Arsenal, Chelsea dan Man City Bisa Tertawa Lihat Data Milik MU : Yuk, Jadi Pelajaran Musim Baru

oleh Choki Sihotang diperbarui 03 Agu 2022, 12:27 WIB
Luke Shaw. Mendapatkan poin 3,5. Patut dipersalahkan akibat lahirnya kelima gol Liverpool. Namun, ia juga sempat beberapa kali berhasil merepotkan pertahanan Liverpool saat ikut menyerang. Ia pun sempat melepaskan sebuah tembakan jarak jauh ke gawang Alisson Becker. (AP/Rui Vieira)

Bola.com, Jakarta - Tim apa yang paling dinantikan kiprahnya di Premier League 2022/2023? Jawabannya pastilah Manchester United (MU). Maklum, Setan Merah belum juga bangun dari tidurnya yang panjang.

Pada beberapa musim terakhir, MU mendapat sorotan tajam terkait sepak terjang mereka di liga. Apalagi, musim lalu mereka mendapat 'tamparan' memalukan setelah gagal lolos ke zona Liga Champions.

Advertisement

 

2 dari 10 halaman

Asa Rezim Baru

Nah, kini, di bawah rezim Erik ten Hag, juru taktik asal Belanda itu diharapkan bisa kembali mengibarkan panji-panji kebesaran MU. Harapan tinggi ada di pundak Hag, yakni berada di era keemasan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson.

Jika ingin sukses, ada baiknya Ten Hag berkaca dari sejarah. Orang bijak bilang, jangan sekali-sekali melupakan sejarah, bahkan lebih ekstrem lagi pakai istilah 'ngacaaja'.

 

3 dari 10 halaman

Catatan Tak Enak

Paul Pogba. Mendapatkan poin 3. Dimasukkan di awal babak kedua untuk memperkuat lini tengah Manchester United. Nyatanya ia malah diusir wasit 14 menit kemudian usai pelanggaran keras terhadap Naby Keita. Ia juga menjadi penyebab awal lahirnya gol ke-5 Liverpool. (AP/Rui Vieira)

Baiklah, sembari menunggu armada Ten Hag bertarung di Premier League ada baiknya kita mengupas tuntas pencapaian The Red Devils di musim-musim sebelumnya. Setidaknya, hal itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi MU, sekaligus membuka asa untuk fans Setan Merah.

Pada 2021/2022 merupakan musim terburuk MU dalam sejarah Premier League. Mereka finis di posisi keenam. Padahal, MU adalah klub yang terbiasa bermain Liga Champions setiap tahunnya. Walhasil, periode lalu menjadi momen yang tak terlupakan bagi keluarga besar Old Trafford.

 

4 dari 10 halaman

Saling Pergi

Ujung-ujungnya, mereka memecat pelatih Ole Gunnar Solskjaer pada November 2021. Ralf Rangnick asal Jerman, mengambil alih jabatan pelatih untuk sementara.

Setelah itu, jabatan pelatih secara reski diserahkan kepada Erik ten Hag. Ia mendapat target bisa mengamankan satu tempat bagi MU di kompetisi antarklub tertinggi Eropa tahun depan.

Berikut adalah serangkaian fakta betapa jebloknya performa MU musim lalu yang bisa dijadikan Ten Hag dan armadanya saat ini untuk bisa tampil lebih hebat lagi.

 

5 dari 10 halaman

Poin

0-5. Kekalahan terbesar Manchester United musim ini di Liga Inggris diderita dari Liverpool dengan skor 0-5 di pekan ke-9, 24 Oktober 2021. MU selaku tuan rumah dan masih dibesut Ole Gunnar Solskjaer dihancurkan oleh hattrick Mohamed Salah dan dua gol dari Naby Keita dan Diogo Jota. (AFP/Oli Scarff)

Terpuruk di posisi keenam, Setan Merah hanya mampu mengemas 58 poin. Terpaut sangat jauh dari dua rivalnya yakni Liverpool (92) serta Manchester City (93). Sebelumnya, total poin terendah tersuguh pada musim 2013/2014 dengan torehan 64 poin.

