3 Superstar Amerika Selatan yang Moncer di Eropa, Tetapi Tak Pernah Cicipi Trofi Liga Champions

oleh Suharno diperbarui 07 Okt 2022, 09:15 WIB
Gabriel Batistuta - Batistuta menghabiskan kariernya di Fiorentina selama era 1990-an serta menyumbangkan 207 gol dalam 333 laga. Pemain asal Argentina ini dikenal sebagai striker yang memiliki skill penyelesaian akhir yang mematikan. (AFP/Gerard Julien)

Bola.com, Jakarta - Banyak pesepak bola Amerika Selatan yang merantau ke Eropa. Sebagian ada yang berhasil menancapkan kukunya dengan meraih berbagai gelar di Benua Biru, termasuk Liga Champions, namun tidak sedikit yang gagal bersaing dan kembali ke negaranya.

Sebut saja Rivaldo, Ronaldinho, hingga Lionel Messi yang bergelimang gelar domestik bersama klub. Mereka juga berhasil membantu klubnya untuk menjuarai ajang internasional seperti Liga Champions hingga Piala Dunia Antarklub.

Advertisement

Namun, ada beberapa bintang Amerika Serikat yang bersinar di liga domestik, tetapi selalu sial di Liga Champions. Kualitas mereka tidak kaleng-kaleng, bahkan ada yang didapuk sebagai legenda klub. 

Meski lahir di Amerika Selatan, pemain-pemain pemain ini mudah beradaptasi di Eropa. Mereka selalu menjadi andalan di klub-klub yang dibela. 

Berikut tiga pemain asal Amerika Selatan yang gagal menjuarai Liga Champions. Padahal mereka menjelma menjadi legenda di klubnya.

 

2 dari 4 halaman

1. Gabriel Batistuta

Gabriel Batistuta mungkin akan memiliki kesempatan lebih baik memenangi Liga Champions jika meninggalkan Fiorentina lebih awal. Tapi pemain Argentina itu tetap setia kepada La Viola meskipun hanya sekali berpartisipasi dalam kompetisi terkemuka Eropa sepanjang kariernya di sana.

Ketika akhirnya meninggalkan Florence, Batigol menghabiskan tiga musim di AS Roma, memenangi Scudetto bersama Francesco Totti dan Vincenzo Montella pada musim 2000/01.

Dia bermain di Liga Champions untuk dua musim berikutnya, tetapi klub Ibu Kota Italia itu gagal lolos dari babak penyisihan grup kedua pada kedua kesempatan.

 

3 dari 4 halaman

2. Hernan Crespo

Hernan Crespo. Penyerang Argentina ini bermain untuk Chelsea selama semusim pada 2003/2004. Ia mencetak 12 gol dalam 34 laga. Kedatangan Jose Mourinho membuatnya dipinjamkan ke AC Milan pada awal musim 2004/2005. Ia tampil dalam 40 laga dengan torehan 17 gol dan 3 assist. (Foto: AFP/Paco Serinelli)

Hernan Crespo adalah pencetak gol terbanyak ketiga untuk Timnas Argentina sepanjang masa. Crespo bermain untuk beberapa klub terbaik Eropa dan bahkan mencetak dua gol di final Liga Champions.

Sayangnya saat dia membukukan brace pada final Liga Champions 2005, Liverpool berhasil comeback dari  skor 0-3 untuk mengalahkan AC Milan melalui adu penalti.

Rossoneri merengkuh trofi Liga Champions dua tahun berselang, tetapi pada saat itu Crespo sedang dipinjamkan ke Inter Milan. 

 

4 dari 4 halaman

3. Ronaldo

Ronaldo Luiz Nazario de Lima. Striker asal Brasil ini didatangkan Real Madrid dari Inter Milan pada awal musim 2002/2003. Selama total 5 musim hingga 2006/2007 telah bermain sebanyak 177 penampilan dengan mencetak 104 gol. (AFP/Philippe Desmazes)

Cristiano Ronaldo mengoleksi lima gelar Liga Champions, tetapi Ronaldo asal Brasil gagal merengkuh satu pun trofi Liga Champions. Padahal dia bermain untuk klub-klub besar Eropa seperti PSV, Inter Milan, Barcelona, Real Madrid, dan AC Milan.

R9 hanya berhasil memenangi Piala Winners bersama Barcelona dan Piala UEFA saat memperkuat Inter Milan.

Tetapi Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak kedua di Piala Dunia. Dia juga menjuarai Piala Dunia pada 2002 dan membawa pulang Golden Ball pada 1998.

Sumber: The Sun

Berita Terkait