Gabut, Duduk Manis, dan Juara: 7 Pemain Bapuk Ini Hoki Banget di Piala Dunia

oleh Suharno diperbarui 03 Agu 2022, 15:10 WIB
Kleberson. Gelandang berusia 42 tahun ini tampil cemerlang bersama Timnas Brasil di Piala Dunia 2002 Jepang dan Korea. Sukses menjadi juara usai menang 2-0 atas Jerman, ia tampil dalam 5 laga termasuk partai final dengan torehan dua assist. (AFP/Pedro Ugarte)

Bola.com, Jakarta - Tim Juara Piala Dunia tentu memiliki skuad yang mumpuni. Mereka juga butuh pelatih yang kaya strategi.

Namun dari belasan pemain dengan kualitas yang di atas rata-rata, ada juga yang biasa-biasa saja dalam skuad juara Piala Dunia ini. Mereka dipanggil ke tim nasional mungkin karena ada sejumlah alasan.

Advertisement

Alasan tersebut di antaranya, pelatih memanggilnya karena pemain yang seharusnya mengisi tempatnya tersebut mengalami cedera. Selain itu, karena memang tidak ada pilihan lain di posisi yang pemain ini tempati.

Di Piala Dunia, mungkin saja mereka hanya duduk di bangku cadangan atau hanya sekadar jadi pemain pengganti. Namun, karena kualitas pemain lainnya yang luar biasa, tim mereka tetap meraih gelar juara.

Berikut 7 pemain terburuk yang timnya meraih gelar juara di Piala Dunia. Langsung saja kita cek satu persatu.

 

2 dari 8 halaman

1. Heinz Kwiatkowski (Jerman Barat, 1954)

Heinz Kwiatkowski sebenarnya merupakan pemain penting bagi Borussia Dortmund. Meski demikian, tidak bagi timnas Jerman Barat yang jadi juara di Piala Dunia 1954.

Kwiatkowski hanya tampil satu pertandingan bagi Jerman Barat di Piala Dunia 1954. Dia bermain di bawah mistar gawang Jerman Barat saat timnya kalah telak 3-8 dari Hungaria di babak penyisihan grup.

Setelah pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini duduk di bangku cadangan, Jerman Barat terus melaju ke laga final. Di laga final, Jerman Barat membalaskan dendamnya atas Hungaria dan meraih kemenangan 3-2 di final.

 

3 dari 8 halaman

2. Felix (Brasil, 1970)

Trofi Piala Dunia FIFA Qatar dipamerkan saat Trophy Tour by Coca-Cola kick-off hari ini dengan first stop event di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (12/5/2022). (AP Photo/Kamran Jebreili)

Felix Mielli Venerando merupakan penjaga gawang saat timnas Brasil sukses menjadi juara Piala Dunia 1970. Namun banyak yang mengkritik penampilannya saat itu.

Kritikan tersebut di antaranya terlontar dari mantan kiper Arsenal Bob Wilson. "Tanpa pertanyaan dia adalah kiper paling tidak kompeten untuk memenangkan medali piala dunia," ujar Wilson.

"Dia terlahir beruntung karena bermain di tim yang hebat. Jika dia membiarkan gawangnya kebobolan tiga gol, maka timnya bisa membalas dengan mencetak empat gol," sambungnya.

 

4 dari 8 halaman

3. Stephane Guivarc'h (Prancis, 1998)

Skuad Prancis di Piala Dunia 1998 memiliki striker-striker tajam. Ada nama seperti Thierry Henry, David Trezuguet bahkan Christophe Dugarry.

Selain mereka ada juga Stephane Guivarc'h yang mengenakan nomor sembilan. Nomor sembilan bagi seorang striker tentu saja harus pemain yang memiliki kemampuan istimewa.

Guivarc'h memang saat itu meraih top scorer Ligue 1 dan pencetak gol terbanyak Piala UEFA 1997/1998. Saat Piala Dunia, meski kerap menjadi pemain inti, namun dirinya tidak berbuat banyak meski akhirnya Prancis jadi juara di kandangnya.

 

5 dari 8 halaman

4. Bernard Diomede (Prancis, 1998)

Bernard Diomede merupakan rekan satu tim Guivarc'h di level klub bersama Auxerre. Diomede juga tidak memiliki prestasi bagus saat timnas Prancis menjadi juara dunia di negaranya.

Dia bermain pada tiga pertandingan babak penyisihan, termasuk babak 16 besar saat Prancis melawan Paraguay. Namun itu menjadi laga terakhirnya bersama timnas karena dia tidak dipanggil lagi.

Dua tahun kemudian ia pindah ke Liga Inggris untuk gabung Liverpool. Akan tetapi, Diomede hanya bermain dalam lima pertandingan selama tiga tahun hingga akhirnya kembali ke Prancis.

 

6 dari 8 halaman

5. Kleberson (Brasil, 2002)

Kleberson memiliki karier profesional yang naik turun di level klub. Meski demikian, pemain berposisi sebagai gelandang ini tetap dipanggil Luiz Felipe Scolari ke skuad Brasil di Piala Dunia 2002.

Kleberson kemudian tidak tampil pada laga pertama Brasil di babak penyisihan. Kleberson akhirnya bermain saat Brasil melawan Inggris di perempat final hingga final dan memberikan assist penting di laga pamungkas.

Setelah Piala Dunia, Manchester United merekrutnya dari Atletico Paranaense di Serie A Brasil. Dia hanya bermain 20 laga bersama Setan Merah hingga akhirnya hijrah ke Besiktas dan kemudian karirnya menghilang.

 

7 dari 8 halaman

6. Roque Junior (Brasil, 2002)

Skuad Brasil saat memenangkan Piala Dunia 2002 memang sangat istimewa. Ada Ronaldinho, Rivaldo, Ronaldo, Roberto Carlos hingga Cafu.

Namun ada nama-nama pemain yang hanya sebagai pelengkap, Roque Junior di antaranya. Usai memenangkan Piala Dunia, karir Roque Junior terus menurun.

Pemain yang berposisi sebagai pemain belakang ini kemudian hijrah ke klub Liga Inggris, Leeds United. Namun penampilannya mengecewakan hingga tidak membuat prestasi apa pun.

 

8 dari 8 halaman

7. Simone Barone (Italia, 2006)

Para penggemar Timnas Italia mungkin tidak ingat ada Simone Barone saat Azzurri menjadi juara dunia 2006. Suporter tentu hanya mengingat nama Gianluigi Buffon, Alessandro Delpiero, Fabio Canavaro hingga Marco Materazzi.

Entah apa yang ada dipikiran Marcelo Lippi saat memilihnya masuk ke skuad timnas Italia. Kemungkinan Lippi melihat dia merupakan pekerja keras hingga memberinya kesempatan bermain di dua laga.

Namun setelah meraih gelar Piala Dunia 2006 di Jerman, Barone tidak mendapatkan gelar lainnya. Dia hanya berkutat dengan klub-klub gurem seperti Chievo, Parma dan Palermo.

Sumber: Daily Star 

Berita Terkait