos yang Mengguncang Jagad Raya: Bersinar di Piala Dunia sampai Nama yang Bikin Penasaran

oleh Choki Sihotang diperbarui 20 Jul 2022, 10:17 WIB
Pele - Top skor Brazil sepanjang masa pernah mencicipi dunia perfilman bersama aktor kawakan Sylvester Stallon di film Escape to Victory pada tahun 1981. (AFP/Gerard Malie)

Bola.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, nama Santos FC terasa asing di telinga. Terlebih bagi pecinta sepak bola yang berkiblat ke Eropa.

Tapi, tak sedikit yang tahu kalau Santos FC adalah akademi atau klub ternama di Brasil. Klub ini sejak puluhan tahun silam sudah menghasilkan banyak pemain-pemain berbakat, terutama yang pernah membela Timnas Brasil di Piala Dunia.

Advertisement

 

Video Siapa Terbaik : Pele, Maradona atau....

2 dari 12 halaman

Selain Neymar

Striker Barcelona, Neymar, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Atletico Madrid pada laga La Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Barcelona, Minggu (11/1/2015). (AFP/Josep Lago)

Kamu tahu Neymar? Dia merupakan satu dari antara sekian banyak alumnus Santos FC yang bermain di klub beken Eropa. Santos FC sendiri berbasis di Santos, Sao Paulo.

Diprokalimirkan pada pada 14 April 1912, tim berjuluk Peixe sudah mengoleksi banyak gelar. Beberapa di antaranya seperti Copa Libertadores, Recopa Sudamericana, dan merupakan tim tangguh Campeonato Brasileiro Série A dengan koleksi 8 gelar.

Selain Neymar, ada lima lagi alumnus Santos FC yang pernah mengguncang dunia lewat aksi mereka. Disadur dari fifaplus, inilah kelima legenda itu.

 

3 dari 12 halaman

1. Pepe

Ngeri! Satu kata itu sangat pas ditujukan kepadanya. Bagaimana tidak, winger gesit bak rudal itu lantang mengatakan kalau dirinya merupakan pencetak gol terbesar Santos.

"Saya adalah pencetak gol dan manusia terbesar dalam sejarah Santos," katanya. Pepe juga berani meledek Pele, legenda Brasil, yang juga jebolan Santos. "Pele berasal dari Saturnus," Ujar Pepe.

Pepe mondok di Akademi Santos pada 1950 saat masih berusia belia 16 tahun. Dia melakoni debutnya tiga tahun kemudian. Dia bermain bersama Santos hingga 1969 dengan 741 penampilan serta torehan 403 gol.

 

4 dari 12 halaman

The Cannon

Dia memenangkan lebih banyak gelar dengan satu klub daripada pemain lain yang pernah dimiliki Santos yakni Pele dan Dani Alves. Dia pemain sayap dengan skor tertinggi sepanjang masa dengan 22 gol dalam 41 pertandingan internasional.

Pepe dijuluki 'The Cannon' karena kaki kirinya yang menggelegar. Dia merupakan pesepakbola non-Amerika pertama yang menerima tawaran menjadi penendang di NFL.

Bergabung: 1951, usia 16 tahun

Debut: 1954, usia 19 tahun

Aktif: 1954-1969

Penampilan: 741

Gol: 403

Posisi: Pemain Sayap

 

5 dari 12 halaman

2. Pele

Legenda sepak bola asal Brasil, Pele, pada sebuah seremoni di Rio de Janeiro, Brasil (6/2/2010). (EPA/Marcelo Sayao)

"Pele merevolusi sepak bola. Pele menghentikan perang. Pele satu negara dan satu keluarga. Tidak ada masalah ras dan bahasa," kata Cafu kepada FIFA.

Ya! Pele bisa melakukan segalanya. Pernahkah satu orang melakukan lebih banyak untuk satu klub?

Pada tahun 1970, Pele dinobatkan sebagai orang paling terkenal di planet ini. Dia lebih tenar dari John Lennon, Paus Paulus VI, Paul McCartney, Muhammad Ali, Paul Newman, Ratu Elizabeth II, Neil Armstrong, Elvis Presley, Clint Eastwood, Elizabeth Taylor, John Wayne, dan Barbra Streisand.