 

6 dari 10 halaman

Finis Terburuk

Cristiano Ronaldo langsung menjadi andalan Manchester United sejak kembali ke Old Trafford pada musim panas 2021 lalu. CR7 telah mencetak 18 gol dan tiga assist dalam 22 penampilannya bersama MU. Ia sangat layak untuk dipertahankan oleh Erik Ten Hag pada musim depan. (AFP/Paul Ellis)

Jika dibandingkan dengan musim 2013/2014, yang finis di posisi ketujuh, musim lalu memang sedikit lebih baik. Hanya saja, MU berpotensi finis lebih buruk lagi karena hanya berjarak dua angka dari West Ham United yang bertengger di posisi ketujuh (56).

 

7 dari 10 halaman

Angka Kebobolan

MU mencetak 57 gol musim lalu, yang berarti delapan gol lebih banyak dari rekor terendah sepanjang masa mereka, yakni 49 gol. Pada musim anyar ini, harapan para fan MU adalah tim kesayangan mereka semakin produktif.

Namun, dengan 56 gol kebobolan, MU justru menghasilkan rekor tertinggi gol kebobolan sepanjang masa dalam satu musim Liga Premier. Rekor terjadi pada musim 2018/2019 dengan 54 gol kebobolan.

Sebagai perbandingan, tim papan atas klasemen Liga Inggris Manchester City dan Liverpool masing-masing hanya kemasukan 21 dan 22 gol.

 

8 dari 10 halaman

Kemenangan Paling Sedikit

Akan tetapi, mental pemenang dan kaya pengalaman membuat Manchester United mampu membalikkan kedudukan. Marcus Rashford dan Harry Maguire berhasil mencetak gol yang membuat skor menjadi imbang 2-2. (Martin Rickett/PA via AP)

Setan Merah juga menetapkan rekor kemenangan musim lalu dengan 16 kemenangan atau lebih sedikit dari rekor terendah sebelumnya, yaitu 18. Perolehan terakhir berada di zona musim 2016/2017 serta 2019/2020.

 

9 dari 10 halaman

Terburuk di Premier League

Finish Terburuk : Peringkat 7 (2013/2014)

Poin Tersedikit : 58 (2021/2022)

Gol Tersedikit : 49 (2015/2016)

Kebobolan Terbanyak : 56 (2021/2022)

Paling Sedikit Menang : 16 (2021/2022)

Kekalahan Terbanyak : 12 (2013/2014)

 

10 dari 10 halaman

Statistik Penting

Gelandang Manchester United asal Brasil Fred (tengah) merayakan golnya ke gawang Liverpool dalam pertandingan persahabatan pramusim di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Thailand, Selasa (12/7/2022) malam WIB. MU menang 4-0. (MANAN VATSYAYANA / AFP)
  1. Sudah lima musim penuh tanpa trofi, pertama kali itu terjadi sejak rentang waktu antara 1977 dan 1983
  2. MU hanya meraih dua poin dari enam pertandingan Premier League 2021/2022 melawan tim tiga besar yakni Manchester City, Liverpool, Chelsea. Poin itu diperoleh dalam dua laga melawan Chelsea yang berakhir imbang.
  3. MU kalah dalam lima pertandingan liga secara beruntun (6 Maret 2022 — 7 Mei 2022) untuk pertama kalinya sejak 1981.
  4. 12 persen dari total gol Liverpool di Liga Inggris musim ini tercipta saat melawan MU (per 2 Mei).
  5. Mohamed Salah mencetak lima gol dalam dua pertandingan liga Liverpool melawan MU musim 2021/2022.
  6. MU menguasai 52,5 persen penguasaan bola musim ini (per 7 Mei). Rekor terendah mereka dalam enam tahun terakhir.

Sumber: sportingnews

Berita Terkait