Karier Cristiano Ronaldo Setelah Tinggalkan Real Madrid: Kesulitan di Juventus dan MU

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 31 Jul 2022, 15:45 WIB
Pada menit ke-60, Ronaldo dan kolega tertinggal satu angka. Marcos Alonso berhasil memanfaatkan umpan sundulan Kai Havertz menjadi tembakan voli first time yang gagal dihentikan David de Gea. (AFP/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo mengalami masa-masa yang tidak biasa di Manchester United (MU) pada musim panas ini. Pemain berlabel CR7 itu disebut tidak puas dengan level tim berjulukan The Red Devils itu dan ingin hengkang dari Old Trafford.

Situasi ini bukan pengalaman baru bagi Cristiano Ronaldo. Sekitar setahun yang lalu, dia mengalami kasus serupa di Juventus. Level permainan Bianconeri menurun dan Cristiano Ronaldo ingin pergi.

Advertisement

Perbedaannya, sekarang sulit bagi Cristiano Ronaldo menemukan klub yang tepat. Klub-klub top tidak benar-benar tertarik merekrutnya, entah karena masalah gaji atau karena pertimbangan lainnya.

Menariknya, situasi di Juve dan MU ini seolah-olah menunjukkan bahwa Cristiano Ronaldo mengalami masalah sejak meninggalkan Real Madrid. Dia pernah jadi pahlawan Los Blancos selama 9 tahun, dengan torehan 4 gelar Liga Champions.

Mengutip Marca, Cristiano Ronaldo disebut sial sejak meninggalkan Real Madrid. Dia tidak pernah bermain di level top dan membidik trofi bergengsi. Benarkah begitu?

 

2 dari 6 halaman

Gagal Memenuhi Target di Juventus

Bersama Juventus yang diperkuatnya selama 3 musim usai didatangkan dari Real Madrid dengan nilai transfer 117 juta euro pada awal musim 2018/2019, Cristiano Ronaldo mampu menjuarai Serie A dua kali berturut-turut pada musim 2018/2019 dan 2019/2020. (AFP/Marco Bertorello)

Cristiano Ronaldo bergabung bersama Juventus pada 2018. Ketika datang ke Turin, harapannya pemain asal Portugal itu bisa membantu klub mewujudkan mimpi menjuarai Liga Champions.

Namun, kedatangan Cristiano Ronaldo justru tidak berdampak maksimal. Juventus sepertinya baru menyadari adanya pemain seperti Cristiano Ronaldo membuat mereka harus membentuk tim yang bisa meladeni sang superstar.

 

3 dari 6 halaman

Tidak Maksimal

Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, saat melawan Atletico Madrid pada laga Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (18/9/2019). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AP/Cristiano Ronaldo)

Bicara level individu, torehan Cristiano Ronaldo masih luar biasa. Tiga tahun berada di Juventus, Cristiano Ronaldo mencetak 21 gol pada tahun pertama, 26 gol pada tahun kedua, dan 36 gol pada tahun ketiga.

Masalahnya, Cristiano Ronaldo justru dikritik. Kehadirannya justru dianggap membuat Juventus tidak berkembang, bahkan cenderung jalan di tempat.

 

4 dari 6 halaman

Terulang di Old Trafford

Ekspresi bintang Manchester United (MU), Cristiano Ronaldo, pada pertandingan Liga Inggris 2021/2022 melawan Chelsea, di Stadion Old Trafford, Jumat (29/4/2022) dini hari WIB. (Lindsey Parnaby/AFP)

Masalah serupa terulang di MU. Cristiano Ronaldo bergabung bersama The Red Devils dengan ambisi membenntuk tim top,. Belum lagi didukung dengan perasaan nostalgia.

Performa Cristiano Ronaldo tidak buruk. Terbukti, dia bisa mencetak total 24 gol di semua kompetisi. Cristiano Ronaldo menjadi pemain paling menonjol di tengah keterpurukan MU.

 

5 dari 6 halaman

Jadi Sasaran Kritik Lagi

Cristiano Ronaldo tampak kecewa saat MU menjamu Norwich City dalam lanjutan Liga Inggris 2021/2022 di Old Trafford, Sabtu (16/4/2022) malam WIB. (AP Photo/Jon Super)

Masalahnya Cristiano Ronaldo lagi-lagi menjadi sasaran kritik. Dia dianggap sebagai beban karena tim harus bermain untuknya. Cristiano Ronaldo juga dinilai kurang berkontribusi untuk pertahanan.

Situasi sulit itu diduga mendorong Cristiano Ronaldo untuk segera meninggalkan MU pada musim panas ini. Masalahnya, nama baik Cristiano Ronaldo bisa tercoreng karena dianggap kabur dari tantangan.

Sumber: Bola, Marca, Express

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 31/7/2022)

6 dari 6 halaman

MU Bersiap Jalani Musim Baru?

Berita Terkait