Kisah Tim Kuda Hitam Paling Mengejutkan dalam Sejarah Piala Dunia: Ada yang Nyaris Juara

oleh Hery Kurniawan diperbarui 06 Okt 2022, 05:00 WIB
Piala Dunia - Kolase Korea Selatan di Piala Dunia 2002, Kroasia di Piala Dunia 2018, Uruguay di Piala Dunia 2010 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia akan segera datang. Pada November nanti, Qatar siap menggelar ajang sepak bola terakbar di dunia itu. Dalam setiap gelaran Piala Dunia, selalu menarik untuk menanti munculnya tim kuda hitam.

Kuda hitam adalah julukan untuk tim yang tidak dianggap sebagai favorit untuk menjadi juara, atau dengan kata lain sedikit diremehkan, tapi kemudian mampu membuat kejutan.

Advertisement

Biasanya, tim-tim yang mendapatkan julukan ini tidak memiliki sejarah yang mentereng di dunia sepak bola. Namun, Piala Dunia bisa menjadikan mereka membuat kejutan.

Sejarah sudah mencatat. Bola.com mengumpulkan beberapa tim yang pernah menjadi kuda hitam dalam sejarah Piala Dunia. Bahkan, ada di antara mereka yang pernah nyaris menjadi juara. Berikut ulasannya:

2 dari 5 halaman

Kroasia (Piala Dunia 1998 dan 2018)

Terbaru, Kroasia di Piala Dunia 2018 benar-benar luar biasa. Mereka tergabung dengan Argentina, Islandia, dan Nigeria di Grup C.

Argentina tentu diunggulkan di grup ini. Namun, Kroasia berhasil menggasak La Albiceleste dengan skor 3-0 saat itu. Kroasia pun lolos ke babak 16 besar dengan status juara grup dan poin sempurna.

Laju mereka mulus sampai babak final. Sayangnya, di fase puncak, Luka Modric dkk. kalah 2-4 dari Prancis.

Jauh sebelum itu, 20 tahun sebelumnya, Kroasia pun sempat memberikan kejutan di Piala Dunia 1998 yang digelar di Prancis. Saat itu mereka menjadi pendatang baru, tapi langsung tancap gas di Prancis.

Memiliki Davor Suker sebagai motor serangan dan mesin gol, Kroasia mampu melaju hingga semifinal. Sayangnya, laju kencang mereka dihentikan sang tuan rumah, Prancis, dengan skor 2-1.

Kroasia bisa pulang dengan kepala tegak. Mereka menang 2-1 atas Belanda dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1998.

3 dari 5 halaman

Uruguay (Piala Dunia 2010)

Ghana. Termasuk Piala Dunia 2022, Ghana telah lolos sebanyak 4 kali ke putaran final Piala Dunia. Dalam 3 edisi sebelumnya, 2006 hingga 2014 mereka mampu 2 kali lolos dari fase grup, yaitu di Piala Dunia 2006 dan 2010. Pada edisi 2006 Ghana terhenti di babak kedua (16 besar) usai kalah 1-3 dari Brasil. Sementara pada edisi 2010 Ghana hampir lolos ke semifinal usai kalah adu penalti 2-4 dari Uruguay setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal hingga perpanjangan waktu. Sebenarnya laga bisa saja dimenangkan Ghana di waktu normal andai eksekusi penalti Asamoah Gyan di penghujung laga berbuah gol akibat handball tak sportif Luis Suarez. (AFP/Pedro Ugarte)

Memang benar Uruguay memiliki dua gelar juara dunia. Namun, dua gelar itu diraih pada masa-masa awal Piala Dunia alias dekade 1930-an.

Datang ke Piala Dunia 2010, tak banyak pihak yang menyangka Diego Forlan dan kolega mampu berbicara banyak. Namun, La Celeste tampil luar biasa.

Uruguay susah payah melaju sampai fase semifinal. Sayangnya, perjuangan mereka untuk lolos ke final dihentikan Belanda dengan skor 3-2.

Dalam laga persebutan tempat ketiga, Uruguay kembali kalah dengan skor yang sama dari Jerman. Diego Forlan meraih penghargaan sebagai pemain terbaik saat itu.

4 dari 5 halaman

Korea Selatan (Piala Dunia 2002)

Dengan kemenangan atas Italia, Korea Selatan pun terus melaju. Di babak perempatfinal Korsel mengalahkan Spanyol lewat adu penalti. Kejutan tuan rumah berakhir di babak semifinal saat dikalahkan Jerman 0-1. Dengan lolos ke semifinal dan akhirnya menempati posisi ke-4 usai takluk dari Turki, Korea Selatan mencetak sejarah sebagai negara Asia dengan pencapaian terbaik hingga saat ini sepanjang sejarah Piala Dunia. (AFP/Kim Jae-hwan)

Piala Dunia 2002 adalah sejarah besar bagi Asia. Korea dan Jepang saat itu menjadi dua negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah turnamen sepak bola paling akbar di bumi ini. Hal itu baru diulang oleh Qatar di Piala Dunia 2022.

Performa Korea Selatan saat itu begitu luar biasa. Park Ji-sung dan kolega berhasil lolos ke babak semifinal.

Meski ada banyak kontroversi yang menyertai lolosnya Korea Selatan saat itu. Paling terkenal adalah laga melawan Italia di babak 16 besar.

Korea Selatan kalah 0-1 dari Jerman di semifinal. Dalam laga perebutan tempat ketiga, Taeguk Warriors juga kalah 2-3 dari Turki.

5 dari 5 halaman

Bulgaria (Piala Dunia 1994)

Hristo Stoichkov bersama Bulgaria mampu mengejutkan dunia ketika mereka dapat finish peringkat keempat Piala Dunia 1994. Selain itu, Stoichkov juga mengantar Barcelona meraih juara LA Liga pada musim 1993/1994. Pantas jika dirinya dianugerahi penghargaan Ballon d'Or. (Foto: AFP/Gerard Julien)

Bulgaria jarang sekali terdengar kiprahnya di kancah sepak bola dunia saat ini. Namun, pada dekade 1990-an, mereka cukup disegani.

Penampilan terbaik Bulgaria di Piala Dunia terjadi pada edisi 1994 yang digelar di Amerika Serikat. Dimotori bintang Barcelona, Hristo Stoichkov, Bulgaria melaju sampai ke semifinal.

Bulgaria menyingkirkan tim-tim dengan nama yang lebih besar. Sebut saja Meksiko di babak 16 besar, dan Jerman di babak perempat final.

Laju Bulgaria terhenti di babak semifinal setelah kalah 1-2 dari Italia. Bulgaria harus puas jadi tim peringkat keempat setelah kalah 0-4 dari Swedia di babak perebutan peringkat ketiga.

Berita Terkait