Sukses Shin Tae-yong Memoles Timnas Indonesia Tak Sekadar Modal Taktik Jitu, tapi Juga Keberanian Bereksperimen

oleh Gatot Susetyo diperbarui 27 Sep 2022, 07:15 WIB
Timnas Indonesia - Shin Tae-yong dengan logo Merah-Putih dan Garuda (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia di semua kelompok usia selama dua tahun awal masa kerjanya tak diraih secara tiba-tiba. Namun dia harus melalui berbagai ujian, dinamika, dan romantika yang datang silih berganti.

Klausul kontrak Shin dengan PSSI yang harus memoles Timnas Indonesia senior dan kelompok umur dapat banyak cibiran dan kritik dari publik. Dia dianggap serakah dan mustahil bisa bekerja simultan di semua level Timnas Indonesia.

Advertisement

Namun, kini mata pencinta Timnas Garuda terbelalak lebar. Kesuksesan Shin membawa Timnas Senior dan U-20 lolos Piala AFC U-20 mengubah cibiran dan kritikan menjadi pujian, serta decak kagum.

2 dari 5 halaman

Melewati Masa Sulit

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat latihan persiapan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 yang berlangsung di Lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (30/08/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jika menoleh ke belakang guna merunut jejak perjuangan Shin Tae-yong memang tak mudah. Tahun 2020 bisa dibilang masa paling sulit bagi arsitek asal Korsel ini membangun tim.

Betapa tidak. Dia dan staf pelatih harus 'bertempur' dengan badai COVID-19. Namun Shin sungguh cerdik mensiasati situasi global ini.

Ketika dia tak bisa menggelar TC di Tanah Air, Shin pun memboyong Timnas Indonesia berbagai level TC di luar negeri.

Tampaknya Shin tahu betul kondisi sepak bola Indonesia. Selain status COVID-19 Indonesia yang tinggi, dia sadar sulit mencari lawan tanding di Tanah Air untuk mengangkat performa Timnas Indonesia.

3 dari 5 halaman

Bukan Pelatih Sembarangan

Pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, mengamati permainan anak asuhnya saat melawan Jerman pada laga Piala Dunia di Kazan Arena, Rusia (27/6/2018). Jerman takluk 0-2 dari Korea Selatan. (AFP/Roman Kruchinin)

Inilah keuntungan seorang pelatih kaliber Internasional. Di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong membawa Timnas Korsel mengalahkan Jerman 2-0.

Hasil ini makin spektakuler, karena otomatis menghentikan langkah Der Panzer sebagai juara bertahan.

Kembali ke Timnas Indonesia. Kebijakan Shin melakukan TC di luar negeri dinilai pemborosan biaya. Tapi publik tak tahu apa yang ada dalam benak Shin.

Dengan cara TC simultan Timnas Indonesia segala usia, Shin bisa terus memantau seksama. Apalagi dia memiliki staf pelatih yang mumpuni.

4 dari 5 halaman

Menuai Hasil

Style atau gaya Shin Tae-yong menyita perhatian ketika Timnas Indonesia bertemu Curacao dalam FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (24/9/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kini Shin Tae-yong telah menguasai segalanya. Dia paham satu per satu anggota Timnas Indonesia semua level. Bahkan dia dengan sangat yakin dan berani memasukkan beberapa debutan Timnas Indonesia U-20 ke skuat Senior.

Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferrari termasuk pemain muda yang beruntung bisa menembus level senior. Striker produk kompetisi domestik seperti Ramadhan Sananta pun diberi kesempatan merumput lawan Timnas Curacao saat Indonesia menang 3-2.

Menarik kita tunggu, apa kiat-kiat Shin Tae-yong berikutnya bersama Timnas Indonesia.

5 dari 5 halaman

Hasil dan Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia

FIFA Matchday - Timnas Indonesia Vs Curacao (Bola.com/Adreanus Titus)

24 September 2022

  • Timnas Indonesia 3-2 Curacao
  • Stadion GBLA, Bandung
  • (Marc Klok 18', Fachruddin Aryanto 22', Dimas Drajad 56' | Rangelo Janga 8', Juninho Bacuna 25')

27 September 2022

  • Timnas Indonesia Vs Curacao
  • Stadion Pakansari, Cibinong

Berita Terkait