 

6 dari 12 halaman

Rekor Oke

Beberapa tahun kemudian, merek 'Pele' dinobatkan sebagai merek terbesar kedua di dunia menurut survei. Jauh lebih besar dari perusahaan minyak dan gas, bank, produsen otomotif, maskapai penerbangan, raksasa telekomunikasi, dan segala sesuatu.

Bergabung: 1956, usia 15 tahun

Debut: 1956, usia 15 tahun

Aktif: 1956-1974

Penampilan: 1.116

Gol: 1.091

Posisi: Penyerang

 

7 dari 12 halaman

3. Coutinho

Banyak yang mengatakan Coutinho adalah tiruan Pele. Fisiknya kuat dengan kemampuan yang luar biasa. Pele setuju, tetapi merasa bahwa ketenangan Coutinho di dalam kotak lebih unggul darinya. Keduanya menampilkan sepak bola dengan sentuhan satu-dua yang paling menakjubkan yang pernah ada.

Pelatih Santos saat itu, Lula, melihat Coutinho bermain ketika dia berusia 12 tahun dan memintanya untuk bergabung dengan klub. Tetapi ayah anak muda itu, Waldemar, menampik tawaran itu.

 

8 dari 12 halaman

Bujuk Ayah

Namun, tahun berikutnya, Coutinho kembali membujuk ayahnya dan menemui Lula bahwa dia ingin sekali bergabung. Setelah pembicaraan yang sangat panas dan panjang antara Lula dan Waldemar, yang tersaji kemudian adalah sejarah yang indah.

Bergabung: 1957, usia 13 tahun

Debut: 1958, usia 14 tahun

Aktif: 1958-1968

Penampilan: 457

Gol: 368

Posisi: Penyerang

 

9 dari 12 halaman

4. Edu

Dia adalah bakat yang membanggakan bagi Santos. Di masanya, Edu merupakan satu di antara penyerang sayap yang brilian. Selain stamina dan fisik di atas rata-rata, Edu juga ditakuti lawan karena gocekan dan dribbling-nya yang oke.

Talentanya yang luar biasa membuat Santos sangat disegani. Hasilnya, Edu membantu Santos meraih delapan gelar dan itu kini menjadi kenangan abadi.

 

10 dari 12 halaman

Usia 16 Tahun

Ketika Piala Dunia 1966 di Inggris, Edu masuk skuad Tim Samba. Saat itu dia masih berusia 16 tahun. Empat tahun berselang di Meksiko, dia juga bagian dari Timnas Brasil yang memenangkan Piala Dunia 1970.

Bergabung: 1965, usia 15 tahun

Debut: 1966, usia 16 tahun

Aktif: 1966-1976

Penampilan: 584

Gol: 183

Posisi: Pemain Sayap

 

11 dari 12 halaman

5. Clodoaldo

"Jersey No 5, mulai sekarang adalah milik anak ini," kata Zito di ruang ganti Santos pada tahun 1967 seraya menunjuk Clodoaldo. Zito adalah gelandang bertahan legendaris Santos dan baru saja pensiun. Di ruang ganti, dia menunjuk sendiri siapa penerusnya.

Clodoaldo melewati empat pemain dalam empat detik dalam duel final Piala Dunia 1970 Meksiko melawan Italia yang berakhir dengan skor 4-1. Meski tak mencetak gol, namun Clodoaldo memberikan satu assist yang luar biasa yang berujung gol ikonik Carlos Alberto pada menit ke-86.

 

12 dari 12 halaman

Aksi Gemilang

Gol berawal dari aksi gemilang Clodoaldo yang mampu melewati empat pemain berpengalaman Italia yakni Gianni Rivera, Angelo Domenghini, Giancarlo De Sisti, dan Antonio Juliano.

Bergabung: 1965, usia 15 tahun

Debut: 1966, usia 16 tahun

Aktif: 1966-1979

Penampilan: 510

Gol: 13

Posisi: Gelandang Bertahan

Berita Terkait